tirto.id - Anda pernah mendengar istilah platonik? Platonik adalah hubungan pertemanan antara laki-laki dan perempuan yang memiliki emosional karena kesamaan minat, hubungan spiritual, dan pandangan dunia yang serupa. Namun, tidak memiliki keterlibatan seksual apa pun.
Dan yang terpenting ketika menjalani hubungan platonik, seseorang dituntut agar tidak memiliki perasaan berlebih pada lawan jenisnya, demikian seperti dilansir dari Psychology Today.
Agar hubungan platonik dengan sahabat bisa terjaga, ada beberapa cara yang bisa dilakukan, sebagaimana dirangkum dari Love Panky:
1. Tetapkan batasan
Bicarakan tentang batasan-batasan apa yang tidak boleh dilanggar dengan teman. Sebab, batasan itu akan membantu salah satu atau keduanya melawan godaan romantis.
2. Tidak boleh cemburu
Dalam hubungan platonis, hindari perasaan cemburu ketika teman memiliki pacar atau kekasih. Dan yang terpenting adalah tidak melakukan apa pun yang membuat teman platonis menjadi tidak nyaman, cemburu dan selalu menghormatinya.
3. Hindari kontak fisik
Jika benar-benar ingin memiliki persahabatan yang sangat platonik, maka penting untuk memperhatikan hal-hal sensitif lain yang bisa merusak persahabatan, salah satunya tidak melakukan sentuhan karena dapat mengirim pesan seksual genit jika tidak berhati-hati.
4. Hindari kencan
Terkadang, sahabat meminta untuk datang ke rumah atau sekedar menemaninya makan malam bersama. Namun, hal tersebut bisa mengarah ke hal-hal seperti kencan. Katakan “tidak” untuk hal-hal semacam itu agar hubungan platonik dengan sahabat tetap terjaga.
Jika sahabat lawan jenis memperlihatkan ketertarikan, ingatkan ia tentang batasan yang disepakati. Pastikan semua perilaku dengan sahabat berada dalam batas wajar persahabatan. Jangan sampai satu pihak memanfaatkan perasaannya.
5. Perasaan tak harus direalisasikan
Terlalu sering menghabiskan waktu bersama, tak menutup kemungkinan akan adanya ketertarikan pada lawan jenis. Sikap humoris dan perhatian yang diberikan oleh sahabat bisa menimbulkan kekaguman dan rasa nyaman. Namun perasaan itu tak berarti harus direalisasikan. Ada kemungkinan besar bahwa itu hanyalah kekaguman sesaat.
Alihkan pikiran dan fokuslah pada hal lain daripada terus memikirkan perasaan itu. Seiring berjalannya waktu, perasaan itu akan memudar dan menghilang.
Penulis: Ninda Fitria
Editor: Alexander Haryanto