Menuju konten utama

Lolos Middle Income Trap, Kaltara Jadi Kiblat Ekonomi Nasional

Bersama Jakarta dan Kalimantan Timur, Kalimantan Utara menjadi provinsi yang berhasil lolos dari middle income trap.

Lolos Middle Income Trap, Kaltara Jadi Kiblat Ekonomi Nasional
Gubernur Kaltara, DR (HC) H Zainal A Paliwang, M.Hum (tengah) optimis potensi pertumbuhan ekonomi di Kaltara bakal tumbuh positif. foto/Istimewa

tirto.id - Pemerintah melakukan upaya meningkatkan pertumbuhan ekonomi di setiap wilayah di Indonesia, meskipun perekonomian masih terpusat di Pulau Jawa sampai saat ini.

Untuk mencapai visi Indonesia Emas 2045 dan keluar dari middle income trap, pertumbuhan ekonomi Indonesia yang saat ini berada pada angka 5 persen belum cukup. Perekonomian Indonesia harus dapat didorong sampai kisaran 6-7 persen, disertai investasi yang tumbuh 6,8 persen hingga dua dekade mendatang.

“Kalau kita lihat per provinsi, Jakarta ini sudah lolos middle income trap. Jakarta pendapatan per kapitanya 21 ribu dan provinsi lain yang juga sudah lolos middle income trap berdasarkan pendapatan per kapita, yaitu Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara (Kaltara)," kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto.

Menurut Airlangga, jika ingin melihat cara mengerek pendapatan per kapita suatu provinsi, dapat berpatokan pada provinsi-provinsi tersebut.

"Sebetulnya kita bisa melihat berbagai provinsi di Indonesia sebagai contoh bagaimana kita bisa mengerek sebagian besar provinsi lain agar secara nasional kita bisa lolos middle income trap," ujar Airlangga.

Lebih lanjut, Airlangga mengatakan bahwa apabila Indonesia bisa lolos middle income trap di tahun 2045, perekonomian RI bisa menjadi 9 triliun dolar AS.

Dari rilis Badan Pusat Statistik (BPS) Kaltara, pertumbuhan ekonomi Kaltara tahun 2023 (c-to-c) mengalami pertumbuhan sebesar 4,94 persen. Pertumbuhan terjadi pada semua lapangan usaha.

Lapangan usaha pengadaan listrik dan gas mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 18,58 persen, disusul oleh lapangan usaha jasa keuangan dan asuransi sebesar 12,38 persen, serta konstruksi dan penyediaan akomodasi dan makan minum sebesar 8,24 persen.

Gubernur Kaltara, Dr. (H.C.) H. Zainal A. Paliwang, M.Hum. optimistis ekonomi di Kaltara dapat tumbuh positif. Hal ini sejalan dengan sejumlah potensi investasi di kabupaten/kota se-Kalimantan Utara, meliputi pembangunan Pelabuhan Bebatu, pengembangan hotel dan restoran, industri pengemasan Beras Adan, dan industri hilirisasi rumput laut.

Gubernur Zainal menerangkan bahwa pihaknya terus berupaya membuka ruang kepada pelaku usaha untuk mendatangkan investor dari luar daerah untuk berinvestasi di Kaltara. Ia mengungkapkan sektor tersebut, seperti pada bidang energi memiliki dua proyek besar yang sedang berjalan.

Salah satu proyek tersebut adalah pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA), baik Sungai Kayan maupun Sungai Mentarang.

Sementara itu, Kawasan Industri Hijau Indonesia (KIHI) Kabupaten Bulungan telah menyerap tenaga kerja hampir 5.200 orang. PT Phoenix Resources International (PRI) di Tarakan, sebagai industri bubur kertas, juga akan menyerap tenaga kerja sebanyak 800 orang pada tahap pertama ini.

Menurut Gubernur Zainal, potensi penyerapan tenaga kerja akan terus berkembang ke depannya. Perkembangan ini didukung Pemerintah Provinsi Kaltara yang akan berupaya mendorong pengembangan sektor pertanian, perikanan, dan manufaktur.

“Ketiga sektor ini sangat besar peluang untuk penyerapan tenaga kerja, dalam waktu dekat juga akan segera masuk investor untuk pengembangan kawasan pertanian di Bulungan

(INFO KINI)

Penulis: Tim Media Servis