tirto.id - Nasi menjadi salah satu makanan pokok di banyak negara dan memasok sebanyak setengah dari kalori harian untuk setengah populasi dunia.
Maka tidak mengherankan bahwa di negara-negara Asia, seperti Indonesia dan Thailand, beras sangat dihargai sehingga terjemahan kata "makan" secara harfiah berarti "makan nasi".
Ada berbagai jenis beras yang tersedia saat ini. Mereka berbeda dalam warna, rasa, nilai gizi dan menonjol dari bahan makanan lainnya.
Salah satu varietas beras tersehat adalah beras coklat, beras merah dan beras hitam, karena ketiganya mengandung serat dan mikromineral seperti kandungan selenium dan magnesium.
Seperti dilansir dari Khaleej Times, nasi juga menjadi sumber flavonoid sangat baik yang bisa mengurangi risiko penyakit jantung dan kanker.
Faktanya, beras merah dikenal karena sifatnya yang menurunkan kolesterol dan paling baik untuk orang yang memiliki riwayat jantung.
Cara terbaik untuk memasukkan vitamin B kompleks dan antioksidan adalah dengan memasukkan beberapa varietas beras ini ke dalam menu makanan.
Sementara varietas beras basmati, termasuk nasi putih juga rendah serat mikro dan serat. Basmati lebih rendah protein dan memiliki dampak lebih besar pada gula darah daripada beras merah.
Selain itu, beras Basmati mudah dicerna. Tetapi jika Basmati atau nasi putih dimakan berlebihan, bisa menyebabkan kenaikan berat badan.
Pada dasarnya, kelebihan pati (beras) yang memasuki tubuh, pada gilirannya, mengubahnya menjadi lemak dan menyimpannya, yang mengarah ke obesitas.
Karena alasan ini, orang sering disarankan oleh para profesional kesehatan untuk menghindari nasi putih selama makan malam karena tidak ada aktivitas fisik setelahnya, yang akhirnya akan mengarah ke pengendapan.
Penggilingan dan pemolesan lengkap yang mengubah beras merah menjadi beras putih menghancurkan 80 persen vitamin B1, 90 persen vitamin B6, setengah dari mangan, 60 persen zat besi, semua serat makanan dan asam lemak esensial.
Nasi merah memiliki cita rasa tersendiri; di sisi lain, nasi putih sering disempurnakan dengan rasa lain. Tetapi nasi putih memiliki umur simpan lebih lama dibandingkan dengan beras merah.
Nasi merah menimbulkan rasa tengik jika disimpan tanpa pendingin selama lebih dari 5 hingga 6 bulan. Ini karena minyak alami di lapisan dedaknya menjadi basi seiring berjalannya waktu.
Nasi adalah salah satu makanan tertua di dunia, ia juga bebas gluten dan padat kalori. Idealnya, biji-bijian yang tersedia dan murah ini dapat dikonsumsi satu cangkir setiap hari jika tidak memiliki penyakit medis.
Memilih biji-bijian utuh seperti beras coklat, beras merah, dan beras hitam adalah pilihan bijak untuk menjaga kesehatan dan cara sederhana meningkatkan nilai gizi dalam makanan.
Mengonsumsi makanan tinggi serat dan antioksidan selalu bermanfaat dalam mengurangi obesitas, diabetes, dan penyakit jantung. Sementara khusus untuk nasi putih, bisa dikonsumsi dalam jumlah sedang dalam waktu seminggu sekali.
Jika seseorang belum pernah makan nasi merah sebelumnya dan ingin memulai, salah satu cara yang baik adalah mencampur satu porsi nasi putih dan satu porsi nasi merah saat memasak.
Secara bertahap, kurangi proporsi nasi putih dan biarkan beras merah menjadi porsi utama di piring. Setelahnya, maka bisa mulai menikmati rasa pedas dari beras merah, bahkan setelah terbiasa makan nasi merah, akan menemukan nasi putih dengan rasa tawar dan hambar.
Editor: Agung DH