tirto.id - Robot barista dipekerjakan di Korea Selatan untuk mendukung kebijakan jaga jarak sosial yang lebih intensif guna mengantisipasi penyebaran virus Corona di negara tersebut.
Selain mengantisipasi penyebaran virus Corona, pelibatan robot barista tersebut juga bertujuan agar tidak meningkatkan kembali angka pasien COVID-19 di Korea Selatan, sebagaimana diwartakan The New York Times.
"Ini Rooibos (menyajikan) teh almond latte Anda, silakan menikmati. Bahkan lebih baik jika Anda mengaduknya," kata robot barista baru di kafe seputaran Daejon, Korea Selatan kepada salah seorang pelanggan.
Pelanggan tersebut kemudian meraih minumannya di atas nampan yang dipasang di dalam komputer besar berbentuk kapsul berwarna putih.
Setelah virus COVID-19 mewabah dan menginfeksi lebih dari 11.000 serta menewaskan setidaknya 269 jiwa, Korea Selatan berangsur-angsur pulih.
Kini, negara gingseng tersebut menetapkan kebijakan aturan jarak sosial yang intensif dengan istilah “distancing in daily life” atau “berjarak dalam kehidupan sehari-hari”.
Robot menjadi salah satu kemajuan teknologi dan dapat digunakan untuk membantu masyarakat dalam mendukung kebijakan jaga jarak sosial. Robot barista tersebut dikembangkan oleh Vision Semicon bersama dengan lembaga sains yang dikelola negara.
“Sistem kami tidak memerlukan input dari orang-orang dari pesanan hingga pengiriman, dan meja-meja disusun untuk memastikan kelancaran robot yang sesuai dengan kampanye social distancing,” ungkap Lee Dong-hae, direktur penelitian di Vision Semicon.
Melansir Business Insider, sistem yang digunakan oleh robot barista tersebut dapat membuat 60 jenis kopi yang berbeda dan menyajikan minuman kepada para pelanggan.
Robot-robot canggih tersebut juga dapat berkomunikasi dan mengirimkan data ke perangkat lain. Robot juga memiliki teknologi self-driving untuk menghitung rute terbaik di sekitar kafe tempatnya bekerja.
Pemesanan minuman akan diproses melalui kiosk, dan hanya butuh waktu tujuh menit untuk membuat enam gelas minuman.
Sementara itu, satu-satunya karyawan manusia yang bekerja adalah seorang patissier yang juga bertugas melakukan pembersihan dan mengisi ulang bahan-bahan.
Perusahaan dan lembaga ilmiah telah memasok robot-robot barista tersebut menuju setidaknya 30 kafe pada tahun ini.
“Robot itu menyenangkan dan mudah karena Anda tidak harus mengambil pesanan Anda,” kata Lee Chae-mi (23), pembeli kopi di kafe tersebut.
“Tapi saya juga sedikit khawatir tentang pasar kerja karena banyak teman saya melakukan pekerjaan paruh waktu di kafe, dan robot ini akan menggantikan manusia,” lanjutnya.
Penulis: Dinda Silviana Dewi
Editor: Nur Hidayah Perwitasari