tirto.id - Gunung Semeru yang terletak di antara Kabupaten Lumajang dan Malang Jawa Timur hingga saat ini masih berada di level III atau siaga. Aktivitas vulkanik Gunung Semeru hingga saat ini juga masih cukup tinggi.
Melansir laman resmi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, pada Rabu, 22 Desember 2021, pukul 22:11 WIB, erupsi terjadi di Gunung Semeru dengan tinggi kolom abu teramati kurang lebih 300 meter di atas puncak. Erupsi ini terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 30 mm dan durasi 1536 detik.
Sebelumnya, masih pada Rabu (22/12/2021), pada pukul 10:27 WIB, erupsi juga terjadi di Gunung Semeru dengan tinggi kolom abu teramati kurang lebih 200 meter di atas puncak Semeru. Erupsi ini terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 12 mm dan durasi 490 detik.
Sementara itu pada pengamatan Gunung Semeru periode Kamis (23/12/2021) pukul 12:00-18:00 WIB, teramati adanya asap kawah utama berwarna putih dan kelabu dengan intensitas tebal tinggi sekitar 500 meter dari puncak. Berikut aktivitas terkini Gunung Semeru menurut PVMBG.
Aktivitas Gunung Semeru terkini
Periode pengamatan
Kamis - 23 Desember 2021, pukul 12:00-18:00 WIB
Lokasi Gunung Semeru
Gunung Api Semeru terletak di KabKota Lumajang, Malang, Jawa Timur dengan posisi geografis di Latitude -8.108°LU, Longitude 112.92°BT dan memiliki ketinggian 3676 mdpl
Pengamatan visual
Gunung api terlihat jelas hingga tertutup Kabut 0-III. Teramati asap kawah utama berwarna putih dan kelabu dengan intensitas tebal tinggi sekitar 500 meter dari puncak. Cuaca berawan hingga hujan, angin lemah ke arah barat dan barat laut.
Klimatologi
Cuaca berawan hingga hujan, angin lemah ke arah barat dan barat laut. Suhu udara sekitar 24-31°C.
Pengamatan kegempaan
3 kali gempa guguran dengan amplitudo 2-5 mm dan lama gempa 40-65 detik.
1 kali gempa getaran banjir dengan amplitudo 34 mm, dan lama gempa 7440 detik.
Rekomendasi PVMBG
1. Tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 km dari puncak (pusat erupsi). Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 km dari puncak.
2. Tidak beraktivitas dalam radius 5 Km dari kawah/puncak Gunung Api Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar).
3. Mewaspadai potensi awan panas guguran (APG), guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru, terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.
Editor: Iswara N Raditya