tirto.id - Menteri Pertahanan Malaysia Datuk Seri Hishammuddin Hussein mengungkapkan bahwa Malaysia dan Cina akan mengukuhkan kerja sama pertahanan dan militer antara kedua negara dalam lawatan resmi ke Cina selama tiga hari sejak Jumat (21/4/2017).
Hal tersebut merupakan hasil pertemuan Hishammuddin bersama Menteri Pertahanan Cina Jenderal Chang Wanquan. Komite kemudian akan mengkaji lebih rinci bentuk kerja sama yang lebih praktis dan berpotensi dalam aspek pertahanan yang lebih terencana.
Menurut Hishammuddin, dirinya telah menugaskan Panglima Tentera Darat Jenderal Datuk Seri Zulkiple Kassim dan Panglima Tentara Udara Jenderal Datuk Seri Affendi Buang untuk mengadakan pertemuan lanjutan berhubungan dengan kerja sama pertahanan dan kemiliteran tersebut.
"Malaysia dan Cina juga perlu mengadakan pertukaran kunjungan yang lebih sering pada masa akan datang, dengan tujuan meningkatkan aspek komunikasi, persepahaman serta memperkukuhkan lagi kepercayaan," kata Hishammuddin, seperti dikutip Antara, Senin (24/4/2017).
Selain itu, terkait kerja sama menteri-menteri pertahanan ASEAN, pihaknya setuju agar latihan maritim ASEAN-Cina yang akan datang diadakan di kawasan perairan ASEAN.
"Langkah ini bertujuan meningkatkan kerja sama pertahanan dan meningkatkan kemampuan antarnegara yang terlibat untuk membalas ancaman maritim. Perkara ini akan dibicarakan dalam waktu dekat," lanjutnya.
Dalam lawatan resmi tersebut, Hishammuddin juga bertemu dengan Pimpinan Pusat Tentara Cina Jenderal Xu Qiliang, Konselor Negara Cina Yang Jiechi, dan Menteri Keselamatan Umum Cina Guo Shengkun. Ia mengatakan berbagai masalah khususnya ancaman penyebaran ideologi terorisme terutama dari kumpulan militan teroris didiskusikan dalam pertemuan tersebut.
"Kedua-dua negara juga setuju untuk memberi perhatian serius dan utama terhadap keamanan global yang terus berubah dan semakin mengancam," katanya.
Dalam kunjungan tersebut Hishammuddin turut menyaksikan penandatanganan subkontrak antara Boustead Naval Shipyard Sdn Bhd (BNSSB) dan China Shipbuilding & Offshore International Co Ltd (CSOC) tentang pengembangan secara bersama empat kapal perang pesisir atau kapal Littoral Mission Ship (LMS) untuk Tentara Laut Diraja Malaysia (TLDM).
"Dua kapal pertama dari empat LMS ini bakal dibuat di Cina. Keahlian dan biaya yang lebih rendah di Cina jadi pertimbangan seterusnya akan dilakukan BNSSB untuk pembuatan dua lagi kapal di Malaysia," katanya lagi.
Ia mengatakan pengadaan LMS ini merupakan sejarah penting bagi Malaysia, karena merupakan yang pertama kali Malaysia membeli aset pertahanan dari Cina. Selain itu, Hishammuddin turut menyaksikan penandatanganan antara Universiti Pertahanan Nasional Malaysia (UPNM) dengan Universiti Peking, Cina.
Penulis: Yantina Debora
Editor: Yantina Debora