Menuju konten utama

10 Manfaat Madu Bagi Kesehatan, Tinggi Kandungan Antioksidan

Manfaat madu bagi kesehatan di antaranya menjaga kesehatan jantung hingga membantu mempercepat penyembuhan luka.

10 Manfaat Madu Bagi Kesehatan, Tinggi Kandungan Antioksidan
Ilustrasi Madu. foto/istockphoto

tirto.id - Madu adalah salah satu produk yang dihasilkan dari hewan, yaitu lebah. Madu merupakan cairan manis yang dibuat lebah menggunakan nectar dari bunga.

Melansir Medical News Today, rasa dari jenis madu tertentu akan bervariasi berdasarkan pada nektar jenis bunga yang dipanen.

Madu memiliki rasa yang manis akibat kandungan monosakarida, fruktosa, dan glukosa yang tinggi yaitu sekitar 70-80 persen.

Di sisi lain, produk lebah tersebut memiliki sifat antiseptik dan antibakteri sehingga memiliki beberapa manfaat yang potensial bagi kesehatan.

Lantas, apa saja manfaat dari madu tersebut?

Berikut adalah 10 manfaat madu bagi kesehatan tubuh dilansir Healthline:

Mengandung nutrisi

Secara nutrisi, satu sendok makan madu atau sekitar 21 gram madu, mengandung 64 kalori dan 17 gram gula, termasuk fruktosa, glukosa, maltosa, dan sukrosa.

Namun, madu hampir tidak memiliki kandungan serat, lemak atau protein. Tak hanya itu, madu juga memiliki sedikit kandungan vitamin dan mineral.

Selain itu, di dalamnya juga terdapat kandungan senyawa tanaman bioaktif dan antioksidan. Tipe madu yang lebih gelap cenderung memiliki kandungan yang lebih tinggi pada antioksidan dibandingkan dengan madu yang berwarna lebih cerah.

Kandungan antioksidan

Madu yang berkualitas tinggi mengandung banyak antioksidan penting. Hal tersebut termasuk asam organik dan senyawa fenolik seperti flavonoid. Antioksidan telah dikaitkan dengan pengurangan risiko serangan jantung, stroke, dan beberapa jenis kanker. Mereka juga dapat meningkatkan kesehatan mata.

Madu lebih ramah pada penderita diabetes

Bukti tentang madu dan diabetes beragam. Di satu sisi, dapat mengurangi beberapa faktor risiko penyakit jantung yang umum pada orang dengan diabetes tipe 2. Sebagai contoh, itu dapat menurunkan kolesterol LDL atau kolesterol jahat, trigliserida dan peradangan, serta meningkatkan kolesterol HDL atau lemak baik.

Namun, beberapa penelitian telah menemukan bahwa madu juga dapat meningkatkan kadar gula darah meski tidak sebanyak gula rafinasi. Meski begitu, madu harus tetap dikonsumsi dengan hati-hati. Perlu diingat juga, bahwa banyak jenis madu yang telah dipalsukan dengan sirup biasa sehingga memiliki kandungan gula yang jauh lebih tinggi.

Menurunkan tekanan darah

Kandungan antioksidan dalam madu tidak hanya berfungsi sebagai antiperadangan, tapi juga dapat menurunkan tekanan darah. Tekanan darah menjadi faktor risiko dalam penyakit jantung, dan madu dapat membantu menurunkannya.

Madu tingkatkan kolesterolbaik

Madu memiliki kandungan kolesterol LDL atau kolestrol jahat. Akan tetapi dengan mengonsumsinya, Anda juga dapat meningkatkan kadar kolesterol baik atau HDL di dalam tubuh Anda.

Sebagai contoh, satu studi pada 55 pasien membandingkan madu dengan gula pasir dan menemukan bahwa madu menyebabkan penurunan LDL 5,8 persen dan peningkatan kolesterol HDL 3,3 persen. Ini juga menyebabkan penurunan berat badan sederhana 1,3 persen.

Madu dapat menurunkan kadar trigliserida

Trigliserida darah yang meningkat adalah faktor risiko lain untuk penyakit jantung. Selain itu, trigliserida juga terkait dengan resistensi insulin, pendorong utama diabetes tipe dua. Kadar trigliserida cenderung meningkat pada diet tinggi gula dan karbohidrat olahan.

Menariknya, banyak penelitian telah mengaitkan konsumsi madu reguler dengan kadar trigliserida yang lebih rendah, terutama ketika digunakan untuk menggantikan gula.

Bermanfaat bagi kesehatan jantung

Madu adalah sumber yang kaya akan fenol dan senyawa antioksidan lainnya. Banyak dari kandungan tersebut telah dikaitkan dengan pengurangan risiko penyakit jantung.

Madu dapat membantu arteri di jantung Anda membesar, meningkatkan aliran darah ke jantung Anda. Selain itu, kandungan antioksidan tersebut juga dapat membantu mencegah pembentukan gumpalan darah, yang dapat menyebabkan serangan jantung dan stroke.

Membantu mempercepat penyembuhan luka

Pengobatan madu topikal telah digunakan untuk menyembuhkan luka dan luka bakar sejak Mesir kuno dan masih umum sampai sekarang. Sebuah tinjauan dari 26 studi tentang perawatan madu dan luka menemukan madu paling efektif untuk menyembuhkan luka bakar dan luka parsial yang terinfeksi setelah operasi.

Selain itu, madu juga merupakan pengobatan yang efektif untuk ulkus kaki diabetik, yang merupakan komplikasi serius yang dapat menyebabkan amputasi.

Para peneliti percaya bahwa kekuatan penyembuhan madu berasal dari efek antibakteri dan anti-inflamasi serta kemampuannya untuk memelihara jaringan di sekitarnya.

Terlebih lagi, madu juga dapat membantu merawat kondisi kulit lainnya, termasuk psoriasis dan lesi herpes.

Bantu obati batuk pada anak

Batuk adalah masalah umum bagi anak-anak yang diakibatkan oleh infeksi saluran pernapasan atas. Infeksi ini dapat memengaruhi tidur dan kualitas hidup anak-anak dan orang tua.

Namun, obat utama untuk batuk tidak selalu efektif dan dapat memiliki efek samping. Menariknya, madu mungkin merupakan pilihan yang lebih baik.

Satu studi menemukan bahwa madu bekerja lebih baik daripada dua obat batuk biasa. Sementara itu, studi lain menemukan bahwa madu membantu mengurangi gejala batuk dan meningkatkan tidur lebih dari obat batuk.

Namun harus diingat bahwa madu tidak boleh diberikan kepada anak di bawah satu tahun karena risiko botulisme.

Tinggi kalori dan gula alami

Madu adalah alternatif gula yang lezat dan lebih sehat. Pastikan untuk memilih merek berkualitas tinggi, karena beberapa merek berkualitas rendah mungkin dicampur dengan sirup dan gula tambahan yang berlebih.

Perlu diingat bahwa madu hanya boleh dikonsumsi dalam jumlah sedang, karena masih tinggi kalori dan gula.

Baca juga artikel terkait MADU atau tulisan lainnya dari Dinda Silviana Dewi

tirto.id - Kesehatan
Kontributor: Dinda Silviana Dewi
Penulis: Dinda Silviana Dewi
Editor: Nur Hidayah Perwitasari