Menuju konten utama

Lion Air Jatuh, Sri Mulyani: Ada 20 Jajaran Kami di Pesawat Itu

"Ada 20 jajaran kami yang ada di dalam pesawat itu," kata Sri Mulyani

Lion Air Jatuh, Sri Mulyani: Ada 20 Jajaran Kami di Pesawat Itu
Menteri Kuangan Sri Mulyani. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan

tirto.id - Menteri Keuangan Sri Mulyani memberi konfirmasi 20 pegawai kementeriannya ada di dalam pesawat Lion Air JT-610 jurusan Jakarta-Pangkalpinang, Bangka Belitung yang jatuh di sekitar Teluk Karawang, Jawa Barat, Senin (29/10/2018).

Menurut Sri Mulyani, puluhan pegawainya hendak kembali ke Bangka Belitung usai menghadiri perayaan Hari Uang ke-72 di ibu kota, Sabtu (27/10/2018). Nahas, pesawat yang mereka tumpangi jatuh usai lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta pagi tadi.

"Saya sebagai Menteri Keuangan, karena ada 20 jajaran kami yang ada di dalam pesawat itu, masih ada beberapa dari kementerian yang lain, saya sangat concern dengan nasib dari tim kami," kata Srimul di Kantor Basarnas RI, Jakarta.

Lion Air JT-610 jatuh setelah lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta pukul 06.20 WIB. Kabar jatuhnya Lion Air JT-610 diawali dengan informasi hilangnya kontak kapal udara itu dengan Menara Air Traffic Control (ATC) sekitar pukul 06.33 WIB.

Kemudian, pukul 06.50 WIB kabar hilangnya pesawat diterima Basarnas. Setelah mendapat konfirmasi, tim SAR langsung menuju lokasi yang diduga tempat jatuhnya pesawat.

Tim SAR menemukan sejumlah serpihan badan pesawat dan pelampung serta handphone di perairan dekat Tanjung Karawang. Hingga kini, tim evakuasi dikabarkan masih berupaya menemukan para korban dari perairan yang dalamnya diperkirakan mencapai 30 meter itu.

"Jadi banyak dari staf kami yang walaupun mereka bertempat kerja di luar Jakarta, namun Sabtu lalu mereka menggunakan kesempatan untuk menengok keluarga sekaligus menghadiri peringatan Hari Uang ke-72," tutur Sri Mulyani.

"Kami masih akan terus mengikuti dan tentu terima kasih atas perhatian media," lanjutnya.

Baca juga artikel terkait LION AIR JATUH atau tulisan lainnya dari Lalu Rahadian

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Lalu Rahadian
Penulis: Lalu Rahadian
Editor: Yulaika Ramadhani