tirto.id - Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI), Abdul Kadir Karding, memastikan Kementerian Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (KP2MI) memberi bantuan penuh dalam pemulangan jenazah pekerja migran Indonesia (PMI) yang diduga menjadi korban penembakan Agensi Penguatkuasa Maritim Malaysia (APMM) di Perairan Selangor, Malaysia.
Karding mengatakan, berdasarkan informasi yang diperoleh pihaknya dari pihak Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) dan kepolisian Malaysia, terdapat empat korban mengalami luka-luka, dan satu korban meninggal dari total 26 penumpang kapal. Ia menambahkan, satu korban meninggal itu direncanakan akan dipulangkan ke Riau pada Kamis (30/01/2025).
“Insyaallah besok lusa (Kamis, 30/01/2025) akan dipulangkan ke Riau dan kami BP3MI atau wilayah kami yang ada di Riau akan mempersiapkan segala hal untuk memastikan bahwa jenazah sampai ke Riau, diurus oleh kementerian kami,” ujar Menteri Abdul dalam keterangan resminya, dikutip Rabu (29/01/2025).
Karding mengatakan, fasilitas yang diberikan kementeriannya dalam upaya pemulangan jenazah WNI tersebut antara lain fasilitas mobil ambulans serta fasilitas penyeberangan.
“Sudah disiapkan ambulans, sudah disiapkan penyeberangan dari Dumai ke Kampung Rupat, dan ini semua koordinasi kita dengan Pemda dan juga Polut Air. Jadi 4 ini, 4 orang insyaallah hari Rabu akan dibuka akses untuk dilihat,” ujar Abdul.
Kemudian, dia juga memastikan KP2MI akan mendorong atase kepolisian Malaysia untuk turut mencari informasi dari 26 orang PMI sehingga pemerintah Indonesia mendapat kronologi lengkap penembakan PMI tersebut.
“Dengan kronologi sendiri ini artinya kita tidak harus ikut percaya begitu saja terhadap kronologi yang disusun oleh pemerintahan atau APPM atau pihak berwajib Malaysia,” imbuhnya.
Selanjutnya, Karding juga mendukung penuh rencana Menteri Luar Negeri (Menlu), Sugiono, yang akan membentuk tim investigasi menyeluruh untuk menangani persoalan tersebut. Lalu, dia pun berharap penanganan kasus ini prosesnya transparan.
“Kami mendorong pemerintah Malaysia untuk memproses ini secara transparan dan kalau memang dalam aturan hukum yang ada di sana harus ada yang terkena proses penerimaan hukum maka itu juga kami akan sangat senang,” lanjutnya.
Karding pun memastikan 26 PMI yang masih hidup akan ditangani dengan baik serta diberikan pendampingan secara litigasi maupun non-litigasi. Politikus PKB ini memastikan para WNI ditangani oleh kementerian P2MI baik saat masih di Malaysia maupun sudah kembali ke Indonesia.
“Karena pada prinsipnya adalah di luar negeri itu menjadi tugas fungsi dan kewenangan daripada teman-teman kementerian negeri kami yang backup, tapi kalau nanti sudah di dalam negeri itu menjadi kewenangan untuk kami,” pungkasnya.
Sebagai informasi, lima PMI diduga ditembak Agensi Penguatkuasa Maritim Malaysia (APMM) di perairan Tanjung Rhu, Selangor, Malaysia pada Jumat (24/01/2025) di jam 03.00 pagi waktu setempat. Penembakan tersebut mengakibatkan adanya 1 korban meninggal dan 4 lainnya mengalami luka-luka.
Penulis: Nabila Ramadhanty
Editor: Andrian Pratama Taher