Menuju konten utama

Kiai Sepuh Banten: Dulu Prabowo, Kini Mantap Dukung Jokowi-Ma'ruf

Kiai Banten menyatakan mendukung Jokowi-Ma'ruf di Pemilu 2019.

Kiai Sepuh Banten: Dulu Prabowo, Kini Mantap Dukung Jokowi-Ma'ruf
Kiai Sepuh Banten (KH Abuya Muhtadi Dimyathi) menyatakan dukungan terhadap Joko Widodo-Ma'ruf Amin di Cigadung, Pandeglang, Kamis (28/3/2019). FOTO/Istimewa

tirto.id - Langkah Presiden Joko Widodo menggandeng KH Ma'ruf Amin mendorong puluhan kiai sepuh di Banten beralih dukungannya.

Jika pilpres 2014 lalu mereka dukung Prabowo Subianto, pilpres kali ini kiai sepuh Banten mendukung Jokowi-Ma'ruf. Beralihnya dukungan ini diungkapkan kiai sepuh Banten KH Abuya Muhtadi Dimyathi.

"Pemilu 2019 saya mendukung KH Ma'tuf Amin. Ke Prabowo sudah pas pemilu 2014. Jadi sekarang ke Jokowi-Ma'ruf," katanya di depan relawan Balad Jokowi di Cigadung, Pandeglang.

Sejumlah kiai Pandeglang dan Serang hadir pada acara tersebut seperti KH Ahmad dan KH Yusuf Mubaroq. Abuya Muhtadi dianggap ulama paking berpengaruh di Banten sehingga dikenal sebagai Paku Banten.

Abuya Muhtadi mengaku juga pernah mendukung Sandiaga Uno saat mencalonkan diri sebagai wakil gubernur DKI.

"Soal umur Kiai Ma'ruf sepenuhnya dalam kuasa Allah SWT. Bisa saja kita yang duluan," katanya.

Pernyataan serupa juga diungkapkan KH Yusuf Mubaroq. Dalam ceramahnya, ia pernah mendukung Prabowo-Hatta Radjasa dalam Pilpres lalu.

"Pada pertengahan 2018 saya baru 'taubat', dan itu setelah bersama sekitar 40 kiai dari Banten, termasuk KH Abuya Muhtadi bertemu Jokowi dan mendapat penjelasan langsung terkait isu-isu miring yang dituduhkan pada Jokowi," tuturnya.

Ia melanjutkan, selama ini banyak tuduhan hoaks yang dialamatkan pada Jokowi, seperti Jokowi PKI, orang tuanya PKI, dan antek asing dan Aseng (Cina). Juga disebutkan kalau Jokowi adalah boneka Megawati.

Ada juga fitnah kalau PDI Perjuangan sarang komunis hingga isu kalau KH Ma'ruf Amin akan digantikan oleh Ahok karena sudah tua.

"Saya sudah mendapat klarifikasi langsung dari Jokowi bahwa semua itu tidak benar," tambahnya.

Ia menambahkan, pemberontakan PKI meletus pada 1965, sedangkan Jokowi lahir pada 1961. "Masa ada anak umur 4 tahun terlibat pemberontakan," ujarnya.

Mengenai latar belakang Jokowi, ia menyatakan telah mendapat informasi dari seorang ulama di Solo, KH Abdurahman. Disebutkan bahwa Jokowi sebelum menjadi Wali Kota Solo, merupakan pemimpin pengajian salawat dan rajin salat wajib serta sunah, bahkan rajin melaksanakan puasa sunah, Senin dan Kamis.

"Jokowi dan keluarganya Islam, bahkan sudah menunaikan Ibadah Haji. Saya pernah bersama-sama salat Jumat dengan Jokowi. Dia (Jokowi) juga pernah ziarah ke Makam Sultan Banten (Maulana Hasanuddin), saya sendiri yang mendampinginya," ujarnya.

Yang terpenting, kata dia, Jokowi bukan hanya memberikan janji, tapi bukti. Banyak pembangunan yang dilaksanakan, termasuk berupaya mensertifikatkan lahan mushala dan masjid di seluruh Indonesia, serta bantuan bagi para santri.

Baca juga artikel terkait PILPRES 2019

tirto.id - Politik
Sumber: Siaran Pers
Penulis: Yantina Debora
Editor: Agung DH