Menuju konten utama

Korea Utara Klaim Sukses Jalankan Uji Coba Rudalnya

Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un ikut mengawasi peluncuran "rudal balistik presisi berpemandu tipe baru" yang diklaim sukses.

Korea Utara Klaim Sukses Jalankan Uji Coba Rudalnya
Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un meninjau uji coba kedua misil balistik jarak-menenngah Pukguksong dalam foto tanpa tanggal yang disiarkan Kantor Berita Pusat Korea Utara (KCNA), Senin (22/5). ANTARA FOTO/KCNA/via REUTERS

tirto.id - Berdasarkan laporan kantor berita negara KCNA, Selasa (30/5/2017), Korea Utara telah mengkonfirmasi bahwa uji coba rudal balistik presisi berpemandu mereka "sukses", sehari setelah rudal itu jatuh di perairan dekat Jepang.

Dalam laporan tersebut, pemimpin Korea Utara Kim Jong-un mengawasi peluncuran "rudal balistik presisi berpemandu tipe baru", tes rudal ketiga negara bersenjata nuklir tersebut dalam kurang dari tiga pekan. Uji coba rudal itu dilakukan untuk menentang peringatan sanksi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) serta ancaman tindakan militer dari Amerika Serikat.

"Roket balistik terbang ke arah timur tempat fajar merekah dan tepat mencapai titik sasaran yang direncanakan..... setelah terbang di tengah jarak tembak," kata laporan itu, seperti diwartakan Antara.

Diberitakan sebelumnya, militer Korea Selatan menyatakan bahwa rudal tipe Scud terbang sejauh 450 kilometer ke arah timur. Jepang meyakini rudal tersebut jatuh ke dalam zona ekonomi eksklusif mereka, yang membentang 200 mil (370 kilometer) dari pantainya.

Uji coba rudal itu memicu kecaman keras dari Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, yang mengatakan uji rudal itu menunjukkan Korea Utara "tidak menghormati" negara tetangga Cina, sekutu utama satu-satunya negara itu, yang berusaha meredakan ketegangan terkait program senjata Pyongyang.

Peluncuran tersebut bertujuan untuk menguji sebuah senjata "yang mampu melancarkan serangan ultra-presisi ke musuh di manapun" menurut Korea Utara.

"Kapanpun berita-berita tentang kemenangan bernilai kita disiarkan...Yankee akan sangat khawatir dan geng tentara boneka Korea Selatan akan makin dan makin berputus asa," demikian laporan itu mengutip pernyataan Kim.

Ditambahkan bahwa proyektilnya untuk pertama kali dipamerkan bulan lalu dalam parade militer untuk menandai ulang tahun ke-105 pendiri rezim, Kim Il Sung.

Uji tembak Korea Utara sebelumnnya sudah membuat Dewan Keamanan PBB berikrar mendesak semua negara memperketat sanksi terhadap Pyongyang.

Namun Cina jelas menyatakan bahwa desakan untuk perundingan--dan bukan lebih banyak sanksi-- adalah prioritasnya. Pada Senin (29/5/2017) Cina kembali mengusulkan dialog.

"Kami berharap pihak-pihak terkait bisa tetap tenang dan menahan diri, meredakan ketegangan di semenanjung, dan membawa masalah-masalah semenanjung ke jalan yang dialog damai benar," kata Kementerian Luar Negeri Cina.

Sementara itu, Amerika Serikat menyatakan baru bersedia memulai perundingan hanya jika Korea Utara menghentikan uji rudal dan nuklirnya.

Baca juga artikel terkait KONFLIK KOREA atau tulisan lainnya dari Yuliana Ratnasari

tirto.id - Politik
Reporter: Yuliana Ratnasari
Penulis: Yuliana Ratnasari
Editor: Yuliana Ratnasari