tirto.id - Kepala Pusat Kesehatan Haji Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI Liliek Marhaendro Susilo menyampaikan petugas tidak melakukan skrining kesehatan bagi jemaah haji sebelum kembali ke Indonesia. Pemeriksaan kesehatan akan dilakukan saat jemaah haji sampai di Tanah Air.
”Jemaah akan dilakukan skrining kesehatan saat tiba di debarkasi oleh petugas KKP (Kantor Kesehatan Pelabuhan),” kata Liliek saat dihubungi reporter Tirto, Rabu (5/7/2023).
Jemaah yang sakit atau mengalami gangguan kesehatan akan diberikan Kartu Kewaspadaan Kesehatan Jemaah Haji (K3JH) oleh petugas KKP.
“Bagi jemaah yang mengalami gangguan kesehatan seperti demam atau sesak napas dalam 14 hari pasca kepulangan diminta untuk membawa kartu tersebut ke fasyankes terdekat saat berobat,” ujar Liliek.
Menurut Liliek, gangguan kesehatan yang sering dialami jemaah haji yang baru tiba di Tanah Air adalah kelelahan dan jetlag.
“Jemaah dianjurkan untuk beristirahat yang cukup dan bagi jemaah risti (risiko tinggi) dianjurkan untuk mengontrol kesehatannya,” pesan Liliek.
Kemarin, Selasa (4/7/2023), Kementerian Agama (Kemenag)melaporkan sebanyak 6.961 jemaah haji mulai dijadwalkan pulang ke Indonesia.
Mereka terdiri dari 18 kelompok terbang (kloter) yang diterbangkan dari Bandara Internasional King Abdul Aziz, Jeddah, ke Indonesia.
“Setiba jemaah haji di bandara, ada pemantauan kesehatan oleh Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP), selanjutnya jemaah naik bus sesuai rombongannya menuju asrama haji,” kata Koordinator Media Center Haji (MCH) PPIH Pusat, Dodo Murtado.
Penulis: Mochammad Fajar Nur
Editor: Gilang Ramadhan