tirto.id - Aktivitas vulkanik Gunung Merapi yang berlokasi di perbatasan Jawa Tengah dan Jogja hingga saat ini masih cukup tinggi dengan kecenderungan awan panas guguran serta guguran lava pijar yang mengarah ke Barat Daya.
Badan Geologi, PVMBG menginformasikan, Gunung Merapi mengalami erupsi tidak menerus dan letusan terakhir terjadi pada 9 Januari 2021.
Sementara itu, pada Senin (8/3/2021) Gunung merapi terlihat jelas hingga tertutup Kabut. Teramati asap kawah utama berwarna putih dengan intensitas sedang hingga tebal tinggi sekitar 50 meter dari puncak.
Teramati pula tiga kali awan panas guguran dengan jarak luncur 1.300 meter ke arah Barat Daya. Serta teramati 20 kali guguran lava dengan jarak luncur maksimal 1.000 meter ke arah Barat Daya. Cuaca cerah hingga hujan, angin lemah hingga kencang ke arah timur dan suhu udara sekitar 14 -27°C.
Melalui rekaman seismograf pada 08 Maret 2021 tercatat:
3 kali gempa Awan Panas Guguran
184 kali gempa Guguran
12 kali gempa Hembusan
1 kali gempa Tektonik Jauh
Sedangkap hasil pengamatan Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) periode Selasa (9/3/2021) pukul 00:00-06:00 WIB, teramati 16 kali guguran lava pijar dengan jarak maksimal 1.200 meter ke arah Barat Daya dari Gunung Merapi.
Berikut detail aktivitas Gunung Merapi terkini,
Info Gunung Merapi terkini
Periode pengamatan
09-03-2021 00:00-06:00 WIB
Lokasi Gunung Merapi
Merapi (2968 mdpl),
Sleman, Magelang, Boyolali, Klaten,
Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah
Meteorologi
Cuaca berawan. Angin bertiup lemah ke arah timur. Suhu udara 13-23 °C, kelembaban udara 59-70 %, dan tekanan udara 835-936 mmHg.
Visual
● Gunung jelas hingga kabut 0-I. Asap kawah tidak teramati.
● Teramati 16 kali guguran lava pijar dengan jarak maksimal 1.200 meter ke arah Barat Daya.
Kegempaan
■ Guguran
(Jumlah : 30, Amplitudo : 3-35 mm, Durasi : 14-107 detik)
■ Hembusan
(Jumlah : 1, Amplitudo : 7 mm, Durasi : 17 detik)
Rekomendasi BPPTKG
1. Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awanpanas pada sektor selatan-barat daya meliputi sungai Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih sejauh maksimal 5 km dan pada sektor tenggara yaitu sungai Gendol sejauh 3 km. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi erupsi eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
2. Masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya.
3. Masyarakat agar mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi.
4. Penambangan di alur sungai yang berhulu di Gunung Merapi dalam KRB III direkomendasikan untuk dihentikan.
5. Pelaku wisata direkomendasikan tidak melakukan kegiatan pada daerah potensi bahaya dan bukaan kawah sejauh 5 km dari puncak Gunung Merapi.
6. Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali.
Editor: Agung DH