tirto.id - Khutbah Jumat bulan Syawal Minggu ketiga 1446 Hijriah bakal membahas tema tentang anjuran meningkatkan amal ibadah selama akhir bulan Syawal.
Bulan Syawal merupakan bulan penuh berkah dan menjadi penyempurna ibadah setelah Ramadhan. Keutamaan bulan Syawal tidak hanya dalam perayaan Idul Fitri sebagai hari kemenangan.
Tetapi juga dalam kesempatan melanjutkan kebiasaan baik, seperti puasa Syawal enam hari, silaturahmi, serta memperbanyak amal kebaikan. Umat Islam dapat mempertahankan takwa dan semakin mendekatkan diri kepada Allah Swt.
Selain itu, umat Islam juga bakal mengakhiri bulan Syawal dan menyambut Zulkaidah, salah satu dari empat bulan haram yang dimuliakan. Bulan Zulkaidah termasuk memiliki keistimewaan sebagai waktu persiapan menuju ibadah haji serta momen pengampunan dan peningkatan ibadah.
Selama mengakhiri Syawal dan memasuki Zulkaidah, umat dianjurkan terus memperbaiki diri, memperbanyak amal saleh, dan menjaga hubungan baik dengan sesama.
Contoh Teks Khutbah Jumat Bulan Syawal Minggu Ketiga
Berikut ini contoh khutbah Jumat bulan Syawal Minggu ketiga 1446 Hijriah yang membahas tema anjuran untuk meningkatkan amal ibadah selama bulan Syawal:
Khutbah I
Jamaah Jumat yang dirahmati Allah.....
Alhamdulillah, segala puji hanya bagi Allah Swt., Dzat Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Allah telah melimpahkan nikmat iman dan Islam, nikmat kesehatan dan waktu luang, sehingga kita dapat berkumpul pada hari Jumat yang penuh berkah.
Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurah kepada Nabi agung, Nabi Muhammad saw. Sang suri teladan terbaik dalam seluruh aspek kehidupan, beserta keluarga, para sahabat, dan seluruh umatnya.
Ma’asyiral muslimin rahimakumullah........
Khotib berpesan untuk diri sendiri dan seluruh jamaah, mari kita tingkatkan ketakwaan dan keimanan kepada Allah. Takwa adalah kunci keselamatan dunia dan akhirat. Takwa adalah benteng yang akan menjaga kita dari siksa neraka dan mendekatkan kita kepada surga yang dijanjikan oleh Allah.
Takwa pula yang menjadi pembeda antara hamba yang dimuliakan dan yang dihinakan. Allah berfirman:
يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ اِنَّا خَلَقْنٰكُمْ مِّنْ ذَكَرٍ وَّاُنْثٰى وَجَعَلْنٰكُمْ شُعُوْبًا وَّقَبَاۤىِٕلَ لِتَعَارَفُوْاۚ اِنَّ اَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللّٰهِ اَتْقٰىكُمْۗ اِنَّ اللّٰهَ عَلِيْمٌ خَبِيْرٌ ١٣
yâ ayyuhan-nâsu innâ khalaqnâkum min dzakariw wa untsâ wa ja‘alnâkum syu‘ûbaw wa qabâ'ila lita‘ârafû, inna akramakum ‘indallâhi atqâkum, innallâha ‘alîmun khabîr
Artinya:"Wahai manusia, sesungguhnya Kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan perempuan. Kemudian, Kami menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal. Sesungguhnya yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah adalah orang yang paling bertakwa. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Mahateliti,".
Maka, mari kita bersama-sama memperbanyak amal ibadah dan kebaikan, menjauhi segala larangan-Nya, serta menunaikan segala kewajiban yang telah diperintahkan Allah Swt.
Jamaah yang dirahmati Allah.......
Selama berada di penghujung bulan Syawal, terdapat anjuran untuk melanjutkan puasa enam hari sebagai pelengkap amal Ramadhan. Rasulullah ﷺ bersabda:
"Barang siapa yang berpuasa Ramadhan kemudian diikuti dengan enam hari dari bulan Syawal, maka dia seperti berpuasa sepanjang tahun" (HR. Muslim).
Bagi yang belum menunaikan, ini adalah kesempatan untuk mengejar amal ibadah tersebut. Namun, bagi yang sudah melaksanakan, semoga Allah senantiasa menerima amal puasa dan menuliskan sebagai pahala yang berlipat-lipat.
Jamaah Jumat yang dimuliakan Allah Swt........
Sebentar lagi akan memasuki bulan Zulkaidah sebagai salah satu dari empat bulan haram yang dimuliakan oleh Allah ﷻ. Allah berfirman dalam QS. At-Taubah ayat 36:
inna ‘iddatasy-syuhûri ‘indallâhitsnâ ‘asyara syahran fî kitâbillâhi yauma khalaqas-samâwâti wal-ardla min-hâ arba‘atun ḫurum, dzâlikad-dînul-qayyimu fa lâ tadhlimû fîhinna anfusakum wa qâtilul-musyrikîna kâffatang kamâ yuqâtilûnakum kâffah, wa‘lamû annallâha ma‘al-muttaqîn
Artinya:"Sesungguhnya bilangan bulan di sisi Allah ialah dua belas bulan, (sebagaimana) ketetapan Allah (di Lauh Mahfuz) pada waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya ada empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menzalimi dirimu padanya (empat bulan itu), dan perangilah orang-orang musyrik semuanya sebagaimana mereka pun memerangi kamu semuanya. Ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang bertakwa,".Empat bulan haram terdiri dari Zulkaidah, Zulhijjah, Muharram, dan Rajab. Bulan-bulan ini termasuk dimuliakan Allah dan dosa yang dilakukan bisa jadi semakin lebih berat balasannya, sebagaimana pahala yang juga lebih besar.
Oleh karena itu, selagi masih berada di bulan Syawal jelang memasuki bulan Zulkaidah, mari kita isi dengan amal-amal kebaikan, memperbanyak istighfar, zikir, membaca Al-Qur’an, menjaga silaturahmi, hingga selalu menata lisan dari hal-hal yang dilarang.
Jamaah yang dirahmati Allah.......
Mari kita manfaatkan momen ini untuk memperbaiki diri. Jangan tunggu datangnya Ramadhan berikutnya untuk berubah. Ramadhan yang berlalu bisa jadi yang terakhir.
Maka, jangan sampai menyia-nyiakan kesempatan yang masih diberikan Allah di bulan Syawal, sekaligus mempersiapkan diri menyambut Zulkaidah dengan amal yang lebih tulus dan konsisten.
yâ ayyuhalladzîna âmanuttaqullâha waltandhur nafsum mâ qaddamat lighad, wattaqullâh, innallâha khabîrum bimâ ta‘malûn
Artinya:"Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap orang memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat). Bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Mahateliti terhadap apa yang kamu kerjakan,".Semoga Allah Swt. menetapkan kita sebagai hamba-Nya yang istiqamah, menerima amal-amal ibadah, serta memberi kekuatan untuk terus memperbaiki diri. Menutup khutbah pertama, khotib senantiasa berpesan untuk selalu meningkatkan iman dan takwa kepada Allah Swt.
Khutbah II
Penulis: Astam Mulyana
Editor: Beni Jo