Menuju konten utama

Lima Prinsip untuk Keluar dari Jerat Friendzone

Terjebak friendzone bisa menimbulkan perasaan tidak nyaman antar dua pasangan, berikut ini adalah 5 prinsip untuk terbebas dari kondisi tersebut.

Lima Prinsip untuk Keluar dari Jerat Friendzone
Ilustrasi Friendzone. FOTO/iStockphoto

tirto.id - “So it breaks my heart, when you say I’m just a friend to you,Cause friends don’t do the things we do.”

Mungkin potongan lirik milik Meghan Trainor yang berjudul Just A Friend to You ini cocok untuk menggambarkan kondisi setiap orang yang mengalami friendzone. Namun, kondisi lain bisa juga disebut sebagai friendzone apabila Anda menyukai teman dekat Anda, tapi takut akan merusak pertemanan ketika Anda mengungkapkan perasaan.

Terjebak dalam situasi seperti ini, seringkali membuat tidak nyaman. Setiap hubungan adalah pertukaran sosial yang berarti setiap orang membuat sebuah komitmen memberi dan menerima.

Ketika seseorang terjebak di zona ini, mereka yang telah menjalin persahabatan sering kali mengartikan lebih apa yang telah mereka terima.

Ungkapan 'action speaks louder than words', terkadang justru membuat orang menjadi lebih terperangkap dalam zona pertemanan tersebut seperti ditulis dalam laman Major League Dating.

Ketika Anda menyadari bahwa Anda terjebak dalam friendzone ini, ada baiknya bagi Anda untuk segera menyudahinya sebab apapun yang Anda lakukan bisa jadi mendorong Anda untuk masuk ke dalam terowongan friendzone lebih jauh.

Lantas, bagaimana cara untuk keluar dari friendzone?

Friendzone mengacu pada situasi di mana ada ketidakcocokan dalam perasaan romantis antara dua individu.

Dengan memahami ketidaksesuaian tersebut, Anda seringkali dapat menghentikan situasi zona teman bahkan dari awal ketika Anda merasakannya.

Selain itu, Anda harus memahami bahwa semua hubungan melibatkan negosiasi. Anda berupaya untuk menegosiasikan kembali apa yang telah Anda berikan kepada pasangan Anda dengan lebih dari ‘hanya teman’.

Berada dalam friendzone, secara kemungkinan, Anda sudah memberi terlalu banyak dan apa yang sebenarnya Anda inginkan adalah mereka menyeimbangkan timbangan hubungan tersebut.

Berikut adalah beberapa prinsip untuk keluar dar friend zone dilansir dari Psychology Today:

1. Bersikap kurang tertarik

Hubungan friendzone menjadi tidak seimbang karena Anda lebih menghargainya daripada orang lain. Ambil langkah mundur.

Orang yang putus asa berakhir dengan apa yang orang lain berikan kepada mereka, bukan apa yang mereka inginkan.

Dengan kata lain, ada baiknya untuk mencari kekasih lain dari pada bertahan bertahun-tahun dengan cinta yang tidak pasti karena terjebak dalam kondisi ini.

2. Buat jarak dengan teman Anda

Luangkan waktu jauh dari teman Anda. Selain itu, ada baiknya untuk mengurangi melakukan apapun demi mereka.

Jika mereka benar-benar menghargai Anda, maka ketidakhadiran Anda akan membuat mereka merindukan Anda dan menginginkan Anda lebih.

Ini adalah prinsip tarik ulur, di mana orang akan lebih menghargai sesuatu ketika esuatu tersebut hilang atau diambil dari mereka.

Ketika Anda tidak lagi ada, mereka kemungkinan besar akan merasa kehilangan. Ini dapat meningkatkan keinginan mereka untuk Anda. Jika yang terjadi sebaliknya, maka bersiaplah untuk segera keluar dari zona friendzone tersebut.

3. Buat Beberapa Kompetisi

Pergi keluar dan buat beberapa teman lawan jenis yang membuat Anda tertarik. Perluas jejaring sosial Anda. Kemudian, bicarakan teman-teman baru ini dengan teman friendzone Anda. Persaingan dan kecemburuan kecil adalah cara hebat lainnya untuk mengembangkan rasa kehilangan.

4. Dapatkan Mereka untuk Berinvestasi

Minta teman Anda untuk melakukan sesuatu untuk Anda. Bertentangan dengan kepercayaan populer, orang-orang lebih menyukai Anda ketika mereka melakukan kebaikan untuk Anda, daripada ketika Anda melakukan kebaikan untuk mereka.

Semakin banyak mereka berinvestasi dalam hubungan, semakin Anda akan berarti bagi mereka.

Jadi, berhentilah melakukan bantuan dan mulailah meminta mereka. Dapatkan mereka untuk memberi Anda tumpangan, belajar dengan Anda, memperbaiki sesuatu, dan lain-lain.

5. Jadilah bermanfaat

Jangan lupa untuk bersyukur dan hadiahi teman Anda ketika mereka berperilaku seperti yang Anda inginkan. Setelah mereka baik untuk Anda, ingatlah untuk baik pada mereka kembali. Selalu ingat untuk menjaga lingkungan yang saling berterima kasih.

Baca juga artikel terkait FRIENDZONE atau tulisan lainnya dari Dinda Silviana Dewi

tirto.id - Sosial budaya
Kontributor: Dinda Silviana Dewi
Penulis: Dinda Silviana Dewi
Editor: Yandri Daniel Damaledo