tirto.id - Mobil Wakil Presiden Ma’ruf Amin sempat diadang mahasiswa yang berdemonstrasi menolak kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) di Palembang, Sumatra Selatan, Rabu (7/9/2022) kemarin. Dalam video yang beredar, rombongan Wapres Ma’ruf Amin diadang pendemo saat melintasi Jalan Simpang 4 Charitas menuju Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang.
Juru Bicara Wakil Presiden Masduki Baidowi menegaskan Ma’ruf Amin terbuka mendengar aspirasi rakyat lewat demonstrasi selama tidak anarkistis.
“Ini adalah negara demokrasi, siapa saja boleh menyampaikan aspirasi, yang penting berlangsung secara tertib, tidak melanggar peraturan, dan tidak terjadi anarkistis,” kata Ma’ruf yang disampaikan oleh juru bicaranya dalam keterangan pers di Palembang, Rabu.
Masduki mengatakan iring-iringan kendaraan Ma'ruf berjalan normal meski sempat diadang para pendemo.
“Pihak keamanan sudah melakukan pengaturan dengan baik. Dan karena pengaturan tersebut Wapres bisa melanjutkan perjalanan dengan baik,” kata dia.
Terkait kenaikan harga BBM, Ma’ruf mengklaim selama ini penyaluran subsidi BBM tidak tepat sasaran atau justru didapatkan oleh warga yang mampu secara ekonomi.
“Memberikan hak kepada orang yang berhak, ini yang sedang dilakukan pemerintah. Selama ini subsidi tidak sampai ke berhak, sehingga pemerintah memutuskan untuk mengambilnya dan menggantinya dengan bansos,” kata Ma’ruf setelah mengukuhkan Pengurus Daerah Masyarakat Ekonomi Syariah dan Komite Daerah Ekonomi dan Keuangan Syariah (KDEKS) di Palembang, Sumatera Selatan, Rabu (7/9/2022).
Ma’ruf tak menyangkal kebijakan tersebut berdampak pada kenaikan harga untuk sejumlah bahan kebutuhan pokok. Akan tetapi, ia menjamin bahwa hal tersebut hanya bersifat sementara.
“Karena sejatinya bukan kenaikan harga tapi penyesuaian atau normalisasi harga keekonomian barang dan jasa,” ujarnya.
Dia menjelaskan pemerintah menempuh kebijakan menaikkan harga BBM karena Indonesia juga terdampak krisis energi yang melanda dunia.
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Gilang Ramadhan