Menuju konten utama

Komisi XIII Desak Polisi Temukan 3 Demonstran yang Hilang

Andreas berharap peristiwa hilangnya demonstran dalam demo tak mengulang kejadian demonstran yang hilang hingga tak pernah ditemukan lagi.

Komisi XIII Desak Polisi Temukan 3 Demonstran yang Hilang
Anggota DPR dari Fraksi PDI-P Andreas Hugo Pareira menjawab pertanyaan wartawan usai menjalani pemeriksaan di Gedung KPK, Jakarta, Jumat (21/10). Andreas Hugo Pareira diperiksa KPK sebagai saksi untuk tersangka Siti Fadilah Supari terkait kasus dugaan korupsi pengadaan alat kesehatan untuk kebutuhan pusat penanggulangan krisis Departemen Kesehatan dari dana Daftar Isian Pelaksana Anggaran (DIPA) Tahun anggaran 2007. ANTARA FOTO/Reno Esnir/aww/16.

tirto.id - Wakil Ketua Komisi XIII DPR RI, Andreas Hugo Pareira, mendesak aparat kepolisian untuk menemukan keberadaan tiga demonstran yang dilaporkan hilang usai aksi unjuk rasa yang terjadi pada akhir Agustus lalu. Menurut Andreas, negara berkewajiban memberikan penjelasan terkait hilangnya warga negara dalam peristiwa tersebut.

“Kalau Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) menyampaikan itu masih ada tiga orang yang hilang dari demo kemarin, tentu tugas negara dalam hal ini kepolisian untuk menemukan dan menjelaskan bagaimana dengan peristiwa yang terjadi dan kemudian kenapa ada yang hilang,” ujar Andreas kepada wartawan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat Selasa (16/9/2025).

Andreas berharap peristiwa hilangnya demonstran dalam demo beberapa waktu lalu tak mengulang kejadian demonstran yang hilang hingga tak pernah ditemukan lagi. “Ini adalah bagian dari tugas negara yang harus dilakukan oleh kepolisian,” katanya.

Lebih jauh, politikus PDIP ini menambahkan bahwa DPR juga mendorong kerja tim independen pencari fakta yang telah dibentuk Komnas HAM bersama lembaga terkait. Ia berharap hasil investigasi bisa segera dipublikasikan untuk menjawab pertanyaan publik.

“Tim investigasi ini kita harap lebih cepat lebih baik untuk memberikan laporan, apa yang sudah diperoleh dari investigasi-investigasi yang mereka lakukan. Nah ini kan tim gabungan,” katanya.

Selain itu, Andreas menilai bahwa demonstrasi yang berujung kerusuhan tidak terjadi secar- organik. “Ini perlu diungkap sehingga kita tidak lagi mengurangi peristiwa-peristiwa yang sama,” jatanya.

Terkait dengan tim pencari fakta, Andreas menyebut bahwa jajaran tersebut juga harus berasal dari lembaga independen.

Sebelumnya, Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kombes Polisi Wira Satya Triputra, membenarkan ada tiga orang yang dilaporkan hilang pasca aksi unjuk rasa. Kepolisian telah mengetahui kabar tersebut lewat media sosial. Saat ini, Polda Metro Jaya telah membentuk posko pengaduan orang hilang di gedung Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya.

"Kami sudah mendapatkan informasi tersebut dari media sosial juga. Tentunya kami dari Polda Metro saat ini sudah membuat posko pengaduan orang hilang di Aula Satiaha Prabu, Gedung Direktorat Reskrimum Polda Metro Jaya," kata Wira dilansir melalui Antara.

Kendati demikian, kata Wira, belum ada laporan resmi ke pihaknya terkait tiga orang yang dilaporkan hilang tersebut.

"Kalau laporan sampai sejauh ini, untuk laporan offline, maksudnya orang datang, belum ada yang datang. Kemudian secara WA juga banyak hanya mengucapkan terima kasih sudah dibentuk posko, tapi secara detail untuk laporan, melaporkan bahwa orang hilang, belum ada," ujar Wira.

Baca juga artikel terkait KEKERASAN POLISI TANGANI DEMO atau tulisan lainnya dari Rahma Dwi Safitri

tirto.id - Flash News
Reporter: Rahma Dwi Safitri
Penulis: Rahma Dwi Safitri
Editor: Andrian Pratama Taher