Menuju konten utama

Korban Luka Akibat Aksi 22 Mei Dibawa ke RS Budi Kemuliaan

Situasi Jakarta terkini: lima ambulans tiba di RS Budi Kemuliaan, Jakarta Pusat membawa korban luka akibat Aksi 22 Mei.

Korban Luka Akibat Aksi 22 Mei Dibawa ke RS Budi Kemuliaan
Massa aksi di kawasan Jl. KS Tubuh, Petamburan, Jakarta Barat, Rabu (22/5/2019). tirto.id/Andrey Gromicko

tirto.id - Korban luka akibat Aksi 22 Mei dibawa ke Rumah Sakit Budi Kemuliaan, Jakarta Pusat. Menurut pengamatan reporter Tirto, lima ambulans tiba di RS Budi Kemuliaan pada Rabu (22/5/2019).

Kelima ambulans tadi membawa korban luka akibat bentrokan di kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat.

Beum diketahui secara pasti jumlah korban luka yang masuk sekitar pukul 09.30 WIB itu. Satu mobil ambulans bisa mengangkut lebih dari 1 orang.

Pihak pengelola rumah sakit belum membeberkan jumlah korban bentrokan yang masuk sejak Selasa (21/5/2019) malam.

Hingga kini, polisi masih harus mengonfirmasi soal adanya korban tewas dalam kerusuhan di sekitar Tanah Abang, Jakarta, Rabu (22/5/2019) dini hari tadi.

"Ya kita masih mengonfirmasi," kata Argo ditemui di Jalan K.S Tubun, Petamburan, Jakarta Rabu (22/5/2019) pagi.

Demikian pun dengan korban luka. Argo mengatakan pihaknya belum mendapat informasi lengkap soal kejadian tersebut.

Hal ini merupakan imbas dari kerusuhan yang terjadi sejak Selasa (21/5/2019) malam tadi. Berdasarkan pantauan Tirto, jalan ditutup sejak Hotel Santika Premiere Slipi, Jakarta Barat hingga ke RS Pelni.

Terpantau banyak kendaraan dinas kepolisian yang diparkir di sepanjang jalan, di antaranya motor thrill dan mobil dinas Kapolda Metro Jaya.

Sementara itu warga pun bersedia di pinggir jalan, selain itu juga terdapat aparat kepolisian lengkap dengan helm, tameng, tongkat, dan beberapa membawa senapan.

Sepanjang jalan terdapat banyak pecahan pot dan juga sisa-sisa batu bekas kerusuhan semalam. Selain itu juga masih tercium sisa-sisa gas air mata.

Baca juga artikel terkait AKSI 22 MEI atau tulisan lainnya dari Widia Primastika

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Widia Primastika
Penulis: Widia Primastika
Editor: Dipna Videlia Putsanra