Menuju konten utama

Ketahui Jarak Ideal Kelahiran Anak Menurut WHO

Demi kesehatan ibu dan bayi, tunggulah minimal 24 bulan, tetapi tidak lebih dari 5 tahun, sebelum mencoba kehamilan selanjutnya.

Ketahui Jarak Ideal Kelahiran Anak Menurut WHO
Ilustrasi pasangan suami istri. foto/istockphoto

tirto.id - Jarak kelahiran yang cukup dekat antara anak pertama ke anak selanjutnya dapat menimbulkan persoalan, baik kesehatan mental maupun fisik.

Setelah kelahiran anak pertama, orangtua sebaiknya membuat rencana jarak untuk mengandung kembali.

Healthy Timing and Spacing of Pregnancy (HTSP) atau pengaturan waktu dan jarak kehamilan yang sehat adalah cara untuk membantu perempuan dan keluarga menunda kehamilan mereka.

Lantas, yang menjadi pertanyaan adalah, berapa jarak yang ideal untuk kelahiran anak selanjutnya?

World Health Organization (WHO) menyarankan kepada ibu setelah melahirkan dengan pervaginal atau normal untuk memberikan jarak setidaknya 24 bulan atau 2 tahun sebelum mencoba kehamilan berikutnya.

Ini dilakukan untuk mengurangi risiko perinatal yang merugikan ibu dan bayi.

Selain itu, untuk mencapai HTSP terbaik, ada tiga hal yang perlu diperhatikan menurut WHO, di antaranya.

Pasangan sehat

Demi kesehatan ibu dan bayi, tunggulah minimal 24 bulan, tetapi tidak lebih dari 5 tahun, sebelum mencoba kehamilan selanjutnya.

Pertimbangkan untuk menggunakan metode keluarga berencana (KB) pilihan selama jarak waktu tersebut.

Pasangan mengalami keguguran/aborsi

Untuk kesehatan ibu dan bayi, tunggulah setidaknya 6 bulan sebelum mencoba kehamilan selanjtunya.

Pertimbangkan untuk menggunakan metode keluarga berencana (KB) pilihan tanpa henti selama jarak waktu 6 bulan tersebut.

Pasangan remaja

Untuk kesehatan ibu dan bayi, sebaiknya remaja menunda melakukan hubungan seksual dan menunda memiliki anak hingga usia minimal 18 tahun.

Risiko prematur pada kelahiran dengan jarak dekat

Laman Save Motherhood Week dalam British Journal of Obstetrics an Gynaecologist menyebutkan, perempuan yang hamil kurang dari 11 bulan setelah melahirkan memiliki peluang lebih tinggi diinduksi saat kelahiran selanjutnya sebelum usia kehamilan 37 minggu.

Selain itu, kemungkinan kelahiran prematur juga meningkat dibanding mereka yang menunggu tiga tahun untuk memiliki bayi lagi.

Hasil penelitian tersebut menunjukkan, perempuan yang hamil kurang dari enam bulan setelah melahirkan memiliki risiko 70 persen lebih tinggi untuk kelahiran prematur daripada perempuan dengan interval interpregnancy yang optimal.

Sedangkan ibu dengan interval interpregnancy enam hingga 11 bulan memiliki risiko 20 persen lebih tinggi untuk melahirkan prematur.

Menurut National Public Radio, hasil penelitian dari Universitas Harvard menyatakan, perempuan yang melahirkan dengan jarak terlalu tentu merugikan dari segala usia.

"Risiko melahirkan dengan jarak dekat berisiko terhadap perempuan di segala usia, tetapi risiko lebih tinggi akan terjadi pada perempuan yang lebih tua daripada perempuan muda, khususnya dalam hal kesehatan,” kata ketua tim penelitian Universitas Harvard Laura Schummers.

Baca juga artikel terkait HAMIL atau tulisan lainnya dari Balqis Fallahnda

tirto.id - Kesehatan
Kontributor: Balqis Fallahnda
Penulis: Balqis Fallahnda
Editor: Nur Hidayah Perwitasari