Menuju konten utama

KM Fungka Permata Tenggelam: 20 Penumpang Belum Ditemukan

Menurut pejabat BPBD, ada 10 korban meninggal dalam insiden tenggelamnya kapal Fungka Permata V.

KM Fungka Permata Tenggelam: 20 Penumpang Belum Ditemukan
Ilustrasi Kapal tenggelam. FOTO/iStockphoto

tirto.id - KM Fungka Permata V terbakar dan tenggelam saat sedang berlayar di perairan Banggai Laut, Sulawesi Tengah, Jumat (14/9/2018) petang. Sampai saat ini, sekitar 20 penumpang masih dalam pencarian. Sementara 126 orang ditemukan selamat dan 10 orang lainnya meninggal dunia.

"Di antara yang selamat itu, terdapat 11 anak buah kapal bersama nakhodanya Andi Sulistiyono. Sedang yang meninggal dunia terdapat dua balita," kata Aksar Amir, seorang pejabat BPBD Banggai Laut, Sabtu (15/9) seperti diberitakan Antara.

Aksar mengatakan, saat ini pihaknya masih mengevakuasi korban yang selamat dan yang meninggal dunia dari lokasi kejadian ke Banggai dengan memakai kapal penumpang KM Lapolo Ekspres.

Para korban tersebut, kata Aksar, ditemukan terapung di laut dengan pelampung dan sampan serta papan-papan seadanya dari bekas kapal yang terbakar dan tenggelam itu.

KM Fungka Permata V itu berlayar dari Baubau, Sulawesi Tenggara, dengan tujuan akhir Taliabo, Maluku Utara. Kapal kayu tersebut diprediksikan sedang membawa 150-an penumpang, termasuk ABK. Sampai saat ini, sisa korban masih terus dalam upaya pencarian dan akan dibantu oleh Tim SAR dari Kendari, Sulawesi Tenggara.

Aksar mengatakan, berdasarkan keterangan dari ABK yang selamat. Insiden tersebut terjadi pada Jumat (14/9) sekitar pukul 12.00 Wita. Saat itu, mesin kapal tiba-tiba panas karena air pendingin tidak jalan dan akhirnya terbakar. Kapal itu akhirnya tenggelam di sekitar Pulau Tagong Sagu, Kecamatan Bangkurung, Kabupaten Banggai Laut.

Insiden tersebut kemudian diterima di Banggai sekitar pukul 16.00 Wita. Kemudian, pada pukul 17.00 Wita, tim SAR dan petugas dri TNI Polri, BPBD, dan unsur terkait lainnya turun ke lokasi untuk memberikan pertolongan.

Kapolres Banggai Kepulauan AKBP Idham Mahdi mengatakan, perjalanan dari Banggai ke lokasi kejadian membutuhkan waktu empat jam karena kondisi gelombang yang cukup tinggi. Selain itu, di lokasi kejadian juga hanya mengandalkan radio kapal karena tidak ada akses komunikasi telepon.

Aksar Amir juga belum bisa merinci identitas para korban. Namun, saat ini diketahui ada 10 korban meninggal dengan rincian tujuh perempuan, satu laki-laki dan dua balita.

"Kami perkirakan tidak ada warga Banggai Laut yang menjadi korban karena dari semua penumpang yang berangkat dari Baubau, Sultra, itu tidak ada yang akan turun di Banggai. Kapal hanya akan transit di Banggai untuk keperluan logistik kemudian melanjutkan pelayaran ke Taliabu, Maluku Utara," ujar Aksar.

Baca juga artikel terkait KAPAL TENGGELAM

tirto.id - Sosial budaya
Sumber: antara
Penulis: Alexander Haryanto
Editor: Alexander Haryanto