tirto.id - Burnout adalah kondisi ketika seseorang mengalami kelelahan fisik dan mental. Ibu merupakan kelompok orang yang sangat rentan mengalami burnout karena aktivitasnya yang begitu padat.
Ironisnya, masih banyak orang yang justru tidak sadar kalau diri mereka sedang mengalami burnout.
Seorang ibu yang mengalami burnout biasanya akan menderita sejumlah keluhan, mulai dari rasa lelah berlebih, merasa cemas, hingga depresi. Burnout juga akan menyebabkan perubahan perilaku yang signifikan.
Seorang ibu yang biasanya sangat lembut dan perhatian, bisa bersikap sebaliknya ketika mengalami burnout. Jika dibiarkan, tentu akan menyebabkan masalah lain yang lebih parah dalam keluarga.
Penyebab Burnout pada Seorang Ibu
1. Rutinitas yang monoton
Dilansir dari laman Parents, aktivitas yang terlalu monoton dan terus berulang-ulang bisa menyebabkan burnout.
Seorang ibu yang baru melahirkan dan mengurus bayi cenderung berhadapan dengan rutinitas seperti ini.
Mendengar tangisan bayi, mengganti popok, menyusui, hingga menidurkan sang buah hati, semuanya terus dilakukan secara berulang. Aktivitas yang monoton seperti ini akan membuat bosan sehingga menyebabkan burnout.
2. Ekspektasi yang terlalu tinggi
Seorang ibu kadang punya ekspektasi berlebih tentang dirinya sendiri. Ia berharap bisa menjadi ibu yang sempurna, serba bisa, dan bisa diandalkan setiap saat.
Terlalu menuntut diri sendiri sebenarnya bisa berbahaya. Ketika ia tidak bisa memenuhinya, seorang ibu akan merasa kesal dan menyalahkan dirinya sendiri. Perasaan bersalah seperti ini pun bisa menyebabkan burnout.
Tuntutan untuk menjadi ibu yang sempurna tidak hanya datang dari diri sendiri, tapi juga dari pihak luar seperti keluarga dan teman. Adanya tekanan seperti ini juga harus diwaspadai karena bisa menyebabkan masalah mental pada seorang ibu.
3. Tidak ada bantuan dan dukungan dari orang lain
Seorang ibu lebih rentan mengalami burnout ketika ia tidak mendapatkan dukungan layak dari orang-orang terdekat. Itulah sebabnya peran suami maupun anggota keluarga lain sangat dibutuhkan agar emosi sang ibu tetap stabil.
Tanda Seorang Ibu Mengalami Burnout
Berikut adalah tanda-tanda seorang ibu mengalami burnput seperti dikutip dari Webmd:
1. Menjauh dan menarik diri dari orang lain
2. Kehilangan minat terhadap hal-hal yang biasanya disukai
3. Merasa sedih, putus asa, dan tidak berdaya
4. Perubahan nafsu makan dan berat badan
5. Mengalami masalah tidur
6. Lebih mudah sakit
7. Mengalami kelelahan fisik dan mental
8. Bergantung pada obat-obatan, misalnya obat tidur agar bisa beristirahat.
9. Timbul perasaan ingin menyakiti diri sendiri
10. Merasa marah pada orang lain, baik itu anaknya sendiri atau pasangan.
Cara Mengatasi Burnout
1. Cari dukungan dari orang terdekat
Dukungan dari orang terdekat sangat dibutuhkan oleh seorang ibu, salah satunya dukungan dari suami.
Bentuk dukungan yang diberikan oleh pasangan juga bisa bermacam-macam. Mulai dari memberikan kasih sayang, membantu pekerjaan istrinya, atau sekadar menemaninya mengobrol.
Jika tidak bisa mendapatkan dukungan dari orang terdekat, carilah dari pihak luar. Misalnya bergabung ke sebuah grup ibu-ibu di media sosial.
Grup seperti itu bisa menjadi wadah yang tepat untuk sharing, berkeluh kesah, hingga saling menyemangati satu sama lain.
2. Jauhi orang-orang yang negatif
Di lingkungan sosial dengan tipe orang yang beragam, kita akan mudah sekali bertemu dengan orang-orang yang negatif.
Yang dimaksud negatif adalah orang-orang yang selalu mengkritik tanpa memberikan solusi atau berkomentar buruk tentang caramu mengasuh anak. Demi kesehatan mentalmu, jauhi orang-orang seperti ini!
3. Mulai manjakan diri sendiri
Kebanyakan ibu terlalu fokus mengurus anak dan keluarga sehingga ia tak sempat memperhatikan dirinya sendiri.
Seorang ibu sesekali juga butuh ‘me time’, lepas dari rutinitas yang membosankan, dan mulai mengerjakan hal-hal yang ia sukai.
4. Biasakan diri untuk melepas dan mengikhlaskan
Ketika ada hal yang tidak berjalan sesuai dengan rencana, jangan pernah menyalahkan diri sendiri.
Biasakan untuk mengikhlaskan hal yang sudah terlanjur terjadi. Hal ini akan membuat batin lebih tenang sehingga bisa terhindar dari burnout.
5. Istirahat yang cukup
Tidur dan istirahat yang cukup bisa jadi obat paling manjur untuk mengatasi burnout. Fisik yang lelah karena kurang tidur bisa menyebabkan ketidakstabilan emosi yang akhirnya berujung burnout.
Jadi sesibuk apapun aktivitas seorang ibu, sempatkanlah tidur agar tubuh dan pikiran bisa lebih segar.
6. Cari bantuan profesional
Penting sekali bagi seorang ibu untuk mengenali dan menyadari tanda-tanda burnout pada dirinya. Setelah sadar mengalami burnout dan kesulitan untuk mengatasinya, tidak ada salahnya untuk mencari bantuan profesional seperti dokter atau psikolog.
Penulis: Erika Erilia
Editor: Yandri Daniel Damaledo