tirto.id - Beras merupakan salah satu jenis makanan pokok di Indonesia. Namun, masyarakat pada umumnya hanya mengonsumsi beras putih.
Padahal ada juga varian beras merah, cokelat, dan hitam, yang dipercaya memiliki kandungan gizi yang lebih baik dari pada beras putih.
Lantas, apa saja manfaat dari ketiga varian beras tersebut bagi kesehatan?
Beras Merah
Beras merah sering kali dipilih oleh beberapa orang yang menjalani diet. Hal ini disebabkan kandungan serat di dalamnya yang lebih tinggi dibandingkan dengan beras putih.
Tingginya kandungan serat yang ada dalam beras merah juga bermanfaat bagi kesehatan jantung dan menurunkan kolesterol jahat.
Selain itu, beras merah memiliki kandungan nutrisi penting untuk membantu pembentukan selubuh myelin yang melindungi syaraf. Kandungan antioksidan di dalamnya juga memicu adanya sifat antiperadangan.
Berdasarkan Self Nutrition Data, dalam setiap 195 gram nasi merah mengandung serat makanan hingga 3,5 gram. Kandungan serat ini lah yang menjadi keunggulan beras merah sehingga berdampak pada glycemic index (GI) yang rendah.
Indeks glikemik adalah angka yang menunjukkan adanya potensi peningkatan gula darah yang berasal dari karbohidrat. Sehingga, indeks glikemik yang rendah akan berpengaruh terhadap level glukosa darah yang juga rendah.
Oleh sebab itu lah, beras merah bisa jadi alternatif pilihan nasi yang dapat dipilih bagi para penderita diabetes.
Beras Hitam
Beras hitam merupakan beras yang termasuk dalam jenis Oryza sativa L., dan tumbuh di daerah tropis seperti Cina, Jepang, Myanmar, dan India Timur Laut. Ada dua varietas utama beras hitam yang ditemukan di pasaran yaitu beras hitam Indonesia dan beras hitam melati Thailand.
Sama seperti beras merah, beras hitam memiliki kandungan antioksidan dan baik bagi kesehatan jantung.
Antioksidan antosianin yang dikandungnya dipercaya dapat membantu mencegah penyakit kardiovaskuler, mencegah kanker yang dipicu oleh radikal bebas, hingga meningkatkan fungsi otak.
Selain itu, penelitian juga menunjukkan bahwa beras hitam mampu membantu tubuh dalam proses detoksifikasi dan membersihkan hati dari penumpukan racun berbahaya. Hal ini juga dipicu akibat kandungan antioksidan fitonutrien yang tinggi di dalam beras hitam.
Beras Cokelat
Beras cokelat mengalami proses penggilingan, tetapi hanya sebatas menghilangkan lapisan terluarnya sehingga masih memiliki lapisan dedak.
Beras cokelat memiliki kandungan magnesium, dan zat besi yang cukup tinggi. Serat yang dikandungnya pun lebih tinggi dibandingkan dengan beras putih.
Ketika melihat kandungan seratnya, beras cokelat memiliki 3,1 gram serat per 100 gram, dibandingkan beras basmati putih yang memiliki sekitar satu gram serat per 100 gram, sebagaimana ditulis Huffington Post.
Melansir Healthline, mengonsumsi beras cokelat sebagai pengganti beras putih dapat membantu dalam program penurunan berat badan.
Dalam sebuah penelitian, 40 orang perempuan yang obesitas dan mengonsumsi beras cokelat setidaknya 150 gram per hari mengalami penurunan berat badan yang signifikan. Konsumsi tersebut hanya dilakukan dalam 6 hari.
Kandungan serat dan magnesium di dalamnya pun dapat menunjang kesehatan jantung sehingga mampu menurunkan risiko penyakit kardiovaskular.
Penulis: Dinda Silviana Dewi
Editor: Nur Hidayah Perwitasari