tirto.id - Kepala Basarnas Marsekal Madya TNI (Purn) Bagus Puruhito operasi pencarian korban pesawat Sriwijaya Air SJ-182 diperpanjang lagi selama tiga hari pada 19-21 Januari.
Di tengah perpanjangan kedua ini tim pencari belum menemukan kotak hitam CVR berisi data percakapan kokpit. Tim baru menemukan wadah CVR. Memori penyimpan CVR masih hilang.
Dalam masa perpanjangan ini, Bagus menegaskan tim akan mencari crash survivable memory unit (CSMU) yakni bagian dari CVR.
"Pelaksanaan operasi SAR kami perpanjang tiga hari lagi. Setelah mempertimbangan berbagai macam hal, kami berbincang dengan Kemenhub, KNKT, DVI, dan pihak terkait," ujar dia di dermaga JICT II, Tanjung Priok, Senin (18/1/2021).
Selain itu, rasa kemanusiaan menjadi alasan pertama perpanjangan operasi tahap kedua, dilanjutkan dengan kondisi cuaca sedang buruk sehingga mengganggu proses pencarian di laut. Sebelumnya perpanjangan pertama berlangsung 15-18 Januari.
"Kami memahami situasi keluarga korban yang sangat mengharapkan untuk ditemukan dalam bentuk apapun," imbuh Bagus.
Hingga hari ini, tim SAR menyerahkan dua kantong berisi jenazah, dua kantong serpihan kecil badan pesawat, dan satu potongan besar bagian pesawat ke tim DVI. Total 310 kantong jenazah, 60 kantong kecil bagian pesawat, dan 55 potongan besar pesawat, serta 29 jenazah telah teridentifikasi. Tim juga telah menemukan satu flight data recorder (FDR) dan penutup cockpit voice recorder (CVR).
Pesawat Sriwijaya Air SJ-182 hilang kontak pada pukul 14.40 Sabtu (9/1), mengangkut 62 jiwa. Terdiri atas 6 awak pesawat dan 56 penumpang. Rinciannya 43 dewasa, 7 anak-anak dan 3 bayi.
Penulis: Adi Briantika
Editor: Zakki Amali