tirto.id - Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA mengungkap kepercayaan publik kepada Polri usai Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 terjun bebas dibanding periode sebelumnya.
Berdasarkan surveinya pada Juli 2018 kepercayaan publik kepada Polri ada di angka 87,8 persen. Namun, pada survei September 2019, kepercayaan kepada Korps Bhayangkara anjlok ke angka 72,1 persen.
"Jadi kurang lebih turun sekitar 15 persen dari Juli 2018," kata peneliti LSI Denny JA, Aji Al Farabi di kawasan Menteng, Rabu (13/11/2019).
Tren serupa juga terjadi pada saat Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI Jakarta. Pada Agustus 2017 atau usai Pilgub, kepercayaan ke Polri turun ke angka 78,5 persen. Jauh lebih rendah dari periode sebelumnya, Juli 2016 yang mencapai 85,8 persen.
Aji menduga turunnya kepercayaan terhadap Polri diakibatkan isu netralitas dalam Pilgub DKI Jakarta 2017 dan Pilpres 2019.
Oleh karena itu, kata dia, Polri diharapkan berbenah diri pada Pemilu berikutnya jika tak ingin kepercayaan publik terus anjlok.
"Polri adalah institusi yang dalam dua pemilu kemarin juga cukup disoroti oleh publik. Artinya dugaan-dugaan dalam keterlibatan Polri dalam Pemilu dan seterusnya, itu kan narasi-narasi itu cenderung diyakini dan mempengruhi trust terhadap Polri," kata Aji.
Dalam survei itu LSI Denny JA menggunakan metode multistage random sampling. Pengumpulan data dilakukan pada Juli 2018 dan September 2019 dengan total responden awal 1.200 orang pada 34 provinsi di Indonesia. Survei itu mengandung margin of error +/- 2,9 persen.
- Survei: Kepercayaan Publik ke Presiden Terjun Menjadi 75,2 Persen
- Polri Naikkan Tipe Mapolda demi Kurangi Ledakan Pangkat Kombes Pol
- Capres 2024 dari PDIP, LSI Denny JA: Ganjar Lebih Kuat dari Puan
- Publik Tidak Setuju Prabowo dan Jokowi Berkoalisi, Kata Survei
- Mendagri Tito Harap Polri Ikut Kawal Pilkada Serentak 2020
Penulis: Mohammad Bernie
Editor: Zakki Amali