tirto.id - Macam-macam bela diri dari berbagai negara memiliki keunikan tersendiri yang mencerminkan budaya asalnya sekaligus menawarkan berbagai manfaat bagi tubuh dan pikiran.
Seni bela diri seperti Karate dari Jepang, Taekwondo dari Korea, hingga Silat dan Tarung Derajat dari Indonesia, tidak hanya melatih keterampilan bertarung, tetapi juga mengajarkan disiplin, ketahanan fisik, dan mental. Selain itu, bela diri juga bermanfaat untuk meningkatkan kebugaran, melatih konsentrasi, dan menjaga kesehatan tubuh.
Bela diri adalah warisan seni budaya berbagai bangsa di dunia. Seni bela diri ini mencerminkan kekayaan tradisi dan filosofi dari bangsa-bangsa yang tersebar pada berbagai negara di dunia.Selain sebagai bentuk ekspresi seni, bela diri juga menjadi sarana pertahanan diri, termasuk alat untuk melatih kesehatan fisik, kedisiplinan serta kekuatan mental.
Indonesia adalah salah satu negara di dunia yang memiliki warisan seni bela diri dengan nilai-nilai filosofis yang dalam, serta memiliki manfaat yang sangat baik bagi pelakunya.
Macam-Macam Seni Beda Diri dari Berbagai Belahan Dunia
Salah satu dari macam-macam bela diri yang ada di Indonesia adalah Pencak Silat. Seni bela diri Pencak Silat sudah diakui oleh dunia internasional sebagai seni tradisi dari Indonesia, bahkan sudah resmi dipertandingkan pada ajang SEA Games.
Lantas, jenis-jenis bela diri apalagi yang ada di Indonesia dan beberapa negara di dunia yang memiliki manfaat baik bagi kesehatan fisik dan mental pelakunya?
Berikut akan dijabarkan macam-macam olahraga bela diri tersebut:
1. Tarung Derajat
Selain Pencak Silat, Tarung Derajat masuk dalam macam-macam bela diri di Indonesia.
Tarung Derajat adalah seni bela diri modern yang berasal dari daerah, Bandung Jawa Barat. Olah raga bela diri ini dicipatakan oleh Achmad Dradjat atau dikenal sebagai Aa Boxer pada tahun 1960-an.
Bela diri ini berfokus pada teknik pukulan, tendangan, dan serangan langsung yang efisien. Seni ini memadukan teknik bertahan dan menyerang secara praktis, serta memanfaatnya daya gerak otot.
Tarung Derajat amat bermanfaat untuk meningkatkan kekuatan fisik, mental dan keberanian dari para pelaku olahraga bela diri ini.
2. Kung Fu
Jenis-jenis bela diri lainnya dari luar Indonesia adalah Kung Fu. Bela diri ini merujuk pada beberapa jenis seni bela diri, seperti Kung Fu Shaolin, Wing Chun, Tai Chi, Baguazhang, dan Xingyiquan.
Asal-usul Kung Fu sendiri masih diperdebatkan. Konon, seni bela diri ini berasal dari seorang biksu India bernama Damo, yang membawa gaya bertarung ke kuil Shaolin di Tiongkok pada abad ke-5 atau ke-6 Masehi.
Olahraga bela diri ini bermanfaat untuk mengembangkan kedisiplina, keterampilan fisik dan ketahanan mental melalui kombinasi teknik dan bentuk-bentuk gerakan dalam latihan bersama, dan latihan pengkondisian.
3. Aikido
Aikido adalah seni bela diri yang dikembangkan pada abad ke-20 di Jepang. Bela diri ini dipengaruhi oleh gaya bela diri lain seperti Daito-ryu Aiki-jujutsu.
Bela diri ini berfokus pada pengalihan energi lawan dan menetralisir serangan. Selain itu, bela diri ini juga menggabungkan serangkaian teknik, seperti kuncian sendi, lemparan, dan jepitan, untuk menaklukkan penyerang tanpa menyebabkan cedera yang berlebihan.
Manfaat dari seni bela diri ini adalah meningkatkan kesehatan fisik, fleksibilitas tubuh, keseimbang, koordinasi, kekuatan inti, sekaligus mengembangkan kekutan mental dan emosional.
4. Krav Maga
Krav Maga adalah jenis bela diri yang mengutamakan pertarungan dan pertahanan diri yang kuat. Krav Maga dikembangkan oleh Imi Lichtenfield, seorang seniman bela diri Hungaria-Israel, pada tahun 1930-an. Awalnya, seni bela diri ini dirancang untuk memenuhi kebutuhan pertahanan diri komunitas Yahudi yang menghadapi kekerasan anti-Semit selama masa kerusuhan politik.
Krav Maga menggabungkan berbagai serangan seperti pukulan, tendangan, siku, dan lutut yang ditargetkan pada bagian tubuh lawan yang rentan. Metode latihan Krav Maga meliputi pertarungan jarak dekat, pertahanan senjata terhadap pisau, tongkat, dan senjata api.
Olahraga beladiri ini bermanfaat untuk membekali individu dengan keterampilan bela diri praktis, kemampuan beradaptasi, dan kemampuan untuk merespons situasi yang mengancam secara efektif.
5. Judo
Judo adalah olah raga bela diri asal Jepang yang berfokus pada lemparan, teknik bergulat, dan kuncian. Judo didirikan pada akhir abad ke-19 oleh Jigoro Kano, yang menggabungkan unsur-unsur jujutsu tradisional dengan jenis seni bela diri lainny, guna menciptakan sistem pertahanan diri yang praktis.
Teknik judo meliputi lemparan (nage-waza), bergulat (katame-waza), menyapu dan membalikkan, serta serangan balik dan kombinasi.Sesi latihan meliputi kombinasi sesi randori, pengulangan teknik, latihan bentuk, dan latihan kekuatan dan pengkondisian.
Manfaat beraltih Judo adalah mengembangkan keterampilan dan ketahanan fisik, respon yang cepat, serta bermafnaat untuk menumbuhkan rasa saling menghormati dan sportivitas.
6. Tai Chi
Tai Chi adalah seni bela diari asal Tiongkok dan berakar pada filosofi Taoisme yang berusaha menyelaraskan tubuh, pikiran, dan jiwa. Konon, Tai Chi dikembangkan oleh Zhang Sanfeng, seorang biksu Tao, meskipun detail sejarahnya sering diperdebatkan.
Tai Chi bermanfaat untuk mengembangkan energi internal, meningkatkan kesehatan fisik, dan mencapai keseimbangan tubuh dan pikiran. Teknik-teknik bela diri ini terdiri dari serangkaian gerakan yang lambat dan mengalir, yang dilakukan secara terus menerus dan saling berhubungan.
Metode pelatihan dalam Tai Chi melibatkan latihan sekuens dengan cara yang lambat dan terkendali, menekankan perhatian pada gerakan tubuh, napas yang tenang, dan fokus mental.
7. Kendo
Kendo adalah seni bela diri Jepang yang muncul pada awal abad ke-20. Bela diri ini berakar dari seni kenjutsu Jepang kuno. Kendo adalah seni bela diri pedang yang menggunakan pedang bambu yang disebut shinai.
Praktik Kendo berakar kuat pada sejarah, tradisi, dan Bushido (cara pejuang) Jepang. Kendo berfokus pada serangan, tusukan, dan manuver pertahanan dengan shinai, yang mensimulasikan penggunaan pedang sungguhan.
Berlatih Kendo bermanfaat untuk mengembangkan teknik pedang yang tepat, fokus mental, kondisi fisik, dan perwujudan prinsip-prinsip Bushido.
8. Muay Thai
Muay Thai adalah seni bela diri asal Thailand yang bila ditelusur akan merujuk pada para pejuang Siam di medan perang. Seni bela diri ini memiliki gerakan-gerakan dinamis yang dicirikan oleh kombinasi seni tinju, siku, lutut, tulang kering, dan teknik mengepalkan tangan yang dahsyat. Muay Thai terkenal dengan olah raga bela diri jarak dekat dan full body contact.
Seiring berjalannya waktu, Thai Boxing atau Mauh Thai ini telah berkembang menjadi olahraga yang populer dan tetap menjadi bagian integral dari budaya Thailand. Pelatihan Muay Thai berfokus pada pembentukan kondisi tubuh yang kuat, daya tahan tubuh, dan eksekusi teknik yang tepat.
Metode latihan ini bermanfaat untuk mengembangkan kekuatan, kecepatan, kelincahan, dan ketahanan mental.
9. Taekwondo
Taekwondo adalah seni bela diri cepat yang berasal dari Korea. Taekwondo mendapatkan inspirasi dari gaya bertarung tradisional Korea seperti Taekkyeon dan Subak, yang sudah ada sejak tahun 37 sebelum masehi. Taekwondo menekankan pada tendangan yang tinggi dan cepat, serta teknik tangan yang tepat.
Taekwondo modern mulai terbentuk pada tahun 1940-an dan 50-an setelah berakhirnya pendudukan Jepang di Korea. Gaya seni bela diri Taekwondo sangat menekankan pada disiplin diri, rasa hormat, dan ketabahan mental.
Pelatihan Taekwondo ini bermanfaat untuk meningkatkan fleksibiltas tubuh, kekuatan inti, respon fisik yang cepat, serta kekuatan mental dan emosional.
10. Karate
Karate adalah gaya bertarung tradisional Jepang yang bisa ditelusuri kembali ke pulau Okinawa selama era Kerajaan Ryukyu sekitar abad ke-14 hingga ke-19. Seni bela diri ini menggunakan teknik menyerang dengan menggunakan berbagai bagian tubuh, termasuk pukulan, tendangan, serangan lutut, dan serangan siku.
Karate dipraktekkan selama Kerajaan Ryukyu secara rahasia sebagai alat pertahanan diri melawan bandit dan ancaman lainnya. Metode pelatihan Karate bermanfaat untuk mengembangkan postur tubuh, keseimbangan, koordinasi, kecepatan, kekuatan, dan fokus mental. Pelatihan karate meliputi latihan teknik dasar (kihon), bentuk (kata), tanding (kumite), dan teknik pertahanan diri.
11. Hapkido
Hapkido adalah seni bela diri asal Korea yang menggunakan kuncian, lemparan, dan serangan yang menggabungkan unsur-unsur Taekwondo, Judo, dan Aikido. Konon, seni bela diri ini didirikan oleh Choi Yong-Sool pada pertengahan abad ke-20.
Hapkido berfokus pada pengalihan energi lawan untuk digunakan melawan lawan. Hapkido mencakup berbagai teknik, termasuk kuncian sendi, titik-titik tekanan, lemparan, tendangan, serangan, dan pelucutan senjata, terutama ketika petarung yang lebih kecil bertanding melawan lawan yang lebih besar.
Prinsip-prinsip inti Hapkido meliputi gerakan melingkar, keluwesan, dan integrasi keseimbangan pikiran dan tubuh yang harmonis. Manfat dari olahraga bela diri ini adalah melatih ketahanan fisik, fleksibiltas, daya otot yang kuat dan cepat, serta kekuatan mental dan emosional.
12. Capoeira
Capoeira adalah seni bela diri yang berasal dari Brasil. Seni bela dri ini menggabungkan ritme dan tradisi musik. Bila ditelusur, Capoeira berasak daru abad ke-16 ketika orang-orang Afrika yang diperbudak menggabungkan bentuk-bentuk pertarungan dan tarian tradisional untuk menyamarkan latihan bela diri para budak.
Capoeira berfokus pada gerakan yang mengalir, berirama, gerakan akrobatik, dan musik. Latihan ini menggabungkan pukulan, tendangan, sapuan, dan takedown, memadukannya dengan lancar dengan manuver mengelak, berputar, dan membalik.
Seni bela diri ini sangat menyenangkan untuk dilakukan, karena selalu diiringi musik, serta sangat baik untuk meningkatkan kesehatan tubuh, koordinasi, fleksibiltas, daya tahan otot, serta ketahanan mentan, emosional dan spiritual yang kuat.
13. Brazilian Jiu-Jitsu
Brazilian Jiu-Jitsu (BJJ) didirikan oleh Mitsuyo Maeda, seorang judoka Jepang yang berimigrasi ke Brasil pada awal abad ke-20. BBJ berfokus pada teknik dasar, grappling, dan kuncian. Teknik-teknik BBJ ini meliputi sapuan, takedown, kuncian, kuncian gabungan, kuncian leher, dan kontrol posisi.
Brazilian Jiu-Jitsu sangat populer karena keefektifannya dalam seni bela diri campuran. BBJ ini dilatih dengan aman bersama sparring partner dalam setiap sesi latihan. Metode pelatihan gaya bertarung BJJ melibatkan latihan teknis dan berguling, yang berfokus pada penyempurnaan teknik, transisi, dan kombinasi tertentu.
Manfaat berlatih BBJ ini adalah dapat meningkatkan ketahanan tubuh, daya tahan otot, fleksibiltas, keseimbangan, koordinasi, ketahanan mental dan kedisiplinan yang kuat.
14. Jeet Kune Do
Jeet Kune Do adalah seni bela diri yang didirikan oleh seniman bela diri legendaris Bruce Lee. Jeet Kune Do diterjemahkan menjadi “cara tinju pencegat” dan dikembangkan pada tahun 1960-an. Jeet Kune Do menggabungkan unsur-unsur Wing Chun, tinju Barat, anggar, dan filosofi.
Teknik-teknik Jeet Kune Do meliputi pukulan, tendangan, sikutan, lutut, dan manuver jebakan sambil meminimalkan gerakan yang tidak perlu.
Pelatihan di Jeet Kune Do bermanfaat untuk mengembangkan kemampuan beradaptasi, ketahanan fisik dan mental, emosional dan spiritual.
Demikian 14 macam seni bela diri dari Indonesia dan juga dari luar Indonesia. Bila dirangkum, seluruh seni bela diri ini sama-sama memiliki manfaaat, yaitu meningkatkan kesehatan fisk, mental, emosional dan spiritual.
Namun, sebelum memilih satu seni bela diri yang akan menjadi ajang latihan, sebaiknya cermati terlebih dahulu, apakah berbagai teknik pelatihan dalam seni bela diri tersebut, pas dengan kondisi dan ketahanan fisik masing-masing. Pastikan untuk berkonsultasi terlebih dahulu kepada ahli dan praktisi seni bela diri profesional, sebelum memutuskan untuk fokus berlatih pada seni bela diri tertentu.
Penulis: Lucia Dianawuri
Editor: Yulaika Ramadhani