tirto.id - World Health Organization (WHO) menetapkan varian B.1.1.529 sebagai variant of concern, yang dinamakan varian Omicron. Varian dilaporkan pertama kali di Afrika Selatan pada tanggal 24 November 2021. Penetapan ini berdasarkan anjuran dari Technical Advisory Group on Virus Evolution (TAG-VE), grup penasihat teknis tentang Evolusi Virus WHO.
Penelitan mengenai Omicron di berbagai negara masih terus dilakukan. Jumlah kasus dengan hasil tes positif di Afrika Selatan yang terdampak oleh varian Omicron meningkat drastis. Namun penelitian epidemiologis sedang dilakukan untuk menentukan penyebab peningkatan ini terjadi akibat Omicron atau faktor-faktor lain.
Penelitian yang sedang dilakukan atau akan segera dijalankan mencakup kajian atas transmisibilitas, tingkat keparahan infeksi (termasuk gejala-gejalanya), kinerja vaksin dan alat tes diagnostik, serta efektivitas obat-obatan
Indonesia diprediksi memasuki gelombang 3 pandemi Covid-19. Hal ini dikarenakan munculnya virus varian baru yaitu Omicron. Varian ini disebut-sebut memiliki gejala yang berbeda dibandingkan dengan virus corona varian lainnya.
Kementerian Kesehatan RI mengonfirmasi seorang pasien berinisial N, terkonfirmasi telah terinfeksi Omicron. Kasus tersebut terjadi pada seorang pekerja di Wisma Atlet dengan hasil tes yang keluar pada Rabu, 15 Desember 2021.
“Sebagian besar kasus Omicron adalah OTG atau asimtomatik atau gejala sakitnya ringan. Jadi hanya gejala pilek, batuk, atau demam yang sebenarnya bisa sembuh tanpa perlu dibawa ke rumah sakit,” ucap Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin.
“Yang perlu ke rumah sakit kalau ada Lansia atau komorbidnya banyak, itu ke rumah sakit. Dan cepat-cepatlah divaksin untuk memperkuat daya tahan tubuh dalam menghadapi varian baru,” tambahnya.
Menurut laporan dari Kementerian Kesehatan RI pada Rabu, 12 Januari 2022, kasus Omicron di Indonesia bertambah menjadi 66 kasus, tercatat totalnya menjadi 572 kasus. Penambahan kasus tersebut terdiri dari 33 kasus dari pelaku perjalanan internasional dan 33 orang transmisi lokal.
Berikut gejala-gejala yang ditimbulkan dari Covid-19 varian Omicron, mengutip dari akun media sosial dinkesdki.
1. Tenggorokan terasa gatal, namun bukan batuk;
2. Sakit kepala;
3. Nyeri otot di beberapa bagian anggota tubuh;
4. Merasa kelelahan;
5. Tidak kehilangan indera perasa dan penciuman;
6. Demam seperti pada gejala flu;
7. Berkeringat di malam hari.
Kementerian Kesehatan RI menyediakan layanan konsultasi online dan paket obat gratis bagi pasien isoman yang terkonfirmasi positif Covid19. Layanan dapat diakses melalui https://isoman.kemkes.go.id/. Syarat memperoleh fasilitas ini adalah adanya bukti tes PCR di laboratorium yang telah terhubung dengan sistem New All Record (NAR) Kementerian Kesehatan.
Dalam menghadapi varian Omicron ini, Dinas Kesehatan DKI Jakarta mengimbau kepada masyarakat untuk selalu taat protokol kesehatan. Di antaranya dengan menerapkan 6M, meliputi:
1. Memakai masker;
2. Menghindari kerumunan;
3. Mencuci tangan dengan sabun;
4. Mengurangi mobilitas;
5. Menjaga jarak;
6. Menghindari makan bersama.
Tak lupa juga mengingatkan masyarakat untuk melakukan vaksinasi dosis 1, dosis 2, dan booster yang tersedia di fasilitas-fasilitas kesehatan terdekat.
Penulis: Chyntia Dyah Rahmadhani
Editor: Yantina Debora