tirto.id - Lippo Group memang tak lagi menguasai seluruh saham OVO. Perusahaan yang didirikan Mochtar Riady itu memang membuka kesempatan kepada investor untuk masuk ke OVO agar bisa berkembang dan naik kelas dari dompet digital menjadi fintech.
Penegasan itu disampaikan Presiden Direktur Multipolar/ Direktur Lippo Group Adrian Suherman untuk menjelaskan kabar tentang pelepasan saham OVO oleh Lippo Group.
"Kami ingin menegaskan bahwa Lippo Group yang mengembangkan platform pembayaran rintisan dan kini telah menjadi Unicorn, sangat berkomitmen mendukung pertumbuhan dan perkembangan OVO sebagai perusahaan fintech e-money dalam upaya inklusi keuangan di Indonesia," kata Adrian, dalam keterangan resmi yang diterima Tirto, Kamis (28/11/2019).
"Untuk itu sejak awal kami percaya bahwa membesarkan OVO tentunya memerlukan mitra yang dapat melengkapi visi dan misi kami dalam perkembangan fintech e-money," lanjutnya.
Adrian menambahkan, masuknya investor baru sebagai mitra di OVO diharapkan bisa membuat perusahaan terus tumbuh dan berkembang. Namun, ia menegaskan bahwa Lippo tidak akan melepaskan OVO.
"Kami bangga dapat terus bagian dari sebuah usaha yang telah menjadi aspek penting dalam keseharian masyarakat Indonesia, dan akan terus mendukung program pemerintah, BI juga OJK dalam meningkatkan inklusi keuangan negara," jelas dia.
Setelah sebelumnya Lippo Group mengkonfirmasi kabar soal pelepasan saham OVO kepada pihak luar. Lippo mengaku saat ini hanya menguasai 30 persen saham OVO.
"Bukan lepas, kita menjual sebagian. Sekarang kita mungkin tinggal 30 persen 2/3 kita jual," kata Presiden Komisaris Lippo Group Mochtar Riady dalam sebuah diskusi Indonesia Digital Conference, di The Jakarta Theater, Kamis (28/11/2019).
Mochtar Riady mengatakan, langkah tersebut dilakukan karena strategi OVO untuk menarik pelanggan melalui melalui cash back dan promo sudah cukup membebani keuangan perusahaan.
"Ya terus bakar uang ya, bagaimana kita kuat," terang dia.
Pernyataan tersebut langsung diluruskan oleh Presiden Direktur OVO Karaniya Dharmasaputra. Ia menjelaskan, saham milik Lippo Group terdelusi di OVO setelah OVO melakukan fund raising secara terus menerus.
"Tadi, istilah lepas saham itu kan kurang tepat. Sekali lagi saya ulang ya supaya tidak salah kutip. Sekarang pemegang saham OVO bukan hanya Lippo. Karena itu kan komposisi pemegang sahamnya sangat beragam dan Lippo adalah salah satu pemegang saham dari OVO," jelasnya.
Penulis: Selfie Miftahul Jannah
Editor: Nurul Qomariyah Pramisti