tirto.id - Anggota DPR RI Komisi XI Fraksi PDIP, Hendrawan Supratikno, mengatakan bahwa 62 nama yang mendaftar menjadi anggota BPK RI akan diseleksi secara ketat terlebih dahulu.
Pada Kamis (4/7/2019) siang rencananya akan dilaksanakan laporan dari panitia seleksi kecil mengenai 62 nama tersebut.
"Nanti pukul satu [siang] laporan dari panitia seleksi kecil untuk teman-teman, mengenai kelengkapan syarat administrasi dan tentu penilaian makalah ya," katanya saat ditemui di DPR RI, Kamis (4/7/2019) pagi.
Hendrawan mengatakan tahapan fit and proper test masih sangat lama untuk dilakukan mengingat masih ada seleksi ketat yang memungkinkan menggugurkan nama-nama.
"Fit and proper masih agak belakangan, kan ini pengecekan persyaratan administrasi, penilaian makalah yang bersangkutan dari 62 mungkin nanti tinggal berapa begitu 30 atau 35 yang lolos seleksi makalah," lanjutnya.
"Jadi sekarang ada 62 nama saja, dari 64 kemarin. Dua orang mundur," tambahnya.
Ia menilai tak ada masalah banyaknya kader partai politik yang mendaftar sebagai anggota BPK RI periode 2019-2024. Ia menilai, kendati orang parpol, para pendaftar tetap akan bisa profesional di lembaga negara mana pun.
"Itu ada doktor, ada orang yang latar belakangnya luar biasa. Cukup memadai. Ya, dilihat orang-orang ini pinter semua kok. Anggota DPR ini jangan anggap remeh loh. Mereka pintar-pintar, ada yang profesor, ada yang sekolahnya lulusan-lulusan terbaik ya universitas dari berbagai negeri," katanya.
Nama-nama pendaftar calon anggota DPR RI sudah tersebar. Beberapa nama politikus yang juga ikut mendaftar seperti Rusdi Kirana (PKB), Ferry Juliantono (Gerindra), Shohibul Iman (PKS), Daniel Lumban Tobing (PDIP), hingga Pius Rustrilanang (Gerindra). Namun, Rusdi Kirana dan Ferry Juliantono akhirnya mengundurkan diri.
Dua nama petahana juga tercatat mendaftarkan kembali seperti Achsanul Qosasih dan Harry Azhar Azis.
Penulis: Haris Prabowo
Editor: Maya Saputri