Menuju konten utama

Macam-Macam Pembalut Wanita pada Masa Haid & Nifas serta Fungsinya

Macam-macam pembalut bagi perempuan selama haid dan nifas, mulai dari pembalut biasa hingga pembalut bersalin. Apa fungsi berbagai jenis pembalut tersebut?

Macam-Macam Pembalut Wanita pada Masa Haid & Nifas serta Fungsinya
Ilustrasi pembalut wanita, Softex. Getty Images/iStockphoto

tirto.id - Pembalut merupakan salah satu produk sanitasi populer yang digunakan perempuan Indonesia, di samping tampon dan menstrual cup atau gelas menstruasi.

Terdapat berbagai macam pembalut yang ditawarkan produsen sesuai kebutuhan perempuan selama masa pendarahan, baik itu menstruasi atau nifas.

Masing-masing pembalut dibuat dengan fungsi berbeda-beda sesuai fase pendarahan yang dialami perempuan.

Dikutip dari laman Choice, berikut ini macam-macam pembalut wanita selama haid dan nifas beserta fungsinya:

1. Pembalut biasa atau regular pads

Pembalut reguler memiliki ukuran dan daya serap tingkat sedang. Ia cocok digunakan pada fase pertengahan menstruasi yang terjadi pada hari ke-3 hingga hari berikutnya.

Lumrahnya, pembalut jenis ini dipakai ketika pendarahan menstruasi tidak sedang pada masa puncaknya.

2. Pembalut super atau super pads

Pembalut super menawarkan daya serap tingkat tinggi. Ia dibuat untuk mengatasi puncak pendarahan menstruasi yang terjadi di awal fase, umumnya pada hari ke-1 hingga ke-2 masa haid.

3. Pembalut malam atau night pads

Pembalut malam biasanya lebih tebal dan berukuran lebih panjang. Pembalut jenis ini dirancang dengan daya serap lebih besar yang bertujuan menampung pendarahan menstruasi ketika sedang tidur.

4. Liner

Liner atau biasa disebut panty liner merupakan pembalut dengan ukuran kecil dan tipis. Pembalut jenis ini berguna dikenakan pada masa pramenstruasi, terutama ketika vagina mengeluarkan cairan agak keputih-putihan.

Liner juga cocok digunakan pada fase akhir menstruasi maupun nifas. Di masa itu, pendarahan yang keluar dari vagina mulai berubah warna menjadi kecoklatan dengan volume yang sedikit.

5. Pembalut bersalin atau maternity pads

Setelah melahirkan, perempuan akan mengalami masa nifas, yakni pendarahan pascapersalinan atau postpartum.

Darah nifas yang keluar dari vagina pada masa itu disebut lochia. Darah nifas sendiri adalah campuran lendir, darah, dan jaringan dari tempat plasenta yang menempel pada dinding rahim.

Sama seperti menstruasi, pendarahan pascapersalinan terjadi karena proses alami tubuh dalam meluruhkan lapisan rahim.

Pendarahan pascapersalinan dapat berlangsung selama 2-6 pekan. Tidak berbeda dengan pendarahan menstruasi, pendarahan pascapersalinan juga disertai dengan perubahan warna, konsistensi, dan jumlah aliran pendarahan seiring berjalannya waktu.

Pada masa tersebut, perempuan memerlukan pembalut bersalin yang disebut sebagai postpartum pad. Penggunaan tampon tidak direkomendasikan pada masa nifas.

Pembalut bersalin dirancang untuk kenyamanan dan kemudahan usai bersalin. Pembalut jenis ini umumnya lebih lembut, besar, dan tebal dari pembalut lainnya.

Selama melewati masa pendarahan baik saat menstruasi atau nifas, berbagai macam pembalut di atas dapat digunakan secara bergantian sesuai fase pendarahan yang tengah dialami.

Secara umum, setelah terbiasa dengan fase pendarahannya, perempuan akan tahu kapan menggunakan jenis pembalut tertentu dengan tepat sesuai kebutuhannya.

Baca juga artikel terkait PEMBALUT WANITA atau tulisan lainnya dari Syaima Sabine Fasawwa

tirto.id - Sosial budaya
Kontributor: Syaima Sabine Fasawwa
Penulis: Syaima Sabine Fasawwa
Editor: Abdul Hadi