tirto.id - Jarak kelahiran yang cukup dekat antara anak pertama ke anak selanjutnya dapat menimbulkan persoalan, baik kesehatan mental maupun fisik. Setelah kelahiran pertama, orangtua sebaiknya membuat jarak untuk mengandung kembali.
Laman Save Motherhood Week dalam British Journal of Obstetrics an Gynaecologist menyebutkan, wanita yang hamil kurang dari 11 bulan setelah melahirkan memiliki peluang lebih tinggi diinduksi saat kelahiran selanjutnya sebelum usia kehamilan 37 minggu.
Selain itu, kemungkinan kelahiran prematur juga meningkat dibanding mereka yang menunggu tiga tahun untuk memiliki bayi lagi.
Hasil penelitian tersebut menunjukkan, wanita yang hamil kurang dari enam bulan setelah melahirkan memiliki risiko 70 persen lebih tinggi untuk kelahiran prematur daripada wanita dengan interval interpregnancy yang optimal.
Sedangkan ibu dengan interval interpregnancy enam hingga 11 bulan memiliki risiko 20 persen lebih tinggi untuk melahirkan prematur.
Menurut National Public Radio, hasil penelitian dari Universitas Harvard menyatakan, perempuan yang melahirkan dengan jarak terlalu tentu merugikan dari segala usia.
"Risiko melahirkan dengan jarak dekat berisiko terhadap wanita di segala usia, tetapi risiko lebih tinggi akan terjadi pada wanita yang lebih tua daripada wanita muda, khususnya dalam hal kesehatan,” kata ketua tim penelitian Universitas Harvard Laura Schummers.
Berikut ini faktor-faktor statistik yang bisa diperhitungkan setelah dilakukan peneilitan:
• Untuk wanita usia 35 tahun atau lebih tua yang yang jarak kehamilannya enam bulan dialami 6,2 per seribu wanita mengalami penyakit atau cedera serius, termasuk kematian. Sementara hamil dengan jarak 18 bulan risikonya turun menjadi 2,6 per seribu.
• Wanita berusia 20 hingga 34 tahun yang hamil setelah enam bulan melahirkan maka memiliki risiko 20 per seribu, risikonya turun menjadi 14 per seribu di antara wanita yang menunggu 18 bulan.
"Ini menunjukkan hubungan antara jarak kehamilan dan peningkatan risiko, tetapi wanita yang lebih tua cenderung memiliki risiko awal yang lebih tinggi dari banyak hasil ini di semua jarak kehamilan," jelas Schummers.
Penelitian ini menunjukkan pola yang sama untuk kelahiran prematur. Interval kehamilan yang terlalu dekat meningkatkan risiko untuk semua wanita, tetapi terutama untuk wanita yang lebih tua.
Risikonya turun dari 53 per seribu pada interval enam bulan menjadi 32 per seribu pada interval 18 bulan. Untuk wanita di atas 35, risiko turun dari 50 per seribu pada enam bulan dan menjadi 36 per seribu setelah 18 bulan.
Selain itu, World Health Organization (WHO) dan Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) merekomendasikan jarak kelahiran berikutnya sebaiknya 2 sampai 3 tahun untuk meminimalisir risiko terhadap kematian anak dan ibu.
Penulis: Muhammad Fadly
Editor: Dhita Koesno