tirto.id - Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) mengatakan, teramati dua kali guguran lava pijar dari Gunung Merapi dengan jarak luncur maksimum 900 meter ke arah Barat Daya pada periode hari ini Senin (15/2/2021) pukul 00:00-06:00 WIB.
Selain itu teramati pula 28 kali gempa guguran dan dua kali gempa hybrid/fase banyak pada periode pengamatan yang sama.
Hingga saat ini aktivitas vulkanik Gunung Merapi yang terletak di perbatasan Jawa Tengah dan Jogja masih cukup tinggi dan masuk pada fase erupsi efusif. Tingkat aktivitas Gunung Merapi saat ini juga masih berada di level III atau Siaga.
Berikut rangkuman aktivitas Gunung Merapi selama seminggu terakhir, 8 hingga 14 Januari 2021,
- Guguran lava pijar teramati sebanyak 128 kali dengan jarak luncur maksimal 900 meter arah barat daya ke hulu Kali Krasak.
- Terjadi dua kali awan panas guguran dengan jarak luncur maksimal 600 meter ke arah Barat Daya (hulu Kali Krasak).
- Analisis morfologi area puncak berdasarkan foto dari sektor Barat Daya 14 Januari terhadap 7 Januari 2021 menunjukkan adanya perubahan morfologi area puncak karena aktivitas guguran dan perkembangan kubah lava baru.
- Kubah lava baru yang selanjutnya disebut sebagai ubah lava 2021 berada di sektor Barat Daya Gunung Merapi di sekitar tebing Lava-1997. Pada 14 Januari 2021 volume kubah lava terukur sebesar 46.766 m3 dengan laju pertumbuhan sekitar 8.500 m3/hari.
- Intensitas kegempaan internal pada minggu ini menurun signifikan dibandingkan minggu lalu. Sedangkan gempa RF yang mencerminkan aktivitas guguran lava dari erupsi cenderung tinggi.
- Deformasi Gunung Merapi yang dipantau dengan menggunakan EDM pada minggu ini menunjukkan adanya laju pemendekan jarak sebesar 6 cm/hari. Dalam dua minggu ini laju pemendekan jarak menunjukkan penurunan yang signifikan.
BPPTKG saat ini juga mengeluarkan rekomendasi dan potensi terbaru bahaya terkait aktivitas Gunung Merapi, yaitu
Rekomendasi terbaru BPPTKG
1. Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awanpanas pada sektor selatan-barat daya meliputi sungai Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih sejauh maksimal 5 km. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi erupsi eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
2. Masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya.
3. Masyarakat agar mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi.
4. Penambangan di alur sungai yang berhulu di Gunung Merapi dalam KRB III direkomendasikan untuk dihentikan.
5. Pelaku wisata direkomendasikan tidak melakukan kegiatan pada daerah potensi bahaya dan bukaan kawah sejauh 5 km dari puncak Gunung Merapi.
6. Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali.
Berikut aktivitas Gunung Merapi terkini menurut BPPTKG,
Aktivitas Gunung Merapi Terkini
Periode pengamatan
15-02-2021 00:00-06:00 WIB
Lokasi Gunung Merapi
Merapi (2968 mdpl),
Sleman, Magelang, Boyolali, Klaten,
Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah
Meteorologi
Cuaca berawan. Angin bertiup sedang ke arah tenggara. Suhu udara 18-22 °C, kelembaban udara 68-71 %, dan tekanan udara 915-919 mmHg.
Visual
● Gunung kabut 0-I hingga kabut 0-III. Asap kawah tidak teramati.
● Teramati 2 kali guguran lava pijar dengan jarak luncur maksimum 900 m ke arah Barat Daya.
KEGEMPAAN
■ Guguran
(Jumlah : 28, Amplitudo : 3-30 mm, Durasi : 12-91 detik)
■ Hybrid/Fase Banyak
(Jumlah : 2, Amplitudo : 6-15 mm, S-P : 0.3-0.4 detik, Durasi : 7-8 detik)
Tingkat aktivitas terkini
Gunung Merapi Level III (Siaga)
Editor: Agung DH