tirto.id - Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) akan segera menerbitkan peta jalan (roadmap) terkait AI. Rencana tata kelola teknologi tersebut ditargetkan terbit pada Juli 2025. Hal itu merespons peredaran foto palsu hasil buatan artificial intelligence (AI) yang viral beredar di media sosial.
“Kemarin statement dari Bu Menteri dan Pak Wakil Menteri kan akan menyiapkan roadmap tentang AI. Kalau enggak salah bulan Juli, kalau enggak salah ya akan diluncurkan oleh Indonesia,” kata Direktur Informasi dan Komunikasi Politik Hukum dan Keamanan Direktorat Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik (IKP) Komdigi, Maroli J. Indarto, saat ditemui di Kantor Komdigi, Jakarta, Jumat (13/6/2025).
Maroli mengatakan, rencana penerbitan roadmap tersebut salah satunya untuk merespons persoalan mayoritas masyarakat yang kesulitan dalam membedakan gambar asli dengan gambar buatan AI.
Maroli pun tak menampik bahwa memang sangat sulit membedakan antara gambar asli dengan gambar dari hasil rancangan AI. Oleh karena itu, perlu pengecekan secara mendetail dalam melihat sebuah gambar.
“Memang harus diakui kalau AI itu ya Itu kalau kita membedakan secara ini memang harus diakui memang susah. Memang harus lebih mendalam Kalau secara teknikal kan banyak ya tone-nya kadang dicek lagi Memang kalau secara realnya memang agak susah,” katanya.
Seiring dengan perkembangan teknologi di dunia, pemerintah, lewat Kementerian Komdigi, sedang menyusun peta jalan (roadmap) terkait kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) di Indonesia.
Di sisi lain, Wakil Menteri Komdigi, Nezar Patria, menyatakan rencana soal tata kelola teknologi tersebut ditargetkan selesai dalam tiga bulan ke depan, sekitar Juni 2025.
Nezar menyampaikan roadmap AI untuk Indonesia menjadi bentuk nyata upaya pemerintah membangun tata kelola yang komprehensif dan mendorong pertumbuhan industri AI yang berkelanjutan di Tanah Air.
“Kita tidak ingin juga menghambat inovasi-inovasi yang sedang dilakukan karena mengingat begitu dinamisnya watak AI ini ya,” ucap Nezar, dalam keterangannya, Rabu (19/3/2025) lalu.
Menurut Nezar, pemerintah akan fokus menyelesaikan tantangan berkaitan dengan infrastruktur AI dengan menerapkan kebijakan inklusif untuk meminimalkan cost of compliance yang tinggi. Selain itu, Kementerian Komdigi juga menyebut akan mendorong investasi talenta digital di bidang AI.
“Kita ada dalam early stage di mana dua hal ini harus kita penuhi dulu sebelum kita bicara lompatan-lompatan ke depan,” tegasnya.
Penulis: Nabila Ramadhanty
Editor: Andrian Pratama Taher
Masuk tirto.id


































