tirto.id - Empat belas partai politik yang lolos verifikasi faktual Pemilihan Umum (Pemilu) 2019 telah memperoleh nomor urut peserta. Pengundian nomor dilakukan di Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Pusat, Jakarta, Minggu (18/2/2018) malam.
Acara ini diawali dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya. Setelah itu dilanjutkan dengan pembacaan tata cara pengundian dan pengambilan nomor antrean oleh perwakilan partai politik. Pengambilan nomor disaksikan oleh Komisioner KPU dan perwakilan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu).
Pengambilan nomor urut diambil langsung oleh pimpinan partai masing-masing. Nomor urut Partai Golkar misalnya, diambil oleh Ketua Umumnya Airlangga Hartanto. Begitu juga dengan partai baru PSI yang nomornya diambil oleh Grace Natalie, juga menjabat Ketua Umum.
Pimpinan parpol lain yang ikut mengambi undian adalah Ketua Umum DPP Hanura Oesman Sapta Odang; Ketua Umum Partai Berkarya Hutomo Mandala Putra alias Tommy Soeharto; Ketua Umum DPP PKS Shohibul Iman; dan Ketua Umum DPP PAN Zulkifli Hasan.
Di acara itu terlihat pula tokoh politik lain seperti Ketua Umum DPP PKB Muhaimin Iskandar; Ketua Umum DPP Gerindra Prabowo Subianto; Ketua Umum DPP PPP Romahurmuziy; Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri; dan Ketua Umum DPP Perindo Hary Tanoesoedibjo.
Berikut adalah hasil resmi pengundian nomor urut parpol:
Nomor urut 1: PKB
Nomor urut 2: Partai Gerindra
Nomor urut 3: PDI Perjuangan
Nomor urut 4: Partai Golkar
Nomor urut 5: Partai Nasdem
Nomor urut 6: Partai Garuda
Nomor urut 7: Partai Berkarya
Nomor urut 8: PKS
Nomor urut 9: Partai Perindo
Nomor urut 10: PPP
Nomor urut 11: PSI
Nomor urut 12: PAN
Nomor urut 13: Partai Hanura
Nomor urut 14: Partai Demokrat
Usep M. Achyar, Direktur Populi Center, mengatakan bahwa nomor urut penting untuk meraup suara. Umumnya ada tim kecil dalam partai yang bakal merancang sedemikian rupa agar nomor itu bisa identik dengan mereka.
"Angka tersebut harus bisa dijelaskan," kata Usep kepada Tirto.
Hasil dari itu bisa dilihat ketika kampanye nanti. Materi kampanye tidak akan jauh-jauh dari nomor urut.
Begitu pun menurut pengamat politik dari UIN Jakarta, Adi Prayitno. Pekerjaan rumah setelah malam ini bagi partai adalah bagaimana agar nomor tersebut "menempel" di ingatan pemilih, terutama pemilih potensial. "Tim sukses pun perlu melakukan framing," katanya.
Selain menjadi alat untuk memanaskan mesin politik masing-masing partai politik, nomor urut juga akan diidentikkan dengan ideologi dan karakter yang hendak diusung.
"Memang bagi kita mungkin tidak cukup relevan, tapi ini penting dalam kaitannya memengaruhi psikologis. Nomor urut adalah strategi untuk positioning yang dikapitalisasi," jelas Adi.
Penulis: Damianus Andreas
Editor: Rio Apinino