Menuju konten utama

Kericuhan Job Fair di Bekasi karena Jumlah Peserta Membeludak

Kapasitas lokasi sendiri hanya 3.000 orang, sementara jumlah pencari kerja yang hadir mencapai lebih dari 25 ribu.

Kericuhan Job Fair di Bekasi karena Jumlah Peserta Membeludak
Sejumlah pencari kerja mengisi formulir saat Job Fair Kota Serang 2024 di Kota Serang, Banten, Rabu (17/7/2024). ANTARA FOTO/Muhammad Bagus Khoirunas/rwa.

tirto.id - Polisi membenarkan adanya kericuhan saat pelaksanaan job fair di President University, Kabupaten Bekasi, Selasa (27/5/2025) kemarin. Peristiwa itu viral di media sosial, salah satunya dari akun X @enjang_as.

"Iya membeludak, tapi secara umum tertangani. Pagi sempat ada kepadatan, tapi secara umum tertangani dengan baik. Dari informasi memang ada beberapa orang yang pingsan," ucap Kapolres Bekasi, Kombes Mustofa, saat dikonfirmasi wartawan, dikutip Rabu (28/5/2025).

Mustofa menerangkan penanganan medis telah dilakukan di lokasi kejadian. Aparat gabungan dari polres, TNI, Satpol PP, Dishub, Dinkes, dan sekuriti dengan jumlah 311 personel juga telah membantu pengamanan.

Lebih lanjut dia menerangkan, kericuhan itu terjadi karena kelebihan kapasitas lokasi job fair dengan peserta yang hadir.

"Kalau penyampaian pak Bupati ada 25 ribu lebih. Informasinya (kapasitas lokasi) kalau enggak salah kemarin sekitar 3.000. Itu kan menampung dari semua perusahaan di Bekasi," ujar Mustofa.

Bupati Bekasi, Ade Kuswara, menambahkan antusias tinggi para peserta job fair sekaligus menjadi beban moral pemerintah daerah karena pencari kerja lebih banyak dari jumlah lowongan yang disediakan. Dia menyebut, hanya terdapat 2.000 lowongan yang disediakan dalam job fair itu.

"Artinya ke depan kami harus membuka bursa lowongan pekerjaan berikutnya dengan kapasitas lebih dari 2.000 lowongan pekerjaan," kata Ade seperti dikutip dari Antara.

Ade mengaku bursa lowongan pekerjaan ini merupakan bagian dari program prioritas 100 hari kerja dengan fokus utama pada upaya menekan angka pengangguran di wilayah Kabupaten Bekasi.

Dia menegaskan, sektor ketenagakerjaan akan terus menjadi program prioritas pemerintah daerah melalui sinergi dengan sektor industri untuk menekan angka pengangguran.

Dirinya mengakui bahwa evaluasi skema pelaksanaan bursa lowongan pekerjaan akan dilakukan agar kegiatan serupa mendatang dapat terlaksana dengan lebih baik lagi. Ade juga akan memanggil para pimpinan kawasan industri untuk mendiskusikan penambahan kuota lowongan kerja dari masing-masing perusahaan.

"Dengan banyaknya pencari kerja yang datang, jelas terlihat bahwa kebutuhan akan lapangan kerja sangat besar. Ke depan kami akan membuka job fair gelombang berikutnya dengan kapasitas yang lebih besar," ungkap Ade.

Baca juga artikel terkait JOB FAIR atau tulisan lainnya dari Ayu Mumpuni

tirto.id - Flash News
Reporter: Ayu Mumpuni
Penulis: Ayu Mumpuni
Editor: Bayu Septianto