Menuju konten utama

Ketahui 7 Bahaya Polusi Udara di Jakarta Bagi Ibu Hamil dan Anak

Dampak buruk polusi udara di Jakarta bagi ibu hamil di antaranya meningkatkan risiko kelahiran prematur hingga risiko bayi alami cacat bawaan.

Ketahui 7 Bahaya Polusi Udara di Jakarta Bagi Ibu Hamil dan Anak
Suasana gedung-gedung bertingkat yang tertutup oleh kabut polusi di Jakarta, Selasa (25/7/2023). ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/nym.

tirto.id - Kualitas udara di Jakarta pada Minggu (13/8/2023), menduduki posisi pertama kota dengan polusi terburuk di dunia. Hal itu dapat menimbulkan dampak buruk bagi kesehatan, terutama untuk ibu hamil dan anak-anak.

Polusi udara adalah pencemaran pada udara dengan hadirnya berbagai bahan pencemar melebihi ambang batas. Beberapa bahan pencemar yang mendorong tingginya polusi memiliki unsur kimia CO, NO, CO, SPM, O, dan berbagai logam berat seperti timbal.

Bahan-bahan tersebut umumnya banyak dihasilkan kendaraan bermotor. Hal ini pun diperparah dengan musim kemarau yang membuat kualitas udara di Jakarta dan sekitarnya menjadi tidak sehat.

Dilansir dari Antara, sejumlah wilayah di Jakarta bahkan masuk dalam kategori tidak sehat dengan indeks kualitas udara (IQAir) di atas 201. Wilayah tersebut antara lain Cilandak Timur, dan Kebayoran Lama.

Sementara itu, rata-rata IQAir di Jakarta adalah 170. Padahal, rata-rata IQAir di sebuah wilayah untuk masuk kategori sehat adalah 0-50, sedang 51-100, tidak sehat 101-150, dan tidak sehat lebih dari 150.

Polusi udara di atas dengan IQAir di atas 150 tidak baik untuk kesehatan orang tua rentan sakit. Selain itu, hal ini juga dapat berdampak buruk bagi ibu hamil dan anak.

Dampak Polusi Udara Bagi Ibu Hamil dan Anak

Salah satu dampak masalah kesehatan jangka pendek untuk masyarakat yang tinggal di wilayah dengan IQAir tinggi adalah batuk yang mudah kambuh, mata dan hidung berair, hingga infeksi saluran pernapasan.

Sementara itu, bagi ibu hamil polusi udara yang buruk bisa menyebabkan masalah kesehatan. Terutama jika terlalu banyak menghirup udara dengan polusi tinggi seperti yang terjadi di Jakarta beberapa waktu belakangan.

Sejumlah resiko bagi ibu hamil akibat menghirup udara dengan polusi yang tinggi antara lain sebagai berikut.

  1. Berat badan bayi saat lahir rendah
  2. Meningkatkan risiko kelahiran prematur
  3. Meningkatkan risiko bayi dengan kelainan atau cacat bawaan
  4. Infeksi saluran pernapasan atas dan asma; polusi udara buruk dapat memicu terjadinya infeksi saluran pernapasan atas atau penyebab asma untuk ibu hamil
  5. Meningkatkan resiko kardiovaskular maupun hipertensi dalam kehamilan akibat proses pengapuran plasenta
  6. Masalah fertilitas; berbagai studi telah membuktikan bahwa polusi udara terbukti memberikan dampak bagi berkurangnya tingkat fertilitas, baik pada wanita maupun pria
  7. Untuk perempuan yang hamil pada tahap awal dapat meningkatkan resiko keguguran.
Sementara itu, untuk anak-anak atau balita kualitas udara yang buruk dapat menimbulkan masalah kesehatan, seperti batuk dan iritasi. Hal ini disebabkan anak-anak bernapas lebih cepat daripada orang dewasa, sehingga mereka lebih banyak menghirup udara yang mengandung polusi.

Selain masalah kesehatan jangka pendek, anak-anak juga dapat terinfeksi masalah paru-paru akibat udara yang buruk. Apalagi, jika mereka memiliki penyakit bawaan seperti asma, pneumonia, penyakit jantung, gangguan imunitas, malnutrisi dan lainnya.

Oleh sebab itu, dianjurkan kepada orangtua untuk menjaga anak-anaknya agar tidak terlalu lama berada di luar ruangan jika kualitas udara di wilayah tempat tinggal memburuk.

Baca juga artikel terkait POLUSI UDARA atau tulisan lainnya dari Permadi Suntama

tirto.id - Kesehatan
Kontributor: Permadi Suntama
Penulis: Permadi Suntama
Editor: Nur Hidayah Perwitasari