tirto.id - Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) mulai mengevakuasi jemaah haji sakit menuju Madinah sejak Jumat (14/7/2023). Evakuasi ini menindaklanjuti jemaah haji gelombang dua yang telah bergerak ke Madinah.
“Kita laksanakan evakuasi 11 jemaah haji sakit yang sudah stabil ke KKHI Madinah, sehingga bisa segera berkumpul dengan kloternya,” ujar Kepala KKHI Makkah Edi Supriyatna dalam keterangannya, ditulis Minggu (16/7/2023).
Jemaah haji yang dievakuasi merupakan jemaah haji yang tidak bisa mengikuti perpindahan bersama kloternya ke Madinah karena saat perpindahan sedang sakit dan dirawat di KKHI Makkah atau RS Arab Saudi.
Edi menjelaskan bahwa jemaah haji sakit yang dievakuasi adalah jemaah yang kondisinya stabil dan mampu dipindahkan menggunakan transportasi darat.
Selain itu, jemaah haji juga harus memiliki dokumen yang lengkap seperti paspor dan surat jalan.
“Syarat utama jemaah haji sakit dievakuasi ke KKHI Madinah yaitu kondisinya stabil dan transportable,” tutur Edi.
Evakuasi ini menggunakan satu unit ambulans dan satu unit minibus. Jemaah haji sakit yang dievakuasi didampingi oleh 2 dokter dan 3 perawat untuk menjaga agar kondisi jemaah haji selama perjalanan tetap stabil.
“Dalam evakuasi ini terdapat 1 pasien baring yang dievakuasi menggunakan ambulans dan 10 pasien mampu duduk menggunakan minibus,” jelas Edi.
Jemaah haji sakit yang dievakuasi dari KKHI Makkah akan ditransitkan sementara di KKHI Madinah dengan tujuan jika masih terjadi gangguan kesehatan, maka akan diberikan pelayanan kesehatan.
Beberapa jemaah haji yang dinyatakan stabil dan mendapatkan evaluasi baik oleh KKHI Madinah, akan diantarkan ke hotel untuk bergabung kembali dengan kloternya.
Penulis: Mochammad Fajar Nur
Editor: Anggun P Situmorang