Menuju konten utama
Pencemaran Udara di Ibu Kota

Kualitas Udara Jabodetabek Buruk, Jokowi Dorong Perusahaan WFH

Selain mendorong WFH, Jokowi juga minta perbanyak ruang terbuka hijau untuk menangani polusi udara di Jabodetabek.

Kualitas Udara Jabodetabek Buruk, Jokowi Dorong Perusahaan WFH
Presiden Joko Widodo (tengah) bersama para artis memasuki stasiun untuk menaiki LRT Jabodebek menuju Stasiun Dukuh Atas di Stasiun Jatimulya, Bekasi, Jawa Barat, Kamis (10/8/2023). ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/aww.

tirto.id - Presiden Joko Widodo meminta kepada kementerian/lembaga dan kepala daerah agar mendorong perusahaan membuat kebijakan work from home (WFH) atau bekerja di rumah ketika kualitas udara di Jabodetabek memburuk.

Pernyataan tersebut menanggapi kualitas udara di Jakarta, Bogor, Depok, Tanggerang, dan Bekasi yang buruk. Bahkan, pada 13 Agustus 2023, indeks kualitas di DKI Jakarta mencapai di angka 156 dengan keterangan tidak sehat.

“Jika diperlukan, kita harus berani mendorong untuk banyak kantor melaksanakan hybrid working from office, work from home. Saya tidak tahu kesepakatan di ratas ini apakah 75[%], 25[%] atau angka yang lain," kata Jokowi di Istana Negara, Jakarta Pusat, Senin (14/8/2023).

Selain itu, mantan Gubernur DKI Jakarta itu meminta juga agar perbanyak ruang terbuka hijau untuk menangani polusi udara di Jabodetabek.

“Ini memerlukan anggaran, disiapkan anggaran,” kata dia.

Selanjutnya, Jokowi juga menginstruksikan rekayasa cuaca untuk memancing hujan di kawasan Jabodetabek.

“Menerapkan regulasi untuk percepatan penerapan batas emisi Euro5 dan Euro6 khususnya di Jabodetabek,” kata dia.

Baca juga artikel terkait PENCEMARAN UDARA atau tulisan lainnya dari Riyan Setiawan

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Riyan Setiawan
Penulis: Riyan Setiawan
Editor: Abdul Aziz