tirto.id - Buah nanas atau yang dikenal dengan nama latin Ananas Comosus merupakan salah satu jenis buah tropis dan subtropisyang mudah dibudidayakan di Indonesia.
Jumlahnya yang cukup banyak membuat nanas sering dibuat menjadi berbagai macam olahan makanan, mulai dari selai, rujak, sirup hingga dimakan segar sebagai buah.
Menurut Data Komposisi Pangan Indonesia, nanas memiliki kandungan vitamin dan serat yang cukup banyak mulai dari air, energi, protein, lemak, karbohidrat, serat, kalsium, fosfor, besi, natrium, kalium, tembaga, seng, retinol (vit. A), beta-karoten (carotenes), karoten total (Re) , thiamin, riboflavin (Vit. B2), niasin (niacin), hingga vitamin C.
Dari semua kandungan itulah nanas seringkali dimanfaatkan sebagai obat tradisional. Menurut laman NCBI, penduduk asli Amerika Tengah dan Amerika Selatan masih menggunakan nanas sebagai obat untuk berbagai jenis penyakit.
Penggunaan buah nanas sebagai obat dikarenakan nanas mengandung bromelain yang dihasilkan dari semua kandungan di dalamnya terutama dari enzim proteolitik yang mengandung sulfhidril.
Bromelain yang dihasilkan dari ekstrak batang nanas mengandung escharase (komponen nonproteolitik dengan efek debriding), peroksidase, asam fosfatase, glukosidase, selulase, beberapa inhibitor protease, glikoprotein, karbohidrat, dan kalsium yang terikat secara organik.
Nanas juga diduga kuat dapat memberikan khasiat untuk mencegah berkembangnya penyakit kanker.
Kanker gastrointestinal merupakan kanker mematikan yang disebabkan oleh neoplasma ganas. Kanker kolorektal (CRC) menjadi salah satu jenis kanker gastrointestinal yang paling umum terjadi.
Pasien yang mengidap kanker kolorektal (CRC) tidak bisa hanya mengonsumsi bromelain saja, namun akan diberikan perawatan berupa kemoterapi sitotoksik yang sering dikombinasikan dengan terapi jenis lain sesuai kebutuhan tubuh.
Meskipun hasil dari terapi tersebut menunjukkan kemajuan atau perubahan, namun tingkat kelangsungan hidup dalam kurun waktu 5 tahun dengan penyakit metastasis masih hanya 12,5 persen.
Angka kematian karena kanker ini dikarenakan pada saat proses kemoterapi ada resistensi terhadap terapi farmakologis yang menjadi hambatan terbesar dalam mengelola CRC metastasis sehingga tidak dapat disembuhkan.
Ganasnya kanker tersebut membuat kita perlu berhati-hati menjaga kesehatan tubuh agar terhindar dari pertumbuhan sel kanker.
Bromelain atau ekstrak buah nanas dapat Anda gunakan untuk mencegah pertumbuhan kanker. Aksi antiinflamasi, efek fibrinolitik, aktivitas antikanker, dan efek imunomodulator menjadi kandungan utama yang dapat mematikan sel kanker.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa bromelain dapat menghambat pertumbuhan sel dan menginduksi apoptosis sel pada kanker yang berbeda melalui jalur yang berbeda.
Guna memaksimalkan manfaat bromelain untuk mencegah pertumbuhan sel kanker, Anda bisa mengkombinasikan bromelain dengan N-asetilsistein untuk menghasilkan penghambatan proliferasi dan kelangsungan hidup sel-sel kanker gastrointestinal.
Bromelain menunjukkan efek yang disebut "sitotoksisitas selektif" yang dapat membunuh sel-sel kanker sekaligus menjaga sel-sel dan jaringan dalam tubuh tetap sehat.
Secara keseluruhan, mengonsumsi bromelain dapat mencegah pertumbuhan sel menjadi abnormal.
Apabila sudah ada pertumbuhan sel, rutin mengonsumsi bromelain juga bisa melemahkan hingga memicu kematian sel kanker.
Selain dapat memerangi pertumbuhan sel kanker, buah nanas juga memiliki beberapa khasiat lain bagi tubuh seperti yang dilansir dari Medical News Today:
Menurunkan Tekanan darah
Buah nanas merupakan salah satu buah yang mengandung banyak kalium. Mengonsumsi kalium dengan takaran yang besar dapat membantu menurunkan tekanan darah. Kalium yang dikonsumsi dapat mencegah penyakit-penyakit penyebab kematian.
Pencegahan penyakit asma
Nutrisi sangat penting bagi tubuh menjaga metabolisme. Mengonsumsi beberapa jenis nutrisi sepeti beta-karoten sangat baik bagi tubuh.
Bromelain juga dapat berkontribusi mengurangi gejala asma karena kandungan beta-karoten yang tinggi.
Diabetes
Orang yang menderita diabetes tipe 1 akan mengonsumsi makanan tinggi serat dengan kadar glukosa darah yang rendah daripada orang dengan diabetes tipe 2 yang mungkin mengalami peningkatan kadar gula darah, lipid, dan insulin.
Anda bisa mengonsumsi satu buah nanas untuk memenuhi kebutuhan serat karena dalam satu nanas Anda akan mendapat sekitar 13 gram serat.
Bermanfaat bagi pencernaan
Selain buah semangka, nanas juga menjadi salah satu buah yang memiliki kandungan serat dan air yang melimpah.
Banyaknya serat dan air yang dimiliki nanas akan membantu mencegah sembelit juga dapat meningkatkan keteraturan dan saluran pencernaan yang sehat.
Nanas juga kaya bromelain, yang merupakan enzim untuk membantu tubuh mencerna protein. Bromelain juga mengurangi sel-sel imun inflamasi, yang disebut sitokin, yang dapat merusak lapisan saluran pencernaan.
Meningkatkan Kekebalan dan Menekan Peradangan
Nanas mengandung berbagai macam vitamin, mineral dan enzim seperti bromelain yang secara kolektif dapat meningkatkan kekebalan dan menekan peradangan.
Mengonsumsi nanas dapat menjauhkan kita dari risiko terinfeksi virus dan bakteri, selain itu nanas juga dapat menghasilkan empat kali lipat sel darah putih (granulosit) yang dapat melawan penyakit.
Digunakan untuk diet
Rasa buah nanas yang manis dan asam dapat dijadikan pilihan untuk menu diet Anda. Beberapa cara mengonsumsi nanas sebagai menu diet dapat dinikmati dengan cara mencampurkannya dalam smoothie, salad atau pizza.
Adapun beberapa ide resep mudah dalam menggunakan nanas segar sebagai menu diet yang diansir dari Healthline yaitu:
- Sarapan: Nanas, blueberry, dan yogurt yogurt
- Salad: Ayam panggang tropis, almond, blueberry, dan salad nanas
- Makan siang: Burger buatan rumah Hawaii (burger daging sapi dengan cincin nanas)
- Makan malam: ham panggang dengan nanas dan ceri
- Makanan penutup: salad buah nanas
Editor: Yandri Daniel Damaledo & Cornelia Agata Wiji Setianingrum