tirto.id - Khutbah Jumat 26 September 2025 bulan Rabiul Akhir dapat mengangkat tema tentang keutamaan dan amalannya untuk disampaikan kepada jamaah. Umat Islam memasuki awal bulan Rabiul Akhir 1447 H yang bertepatan mulai hari Selasa, 23 September 2025.
Rabiul Akhir juga dikenal sebagai "Rabiuts Tsani". Ini merupakan bulan keempat dalam kalender Hijriah. Penamaan pertama kali dilakukan oleh Kilab bin Murrah yang terinspirasi dari peristiwa alam musim semi di Jazirah Arab.
Sejarah Islam mencatat, terjadi peristiwa besar pada bulan Rabiul Akhir kemudian menjadi sebab turunnya Surat Al-Hasyr. Kaum Yahudi Bani Nadhir berupaya membunuh Rasulullah saw. Allah berfirman dalam Al-Qur’an,
“Dia-lah yang mengeluarkan orang-orang kafir di antara ahli kitab dari kampung-kampung mereka pada saat pengusiran pertama.” (QS al-Hasyr [59]: 2).
Setiap bulan Hijriah, termasuk Rabiul Akhir, memiliki keistimewaan tersendiri sebagaimana dimaknai oleh umat Muslim. Pada bulan ini, kaum Muslimin dianjurkan memperbanyak amalan dan menghidupkan keutamaan yang dapat mendekatkan diri kepada Allah Swt.
Teks Khutbah Jumat Rabiul Akhir: Keutamaan & Amalannya
Berikut merupakan teks khutbah Jumat Rabiul Akhir yang membahas tema keutamaan dan amalannya:
Khutbah I
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh,
اَلْحَمْدُ للهِ حَمْداً يُوَافِي نِعَمَهُ وَيُكَافِئُ مَزِيْدَه، يَا رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ كَمَا يَنْبَغِي لِجَلَالِ وَجْهِكَالْكَرِيْمِ وَلِعَظِيْمِ سُلْطَانِك. سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ لَا أُحْصِي ثَنَاءً عَلَيْكَ أَنْتَ كَمَا أَثْنَيْتَ عَلَى نَفْسِك. وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلهَ إِلَّا الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَه
وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ وَصَفِيُّهُ وَخَلِيْلُه. خَيْرَ نَبِيٍّ أَرْسَلَه. أَرْسَلَهُ اللهُ إِلَى الْعَالَمِ كُلِّهِ بَشِيرْاً وَنَذِيْراً. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَاةً وَسَلَاماً دَائِمَيْنِ مُتَلَازِمَيْنِ إِلَى يَوْمِ الدِّيْن.
أَمَّا بَعْدُ فَإنِّي أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِي بِتَقْوَى اللهِ الْقَائِلِ فِي كِتَابِهِ الْقُرْآنِ: قَدْ كَانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ اللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِمَنْ كَانَ يَرْجُو اللَّهَ وَالْيَوْمَ الْآخِرَ وَذَكَرَ اللَّهَ كَثِيرًا
Hadirin jamaah Jumat Rahimakumullah.....
Marilah kita senantiasa memanjatkan puji syukur kepada Allah Swt atas limpahan nikmat iman, islam, dan kesehatan, sehingga kita dapat menunaikan ibadah salat Jumat secara berjamaah.
Mari kita tingkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah. Karena hanya dengan ketakwaan itu, kita dapat menjaga keislaman hingga kelak kembali kepada-Nya dalam keadaan husnul khatimah.
Shalawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad saw, beserta keluarga dan para sahabatnya. Semoga kita semua mendapatkan syafaat beliau di hari kiamat.
Allah swt menegaskan dalam Al-Qur'an surah Al-Imran ayat 102:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلا تَمُوتُنَّ إِلا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ
yâ ayyuhalladzîna âmanuttaqullâha ḫaqqa tuqâtihî wa lâ tamûtunna illâ wa antum muslimûn
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam.
Ma'asyiral muslimin rahimakumullah....
Saat ini kita telah memasuki bulan Rabiul Akhir, salah satu bulan istimewa dalam kalender Hijriah. Pada bulan tercatat beberapa peperangan di zaman Rasulullah saw. Di antaranya perang Dzat ar-Riqa pada tahun ke-4 Hijriah. Lalu perang Al-Ghabah yang dipimpin langsung oleh Rasulullah saw .
Perang yang dilakukan Rasulullah saw bukanlah untuk menimbulkan permusuhan, melainkan sebagai bentuk pembelaan diri dan menegakkan agama Islam. Ketika di Makkah, umat Islam diperintahkan untuk bersabar dan tidak melawan. Namun setelah hijrah ke Madinah, Allah memberikan izin untuk berperang.
Ditegaskan dalam Al-Qur'an surah Al Hajj ayat 39:
اُذِنَ لِلَّذِيْنَ يُقَاتَلُوْنَ بِاَنَّهُمْ ظُلِمُوْاۗ وَاِنَّ اللّٰهَ عَلٰى نَصْرِهِمْ لَقَدِيْرٌ ۙ
udzina lilladzîna yuqâtalûna bi'annahum dhulimû, wa innallâha ‘alâ nashrihim laqadîr
Artinya: “Diizinkan (berperang) kepada orang-orang yang diperangi karena sesungguhnya mereka dizalimi. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Kuasa membela mereka.”
Ma'asyiral muslimin rahimakumullah.....
Pada masa Rasulullah, bulan Rabiul Akhir menjadi momentum perjuangan dalam menegakkan agama Islam. Maka kita dapat memanfaatkan bulan Rabiul Akhir dengan mendekatkan diri kepada Allah dan melaksanakan amalan-amalan kebaikan.
Amalan ini dapat berupa meningkatkan iman dan takwa kepada Allah Swt, memperbanyak salat sunah, tilawah Al-Quran, dan dzikir. Dengan berdzikir, hati menjadi tenang, damai, dan semakin dekat dengan Allah Swt.
Sebagaimana firman-Nya dalam surah Al-Baqarah ayat 152:
فَاذْكُرُوْنِيْٓ اَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْا لِيْ وَلَا تَكْفُرُوْنِ
fadzkurûnî adzkurkum wasykurû lî wa lâ takfurûn
Artinya: “Maka, ingatlah kepada-Ku, Aku pun akan ingat kepadamu. Bersyukurlah kepada-Ku dan janganlah kamu ingkar kepada-Ku.” (QS Al-Baqarah: 152).
Selain itu, umat Islam juga sangat dianjurkan melaksanakan puasa sunah di bulan Rabiul Akhir. Di antaranya puasa Ayyamul Bidh pada tanggal 13, 14, dan 15 bulan Hijriah.
Puasa Ayyamul Bidh hukumnya sunah muakkad yang senantiasa dilakukan oleh Rasulullah saw. Sebagaimana diriwayatkan oleh Ibnu Abbas Ra, bahwa Rasulullah tidak pernah meninggalkan puasa Ayyamul Bidh, baik ketika berada di rumah maupun dalam perjalanan. Hal ini menunjukkan betapa Rasulullah sangat menganjurkan amalan berpuasa Ayyamul Bidh.
Rasulullah saw bersabda:
وَعَنِ ابْنِ عَبَّاس رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا، قَالَ: كَانَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا يُفْطِرُ أَيَّامَ الْبِيْضِ في حَضَرٍ وَلاَ سَفَرٍ. (رواه النسائي بإسنادٍ حسن)
Artinya: “Diriwayatkan dari Ibnu Abbas ra, ia berkata: ‘Rasulullah saw sering tidak makan (berpuasa) pada hari-hari yang malamnya cerah baik di rumah maupun dalam bepergian’.” (HR an-Nasa’i dengan sanad hasan).
Ma'asyiral muslimin rahimakumullah.....
Pada bulan penuh keutamaan ini, umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak istighfar dan bertobat kepada Allah Swt. Kita masih diberikan kesempatan hidup untuk terus memperbaiki diri menjadi lebih baik.
Allah menyeru dalam surah At-Tahrim ayat 8:
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا تُوْبُوْٓا اِلَى اللّٰهِ تَوْبَةً نَّصُوْحًاۗ عَسٰى رَبُّكُمْ اَنْ يُّكَفِّرَ عَنْكُمْ سَيِّاٰتِكُمْ وَيُدْخِلَكُمْ جَنّٰتٍ تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهَا الْاَنْهٰرُۙ يَوْمَ لَا يُخْزِى اللّٰهُ النَّبِيَّ وَالَّذِيْنَ اٰمَنُوْا مَعَهٗۚ نُوْرُهُمْ يَسْعٰى بَيْنَ اَيْدِيْهِمْ وَبِاَيْمَانِهِمْ يَقُوْلُوْنَ رَبَّنَآ اَتْمِمْ لَنَا نُوْرَنَا وَاغْفِرْ لَنَاۚ اِنَّكَ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ
Yā ayyuhal-lażīna āmanū tūbū ilallāhi taubatan naṣūḥā(n), ‘asā rabbukum ay yukaffira ‘ankum sayyi’ātikum wa yudkhilakum jannātin tajrī min taḥtihal-anhār(u), yauma lā yukhzillāhun-nabiyya wal-lażīna āmanū ma‘ah(ū), nūruhum yas‘ā baina aidīhim wa bi’aimānihim yaqūlūna rabbanā atmim lanā nūranā wagfir lanā, innaka ‘alā kulli syai’in qadīr(un).
Artinya:
“Wahai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada Allah dengan taubat yang semurni-murninya. Mudah-mudahan Tuhanmu akan menghapus kesalahan-kesalahanmu dan memasukkanmu ke dalam surga yang mengalir dibawahnya sungai-sungai pada hari ketika Allah tidak menghinakan Nabi dan orang-orang yang beriman bersamanya. Cahaya mereka memancar di hadapan dan di sebelah kanannya. Mereka berkata, ‘Ya Tuhan kami, sempurnakanlah untuk kami cahaya kami dan ampunilah kami. Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu,'” (QS. At-Tahrim [66]: 8).
Ma'asyiral muslimin rahimakumullah....
Demikianlah khutbah tentang keutamaan bulan Rabiul Akhir. Semoga kita dapat memanfaatkan bulan ini dengan memperbanyak ibadah, amal shaleh, dan memohon ampunan kepada Allah. Semoga Allah swt memberikan ridho atas segala amal yang kita perbuat.
Tak lupa, khotib berpesan kembali kepada diri sendiri maupun jemaah agar selalu meningkatkan iman dan taqwa kepada Allah Swt selama bulan Rabiul Akhir.
بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِيْ الْقُرْآنِ الْكَرِيْمِ وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الذِّكْرِ الْحَكِيْمِ وَتَقَبَّلَ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ

Khutbah II
الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي هَدَانَا لِهَذَا وَمَا كُنَّا لِنَهْتَدِيَ لَوْلَا أَنْ هَدَانَا اللَّهُ. أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّااللهُ وَحْدَهُ لَاشَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنْ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ لَانَبِيَّ بَعْدَهُ. اللهم صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ المُجَاهِدِيْنَ الطَّاهِرِيْنَ أَمَّا بَعْدُ،
فَيَا آيُّهَا الحَاضِرُوْنَ، أُوْصِيْكُمْ وَإِيَّايَ بِتَقْوَى اللهِ وَطَاعَتِهِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ. يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ، وَتَزَوَّدُوا فَإِنَّ خَيْرَ الزَّادِ التَّقْوَى.
فَقَدْ قَالَ اللهُ تَعَالَى فِي كِتَابِهِ الْكَرِيْمِ أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ، بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ: وَالْعَصْرِ. إِنَّ الْإِنْسَانَ لَفِي خُسْرٍ. إِلَّا الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْر. إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا.
اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيمَ، وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيمَ، فِى الْعَالَمِينَ إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ.
اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ. اَللّٰهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا الْغَلَاءَ وَالْوَبَاءَ وَالطَّاعُوْنَ وَالْاَمْرَاضَ وَالْفِتَنَ مَا لَا يَدْفَعُهُ غَيْرُكَ عَنْ بَلَدِنَا هٰذَا اِنْدُوْنِيْسِيَّا خَاصَّةً وَعَنْ سَائِرِ بِلَادِ الْمُسْلِمِيْنَ عَامَّةً يَا رَبَّ الْعَالَمِيْنَ.
رَبَّنَا اٰتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَ فِي الْاٰخِرَةِ حَسَنَةً وَ قِنَا عَذَابَ النَّارِ
عِبَادَ اللهِ اِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْاِحْسَانِ وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ. يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. فَاذْكُرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ. وَ اشْكُرُوْهُ عَلٰى نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ. وَلَذِكْرُ اللهِ اَكْبَرُ
Temukan artikel menarik lainnya terkait Khutbah Jumat dengan mengakses tautan berikut:
Penulis: Mar'atus Sholikhah
Editor: Beni Jo
Masuk tirto.id







































