tirto.id - Diet Mayo bisa menjadi salah satu alternatif untuk menurunkan berat badan, utamanya pada penderita obesitas.
Pencetus pola diet ini adalah ahli nutrisi dari Mayo Clinic yang mengembangkannya berdasar studi serta pengalaman selama bertahun-tahun.
Fokus dari diet Mayo adalah mengubah pola hidup keseharian sehingga kebiasaan buruk yang memengaruhi penambahan berat badan dapat dihilangkan.
Kebiasaan buruk seperti makan sembari menonton, makan banyak gula, tidak banyak konsumsi buah dan sayuran, malas bergerak, akan digantikan dengan gaya hidup lebih sehat.
Merujuk laman Mayo Clinic, tujuan diet Mayo adalah menemukan pola makan sehat yang cocok bagi penderita obesitas, sehingga dapat diterapkan sepanjang hidupnya.
Berdasarkan ilmu perubahan perilaku, pelaku diet harus memotivasi dirinya sendiri untuk mengurangi kelebihan berat badan serta memiliki tujuan yang ingin diraih.
Pola diet Mayo dianggap tidak menyengsarakan pelaku diet, karena mereka tetap dapat mengonsumsi makanan lezat namun sehat, diiringi dengan meningkatkan aktivitas fisik sehari-hari.
Penekanannya ada pada menerapkan kebiasaan baru yang menyenangkan sehingga bisa terus dijalani sepanjang hidup, namun dampaknya memperoleh berat badan ideal.
Diet Mayo harus diatur agar sesuai dengan riwayat kesehatan, kepribadian, dan selera makan.
Dua Fase dalam Diet Mayo
Ada dua fase yang dijalankan oleh program diet Mayo yakni:
1. Lose It! (Fase penurunan berat badan)
Dalam fase pertama diet Mayo, dua pekan awal dirancang untuk penurunan berat badan sebanyak 2,7 – 4,5 kg.
Caranya dengan mulai mengubah semua gaya hidup tidak sehat dan mengganti menjadi lima kebiasaan hidup sehat. Anda dapat membuat daftar gaya hidup tidak sehat yang hendak diubah tersebut.
2. Live It! (Fase menjalani pola hidup sehat)
Dari rencana perubahan gaya hidup tahap awal yang telah dibuat dan dijalankan pada fase pertama, mulailah konsisten untuk menerapkannya sepanjang hidup.
Di tahap ini penyesuaian dengan pilihan menu, ukuran porsi, aktivitas fisik, jenis olahraga, akan mulai terbentuk. Adaptasi seharusnya sudah berjalan dan gaya hidup sehat itu menjadi kebiasaan.
Penurunan berat badan memang tidak terjadi secara drastis, karena itu tidak sehat.
Namun penurunan itu berlangsung konsisten dan stabil 0,5-1 kg per pekan. Pertahankan gaya hidup dan pola makan ini hingga berat badan ideal sudah tercapai.
Cara Melakukan Diet Mayo
Diet Mayo tidak memaksa pelaku diet untuk menahan lapar, namun memberi edukasi bagaimana memperkirakan porsi sesuai kebutuhan tubuh dan jenis makanan apa yang dibutuhkan.
Tidak juga menghitung-hitung jumlah kalori, sehingga Anda tetap dapat makan makanan enak namun berat badan malah turun.
Caranya adalah dengan memperhatikan piramida berat badan sehat ala Mayo Clinic, yang mencantumkan jenis makanan mengenyangkan namun rendah kalori.
Sayur dan buah menjadi kelompok dasar piramida yang harus dikonsumsi tidak terbatas, karena dianggap sangat baik bagi penurunan berat badan serta mengenyangkan, juga sehat.
Jenis makanan lain dikonsumsi lebih sedikit dan beragam, jangan fokus pada satu jenis saja.
Selain itu, menambahkan aktivitas fisik menjadi fokus utama pula dalam diet Mayo. Sedikitnya 30 menit per hari lakukan latihan dan olahraga ringan. Mulailah dengan berjalan kaki, naik tangga, dan jogging atau bersepeda.
Contoh Menu Sehari-hari dalam Diet Mayo
Berikut ini adalah contoh menu diet Mayo yang mengandung sekira 1.200 kalori per hari, dibagi menjadi beberapa porsi makan yang mengenyangkan dengan gaya menu Mediterania:
1. Sarapan dengan overnight oats dan tambahan buah pir dan beri.
2. Makan siang dengan sup kacang dan sayuran
3. Makan malam dengan ayam panggang, brokoli serta bawang bombay dan tomat
Camilan dapat dipilih sesuai selera, namun dari jenis buah dan sayur. Hidangan penutup yang disarankan mengandung tidak lebih dari 75 kalori per hari, misalnya yogurt dan dark chocolate.
Risiko Menjalankan Diet Mayo
Risiko melakukan diet Mayo bagi orang dewasa yang mengalami obesitas, sangat minim. Jenis menu yang terdiri dari mayoritas buah serta sayuran sebenarnya juga disarankan.
Masalah sedikit timbul pada orang yang sebelumnya jarang mengonsumsi buah serta sayur, karena jumlah serat mendadak bertambah dalam pencernaan.
Sistem pencernaan akan mulai beradaptasi dan bisa muncul gas dan kembung dalam beberapa waktu.
Akan tetapi kendala dapat diatasi dengan perbanyak minum air putih dan terus konsisten dalam pola makan sehat ini.
Merujuk laman Dinkes, jumlah kalori makanan yang berkurang juga dapat menimbulkan masalah, karena tidak seimbang dengan kebutuhan tubuh, sehingga terancam mengalami defisit kalori.
Efeknya adalah sulit berkonsentrasi dan kurang tenaga dalam aktivitas.
Namun hal itu dapat diatasi dengan meningkatkan asupan kalori jenis lain yang tidak mengganggu proses penurunan berat badan. Misalnya dari oatmeal, nasi merah, barley serta kacang-kacangan.
Minimnya jumlah garam yang dipergunakan dalam menu diet Mayo pun disebut dapat menyebabkan cairan tubuh berkurang.
Akan tetapi hal itu pun dapat diatasi dengan menambah asupan bahan makanan lain yang dibutuhkan, tanpa mengganggu program diet Mayo.
Penulis: Cicik Novita
Editor: Dhita Koesno