tirto.id - Diet paleo adalah pola makan yang terinspirasi dari cara makan nenek moyang pada masa Paleolitikum, sekitar 10.000 hingga 2,5 juta tahun lalu. Oleh karena itu, diet yang menitikberatkan pada konsumsi makanan alami ini juga dikenal dengan istilah diet paleolitik.
Dikutip dari Mayo Clinic, konsep paleo diet didasarkan pada asumsi bahwa genetika manusia tidak mengalami perubahan signifikan sejak masa Paleolitikum. Pola makan modern, seperti mengonsumsi makanan ringan, olahan, dan camilan lainnya, dapat berperan dalam munculnya penyakit kronis.
Diet paleo modern meliputi konsumsi buah-buahan, sayuran, daging tanpa lemak, ikan, telur, kacang-kacangan, dan biji-bijian. Makan tersebut merupakan makanan yang pada masa lalu bisa didapatkan dengan berburu dan meramu.
Lantas, apa manfaat diet paleo? Bagaimana cara diet paleo? Temukan jawabannya dalam ulasan singkat berikut.
Apa Manfaat Diet Paleo?
Telah dijelaskan di awal, diet paleo yang juga dikenal sebagai diet zaman batu atau diet manusia gua adalah sebuah pendekatan diet yang bertujuan meniru pola makan nenek moyang pada masa Paleolitikum. Fokusnya ialah mengonsumsi makanan utuh yang tidak diproses serta menghindari makanan olahan, biji-bijian, kacang-kacangan, produk susu, dan gula.
Dengan konsep tersebut, diet paleo memiliki sejumlah manfaat untuk tubuh. Dilansir National University of Natural Medicine, berikut adalah beberapa manfaat yang dapat diperoleh dari diet paleo.
1. Meningkatkan kesehatan glukosa darah
Diet ini dapat membantu mengatur kadar gula darah. Hal ini sangat bermanfaat bagi orang dengan diabetes atau yang berisiko terkena diabetes tipe 2.2. Meningkatkan sensitivitas insulin
Dengan memperbaiki sensitivitas insulin, diet paleo dapat mengurangi risiko terkena diabetes tipe 2 dan masalah metabolisme lainnya.3. Menurunkan tekanan darah
Penelitian menunjukkan bahwa diet paleo berperan dalam menurunkan tekanan darah, yang merupakan faktor risiko untuk penyakit jantung.4. Manajemen berat badan
Diet paleo mendukung penurunan dan pengaturan berat badan karena menerapkan konsumsi makanan yang rendah kalori dan tinggi nutrisi.5. Meningkatkan keseimbangan kolesterol
Dengan mengurangi kolesterol LDL (jahat) dan meningkatkan kolesterol HDL (baik), diet paleo membantu meningkatkan keseimbangan kolesterol dalam tubuh.6. Mengurangi rasa lapar
Diet paleo membantu orang merasa kenyang lebih lama. Hal ini dapat mengurangi kecenderungan makan berlebihan dan mendukung penurunan berat badan.Cara Melakukan Diet Paleo
Kris Gunnars dalam artikel “The Paleo Diet-A Beginner's Guide Plus Meal Plan” (2023) di situs Healthline menjelaskan soal bagaimana cara diet paleo untuk pemula. Cara diet paleo yang utama adalah dengan merencanakan pola makan. Secara ringkas, berikut penjelasannya.
1. Merencanakan makanan
Sertakan makanan utuh seperti daging tanpa diproses, ikan, telur, sayuran, buah-buahan, kacang-kacangan, dan biji-bijian, ke dalam menu makan. Sebaliknya, hindari makanan olahan, biji-bijian, kacang-kacangan, produk susu, dan gula.2. Batasi konsumsi makanan tertentu
Cara diet paleo berikutnya adalah menghindari makanan yang mengandung gula tambahan, biji-bijian, dan kacang-kacangan. Selain itu, orang yang melakukan diet paleo juga sebaiknya membatasi konsumsi produk susu dan makanan olahan.3. Pilih makanan utuh
Boleh mengonsumsi daging tanpa diproses, ikan, telur, sayuran, buah-buahan, kacang-kacangan, biji-bijian, serta lemak sehat seperti minyak zaitun dan minyak alpukat. Jika memungkinkan, pilih produk-produk yang bersumber dari peternakan ramah lingkungan.4. Baca label makanan
Periksa label makanan untuk memastikan makanan yang dikonsumsi tidak mengandung bahan-bahan yang dihindari dalam diet paleo, seperti gula tambahan, biji-bijian, dan kacang-kacangan.5. Pilih minuman yang tepat
Pilih minuman alami seperti air, teh tanpa pemanis, atau kopi tanpa pemanis. Hindari minuman bersoda, jus buatan, atau minuman beralkohol yang mengandung gula tambahan.Meskipun diet paleo memiliki manfaat bagi kesehatan, penting untuk diingat bahwa diet ini mungkin tidak sesuai untuk semua orang, terutama bagi yang memiliki pantangan makanan tertentu atau kondisi medis tertentu. Oleh karena itu, sebaiknya lakukan konsultasi dengan ahli kesehatan sebelum mengadopsi perubahan pola makan yang signifikan.
Penulis: Umi Zuhriyah
Editor: Fadli Nasrudin