tirto.id - Kemacetan panjang masih terjadi di akses masuk Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, pada Jumat (18/4/2025) pagi. Ratusan truk peti kemas tampak berjejer di Jalan Yos Sudarso.
"Saya pikir ini hari libur jadi sudah tidak macet lagi, tapi ternyata macetnya masih parah," kata salah satu sopir truk, Yusman (53) di Jakarta, dikutip dari Antara.
Ia mengaku sudah tiga jam lebih terjebak sejak pukul 04.00 WIB hingga Jumat pagi.
"Sejak dalam tol arah dari Cawang sudah padat merayap dan benar-benar terjebak di pintu keluar (exit) Tol Kebon Bawang," ungkap dia
Yusman yang mengaku datang dari Bogor untuk mengantarkan barang ke kawasan Pelabuhan Tanjug Priok. Dia harus gigit jari karena kondisi ini.
"Kami terpaksa matikan mesin mobil untuk menghemat bahan bakar," jelasnya.
Yusman mengaku sudah mendapatkan informasi kemacetan parah dari rekan sopir yang terjebak di kawasan ini hingga enam jam.
Dirinya juga sudah diinformasikan oleh perusahaan, tapi ia berusaha menjalankan tugas mengantarkan barang pesanan.
"Kami pusing dengan kemacetan seperti ini, jadi tidak bergerak. Ini sangat merugikan," tukas Yusman.
Kemacetan panjang ini tidak hanya merugikan pengendara truk, tapi juga berdampak kepada masyarakat yang ingin melalui jalur tersebut.
Ia mengaku kemacetan ini yang paling parah terjadi di kawasan tersebut dibandingkan sebelumnya yang juga pernah terjadi.
Yusman berharap pihak berwenang dapat menjalankan tugasnya dengan baik agar kawasan ini dapat kembali normal.
Kemacetan ini sudah terjadi sejak Rabu (16/4/2025) akibat penumpukan bongkar muat barang di pelabuhan yang memiliki kapasitas 2.500 truk, sementara jumlah kendaraan yang masuk mencapai lebih dari 4.000 unit kendaraan.
Executive General Manager Pelindo Regional 2 Tanjung Priok, Adi Sugiri, mengatakan pihaknya bersama kepolisian telah berupaya mengurai kemacetan. Ia juga membantah ada pintu akses (gate) pelabuhan yang tidak berfungsi.
Editor: Fahreza Rizky