Menuju konten utama

Kondisi Penduduk Negara ASEAN: Malaysia, Filipina, Vietnam, Myanmar

Kondisi penduduk Filipina hinggga Malaysia adalah beberapa hal yang perlu kita bicarakan ketika mempelajari Penduduk negara ASEAN.

Kondisi Penduduk Negara ASEAN: Malaysia, Filipina, Vietnam, Myanmar
Para pemimpin negara-negara ASEAN pada pembukaan ASEAN Summit 2017 di Manila, Filipina. FOTO/REUTERS

tirto.id - Kondisi penduduk Filipina hinggga Malaysia adalah beberapa hal yang perlu kita bicarakan ketika mempelajari Penduduk negara ASEAN.

Association of Southeast Asian Nations (ASEAN) ialah organisasi Perhimpunan Bangsa-bangsa Asia Tenggara yang resmi berdiri pada tanggal 8 Agustus 1967. Mengutip laman Sekretariat Nasional ASEAN, pada tanggal tersebut lima wakil negara-negara Asia Tenggara menandatangani Deklarasi Bangkok (Deklarasi ASEAN).

Kelimanya adalah: Menteri Luar Negeri Indonesia Adam Malik; Wakil Perdana Menteri yang saat itu juga menjabat Menteri Pertahanan dan Menteri Pembangunan Nasional Malaysia Tun Abdul Razak); Menteri Luar Negeri Filipina Narciso R. Ramos; Menteri Luar Negeri Thailand Thanat Khoman; serta Menteri Luar Negeri Singapura Sinnathamby Rajaratnam.

Kini, jumlah anggota ASEAN tercatat ada 10 negara. Selain lima negara pendiri, ada pula Myanmar, Vietnam, Brunei Darussalam, Laos, dan Kamboja. Penambahan anggota ASEAN hingga menjadi 10 negara berlangsung secara bertahap, sejak era 1970-an hingga akhir 1990-an.

Sejak 1976, dibentuk pula Sekretariat ASEAN untuk menyempurnakan struktur dalam organisasi regional tersebut. Sekretariat ASEAN dipimpin seorang sekretaris jenderal.

Kini, Sekretaris Jenderal ASEAN adalah Lim Jock Hoi. Birokrat dari Brunei Darussalam itu terpilih menjadi Sekjen ASEAN periode 2018-2022.

Pemegang posisi Sekjen ASEAN ditetapkan dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN dengan masa jabatan 5 tahun. Sekjen dipilih dari kalangan warga negara anggota ASEAN. Pemilihan itu dilakukan berdasarkan rotasi menurut urutan abjad nama negara dalam bahasa Inggris.

Selain karena dipersatukan dalam sebuah wadah organisasi regional, anggota-anggota ASEAN juga terdorong melakukan kerja sama karena memiliki sejumlah persamaan dan perbedaan.

Kesamaan dan perbedaan negara-negara anggota ASEAN itu bisa dilihat dari segi posisi geografis wilayah masing-masing, kekayaan sumber daya alam dan ekonomi, pemerintahan, hingga kondisi penduduk.

Alasan Dibentuknya ASEAN

Konflik-konflik yang terjadi mendorong negara-negara di Asia Tenggara yang menjadi inisiator pembentukan ASEAN untuk dapat memastikan keamanan negara dan menyelesaikan perselisihan secara damai sebelum berujung pada konflik.

ASEAN akan melakukan cara-cara kooperatif seperti konsultasi dan dialog dalam menyelesaikan masalah. Lebih lanjut, organisasi ini juga dapat menjadi penghubung antara negara-negara Asia Tenggara yang sebelumnya saling teralienasi satu sama lain.

Selain karena adanya perselisihan antarnegara, dikutip dari modul Serumpun ASEAN (2020) yang disusun Peavey Marisha, ASEAN terbentuk atas kesamaan yang dimiliki oleh negara-negara di Asia Tenggara, meliputi sebagai berikut:

Persamaan Geografis

Wilayah ASEAN berada di lingkup Asia Tenggara yang berada di antara Benua Australia dan daratan Benua Asia serta di antara Samudra Hindia dan Pasifik.

Persamaan Nasib

Hampir seluruh negara ASEAN dijajah oleh negara lain, seperti Malaysia dan Singapura yang dijajah Inggris, Indonesia oleh Belanda, Filipina oleh Spanyol dan Amerika, hanya Thailand yang terbebas atas penjajahan.

Persamaan Budaya

Penduduk Asia Tenggara adalah keturunan dari ras Malayan Mongoloid. Ras ini dalam perkembangannya banyak menerima pengaruh kebudayaan berupa warna kulit, kebiasaan, makanan pokok, dan adat istiadat dari wilayah India, Arab (Gujarat), dan Cina.

Persamaan Kepentingan

Seluruh negara ASEAN memiliki tujuan yang sama, yakni untuk kesejahteraan dan ketertiban baik dalam lingkup nasional maupun regional.

Severino dalam ASEAN (2008) memaparkan alasan kenapa diperlukan sebuah organisasi untuk menyatukan Asia Tenggara, yaitu:

  • Sebagai sekumpulan Imitatition States yakni negara yang masih mencoba untuk membentuk stabilitas secara domestik. Negara-negara di ASEAN berpotensi untuk dijajah kembali oleh pihak-pihak luar demi kepentingan politis.
  • Kerja sama regional lebih efektif daripada multilateral.
  • Untuk menyatukan dan memperkuat posisi Asia Tenggara dari dominasi dua blok besar.

Untuk lebih memahami kesamaan dan perbedaan itu, serta karakteristik sejumlah negara ASEAN, berikut ini gambaran tentang kondisi penduduk sebagian dari anggota organisasi regional ini.

Infografik SC Kondisi Penduduk ASEAN

Infografik SC Kondisi Penduduk ASEAN. tirto.id/Teguh

Kondisi Penduduk Filipina, Vietnam, Malaysia & Myanmar

Di antara negara-negara ASEAN yang memiliki kedekatan geografis dan sejumlah kesamaan dari segi komposisi penduduk adalah Filipina, Vietnam, Malaysia dan Myanmar. Meskipun begitu, ada juga beberapa perbedaan karakteristik penduduk di antara 4 negara itu.

Berikut gambaran umum tentang karakteristik penduduk Filipina, Vietnam, Malaysia dan Myanmar, sebagaimana dikutip dari buku Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas VII (2017) terbitan Kemdikbud.

1. Kondisi Penduduk Filipina

Pada tahun 2015, jumlah penduduk Filipina tercatat mencapai 103 juta jiwa, dengan pertumbuhan populasi sebesar -0,1 persen per tahun.

Adapun agama dengan jumlah pemeluk paling banyak di Filipina secara berurutan adalah Katolik Roma (85 persen), Kristen (5 persen), Islam (7 persen), serta Buddha (3 persen).

Penjajahan Spanyol di wilayah Filipina pada kurun 1520–1898 banyak memengaruhi kondisi sosial dan budaya rakyat negara tersebut.

Contoh pengaruh itu adalah banyaknya warga Filipina yang menganut agama Katolik. Hanya Suku Moro di Pulau Mindanao dan Pulau Palawan yang sebagian besar beragama Islam.

Banyak pula terjadi perkawinan antara orang-orang Spanyol dan warga suku bangsa melayu yang keturunannya disebut mestis atau Filipino. Nama-nama warga Filipina pun punya banyak kemiripan dengan nama orang-orang Spanyol.

Etnis mayoritas yang menghuni wilayah Filipina ialah Filipino (campuran Melayu-Spanyol), Melayu, Spanyol, dan etnis Moro-negrito. Tagalog merupakan suku utama di Filipina. Bahasa resmi yang digunakan rakyat Filipina adalah bahasa Inggris dan bahasa Tagalog.

2. Kondisi Penduduk Malaysia

Jumlah penduduk Malaysia sebesar 30,8 juta jiwa pada 2015 lalu, dengan pertumbuhan 0,3 persen per tahun. Sementara kepadatan penduduk Malaysia adalah 3.321 jiwa per kilometer persegi.

Komposisi penduduk Malaysia dari kategori suku-bangsa terdiri atas Melayu (sekitar 50 persen), Tiongkok (37 persen), dan India (11 persen). Sisanya adalah orang-orang Eurasia, Eropa, dan keturunan bangsa lain.

Bahasa yang digunakan yaitu bahasa Malaysia. Bahasa tersebut hampir sama dengan bahasa Indonesia karena keduanya sama-sama berakar pada bahasa Melayu. Namun, bahasa Inggris juga sering digunakan sebagai bahasa nasional di Malaysia.

Lebih dari 50 persen penduduk Malaysia beragama Islam, lalu Buddha (12 persen), kepercayaan Tiongkok (Taoisme) sebesar 7 persen, dan sisanya Kristen, Hindu serta agama lainnya.

Undang-undang yang diberlakukan di Malaysia banyak mengambil hukum-hukum yang diterapkan oleh ajaran Islam. Karena itu, di Malaysia dikenal hukuman rajam, cambuk, dan hukum gantung bagi orang yang melakukan pelanggaran hukum berat. Hukum tersebut diberlakukan bagi siapa saja yang melakukan pelanggaran di wilayah kedaulatan negara Malaysia.

3. Kondisi Penduduk Myanmar

Penduduk Myanmar berjumlah 52,1 juta jiwa pada tahun 2015, dengan pertumbuhan sebesar -0,1 persen per tahun. Secara etnisitas, Myanmar terdiri dari beberapa kelompok suku bangsa. Bangsa Tibet Burma adalah mayoritas dengan presentasi mencapai 72 persen dari jumlah keseluruhan penduduk Myanmar.

Kelompok suku lain ialah Shan (9 persen), Karen (7 persen), Tiongkok (3 persen), dan India (2 persen). Komunikasi sehari-hari menggunakan bahasa resmi, yaitu bahasa Burma.

Sementara dari segi keyakinan, mayoritas warga Myanmar memeluk agama Buddha (85 persen). Maka itu, di Myanmar banyak berdiri kuil-kuil Buddha. Agama lain yang juga diperluk oleh warga di Myanmar adalah Kristen, Islam, Hindu, kepercayaan suku, dan lain sebagainya.

4. Kondisi Penduduk Vietnam

Penduduk Vietnam berjumlah sekitar 91,7 juta jiwa pada tahun 2015 lalu. Secara etnis, Vietnam termasuk negara yang homogen di Asia Tenggara. Sekitar 90 persen penduduknya adalah bangsa Vietnam.

Sebenarnya ada sejumlah etnis minoritas di Vietnam, tapi tidak sebanyak di negara-negara ASEAN, seperti Indonesia, Malaysia dan Filipina.

Sekitar 85 persen dari 7 juta penduduk etnis minoritas di Vietnam termasuk suku asli di wilayah negara itu. Kawasan tempat tinggal mereka umumnya adalah barisan pegunungan di Vietnam.

Kelompok etnis minoritas di Vietnam yang terbesar adalah rumpun Thai dan Hmong. Sementara di pusat-pusat kota Vietnam bagian selatan, ada sekitar 1 juta etnis Cina yang tinggal di sana.

Baca juga artikel terkait ASEAN atau tulisan lainnya dari Ahmad Efendi

tirto.id - Pendidikan
Kontributor: Ahmad Efendi
Penulis: Ahmad Efendi
Editor: Addi M Idhom
Penyelaras: Yulaika Ramadhani