Menuju konten utama

Kenali Struktur Lapisan Bumi: Inti Dalam hingga Kerak

Kenali struktur bumi, mulai dari lapisan inti bumi hingga kerak terluar.

Kenali Struktur Lapisan Bumi: Inti Dalam hingga Kerak
Ilustrasi Inti Bumi. foto/IStockphoto

tirto.id - Kemajuan teknologi kini membuat orang bisa belajar banyak tentang Bumi, serta mengetahui lapisan yang menyusunnya. Situs phys.org menggambarkan cara untuk melihat inti bumi yaitu dengan membayangkan seolah Anda membelahnya. Anda akan melihat Bumi terdiri dari beberapa lapisan, persis seperti kue.

Setiap lapisan ternyata memiliki banyak perbedaan yang sangat jelas. Misalnya saja, sifat, komposisi, dan karakteristiknya yang memengaruhi banyak proses utama pembentukan Bumi.

Pemahaman ilmiah tentang struktur interior Bumi didasarkan pada kesimpulan yang dibuat dengan bantuan pemantauan seismik. Hal itu berarti melibatkan pengukuran gelombang suara yang dihasilkan oleh gempa bumi, dan memeriksa bagaimana gelombang suara melewati berbagai lapisan bumi.

Perubahan kecepatan seismik menyebabkan refraksi yang dihitung (sesuai dengan Hukum Snell) untuk menentukan perbedaan massa jenis. Juga diperlukan eksperimen dengan padatan kristal pada tekanan dan karakteristik suhu interior dalam bumi.

Hasilnya, dapat diketahui perbedaan suhu dan tekanan disebabkan oleh sisa panas dari pembentukan awal planet, hingga peluruhan unsur radioaktif. Berikut adalah primer tentang lapisan Bumi, dari permukaan hingga inti:

Inti Bumi

Dilansir Sciencenewsforstudents, tampilan inti bagian dalam mirip dengan bola logam padat yang memiliki radius 1.220 kilometer (758 mil), atau sekitar tiga perempat radius bulan.

Letaknya sekitar 6.400 hingga 5.180 kilometer (4.000 hingga 3.220 mil) di bawah permukaan bumi. Sangat padat, sebagian besar terbuat dari besi dan nikel.

Inti dalam berputar sedikit lebih cepat daripada bagian planet lainnya. Udara juga sangat panas: dengan suhu 5.400 ° Celcius (9.800 ° Fahrenheit). Itu hampir sepanas permukaan matahari.

Tekanan di sini sangat besar: lebih dari 3 juta kali lebih besar daripada di permukaan bumi. Beberapa penelitian menunjukkan mungkin juga ada inti dalam. Kemungkinan besar itu hampir seluruhnya terdiri dari besi.

Inti Luar

Bagian inti ini juga terbuat dari besi dan nikel, hanya dalam bentuk cair. Letaknya sekitar 5.180 hingga 2.880 kilometer (3.220 hingga 1.790 mil) di bawah permukaan. Dipanaskan sebagian besar oleh peluruhan radioaktif unsur uranium dan thorium, cairan ini berputar dalam arus turbulen yang besar.

Gerakan itu menghasilkan arus listrik. Mereka, pada gilirannya, menghasilkan medan magnet bumi. Untuk alasan yang entah bagaimana terkait dengan inti luar, medan magnet bumi berbalik setiap 200.000 hingga 300.000 tahun. Ilmuwan masih bekerja untuk memahami bagaimana itu terjadi.

Mantel

Dengan ketebalan hampir 3.000 kilometer (1.865 mil), ini adalah lapisan paling tebal di Bumi. Letaknya berada di sekitar 30 kilometer (18,6 mil) di bawah permukaan. Sebagian besar terbuat dari besi, magnesium, dan silikon, padat, panas, dan semi-padat (dan sedikit lengket).

Seperti bagian di bawahnya, lapisan ini juga bersirkulasi. Zona terluar mantel relatif dingin dan kaku, seperti kerak di atasnya. Bagian paling atas dari lapisan mantel dan kerak bumi ini dikenal sebagai litosfer.

Kerak Bumi

Kerak bumi seperti cangkang telur rebus. Sangat tipis, dingin dan rapuh dibandingkan dengan bagian yang ada di bawahnya. Kerak terbuat dari elemen yang relatif ringan, terutama silika, aluminium, dan oksigen. Ketebalannya juga sangat bervariasi.

Di bawah lautan (dan Kepulauan Hawaii), tebalnya mungkin hanya 5 kilometer (3,1 mil). Di bawah benua, kerak mungkin memiliki ketebalan 30 hingga 70 kilometer (18,6 hingga 43,5 mil).

Bagian paling tebal dari kerak bumi memiliki ketebalan sekitar 70 kilometer (43 mil) dan terletak di bawah Pegunungan Himalaya. Kerak terpecah menjadi potongan-potongan besar yang dikenal sebagai lempeng tektonik, bergerak perlahan yaitu hanya 3 hingga 5 sentimeter (1,2 hingga 2 inci) per tahun.

Baca juga artikel terkait BUMI atau tulisan lainnya dari Desika Pemita

tirto.id - Sosial budaya
Kontributor: Desika Pemita
Penulis: Desika Pemita
Editor: Dipna Videlia Putsanra