tirto.id - Saham adalah bukti kepemilikan suatu perusahaan, klaim atas penghasilan dan kekayaan perseroan. Di Indonesia, jual beli saham dikelola oleh Bursa Efek Indonesia. Saham merupakan salah satu produk pasar modal yang menjadi pilihan investasi untuk jangka panjang.
Bisa dibilang, saham memiliki nilai investasi tinggi dan risiko yang tinggi pula. Wajar saja, jika banyak yang tergiur investasi satu ini. Beberapa keuntungan saham yaitu: capital gain (keuntungan dari kenaikan harga), dividen (pembagian keuntungan perusahaan), dan kepemilikan/share pada perusahaan tersebut.
Dengan kata lain, jika Anda berhasil dalam berinvestasi saham, uang Anda akan kembali bahkan berkali lipat. Namun Anda salah strategi dan tidak berhati-hati dalam investasi saham, maka Anda bisa kehilangan uang atau mengalami capital loss (kerugian atas penurunan harga), atau risiko likuidasi (jika perusahaan bangkrut).
Ada beberapa tips dalam menjalankan investasi saham, di antaranya:
1. Pilih sekuritas dengan biaya transaksi kecil
Dilansir nerdwallet, saat ingin membeli saham lebih baik pilih yang biaya transaksi, biaya pembelian dan penjualan saham, kecil. Sebab, biaya ini yang bakal jadi profit dari perusahaan broker yang bersangkutan.
Biasanya biaya sekuritas ditetapkan 0,19% untuk pembelian dan 0,29% untuk penjualan. Ada juga yang hanya 0,15% untuk pembelian dan 0,20% untuk penjualan.
2. Awali dengan modal kecil
Saat memulai investasi saham, jangan lupa untuk sesuaikan harga saham dengan kemampuan Anda.Ada beberapa saham yang dijual dengan harga murah. Rumusnya adalah mematok keuntungan setidaknya 1% dari dana yang Anda keluarkan untuk membeli saham.
Misalnya Rp5 juta untuk 1% keuntungan senilai Rp50 ribu. Jika keuntungan yang Anda dapat bisa sampai 10% setiap harga saham naik, Anda setidaknya mendapat keuntungan Rp500 ribu.
3. Pilih saham yang terdaftar di indeks LQ45 atau IDX30
Daftar saham yang dikeluarkan BEI (Bursa Efek Indonesia) adalah ukuran statistik perubahan gerak harga dari kumpulan saham, yang dipilih berdasarkan kriteria tertentu. Lebih baik memilih saham yang ada di indeks saham BEI atau yang tergabung di indeks LQ45 atau IDX30.
4. Membeli saham dari perbankan atau consumer goods
Setelah mengenal apa itu indeks saham LQ45 atau IDX30 berikutnya adalah memilih saham dari perbankan atau perusahaan yang bergerak di bidang consumer goods.
Alasannya, perusahaan jenis ini memiliki roda bisnis yang sederhana, memproduksi barang yang digunakan oleh masyarakat. Jadi, dijamin bisa mencetak laba yang signifikan setiap tahunnya.
5. Beli saat harga turun
Sama prinsipnya saat investasi emas, lebih baik membeli saham saat harghanya turun. Ketika harga saham turun, di lain waktu bisa kembali naik menjadi normal atau tinggi. Dengan metode ini tentu Anda bisa mendapatkan keuntungan yang maksimal.
6. Membeli saham yang keuangannya baik dan stabil
Cari tahu soal perusahaan yang sahamnya Anda incar, misalnya apakah perusahaan itu sehat secara finansial atau sahamnya pernah sangat anjlok. Dengan memilih perusahaan yang keuangannya stabil, Anda bisa menghindari kerugian.
7. Saham untuk investasi jangka panjang
Investasi saham dengan jangka panjang lebih aman dan menguntungkan, dan risiko yang lebih rendah, jika Anda membeli saham pada perusahaan yang tepat.
Penulis: Desika Pemita
Editor: Dipna Videlia Putsanra