tirto.id - Polisi menangkap empat pemuda Papua usai peribadahan di Gereja Gembala Baik Abepura, Kota Jayapura, Papua, Minggu (1/12/2019), sekitar pukul 10.30 WIT.
"Ada kemungkinan (penangkapan) karena baju adat, hiasan dan bendera Bintang Kejora yang mereka pakai," kata Direktur Eksekutif Lembaga Bantuan Hukum Papua, Emanuel Gobay, ketika dihubungi Tirto, Minggu (1/12/2019).
Ia mengaku belum mendapatkan informasi lebih detail dari kepolisian ihwal pembekukan tersebut.
Keempat pemuda yang ditangkap yakni Malvin Yobe, Devio Tekege, Paul Zode Hilapok dan Epi Dumupa. Polisi masih memeriksa mereka di Polresta Jayapura guna klarifikasi lanjutan dan status mereka belum diketahui.
Awalnya, empat pemuda itu digelandang ke Polsek Abepura dari gereja, lantas mereka diminta menyebutkan alamat tempat tinggalnya. Satu orang pemuda memberitahukan alamat, polisi mengajak mereka ke tempat tersebut. "Tujuan ke indekos itu untuk mencari barang bukti. Tapi di sana tidak ada barang bukti," ujar Emanuel.
Emanuel mengatakan, polisi kemudian memukul dahi seorang pemuda sebanyak sembilan kali. "Sempat dianiaya di dalam mobil dari indekos, sebelum ke Polresta Jayapura. Ada luka di jidatnya," sambung Emanuel. Tiga orang lainnya tidak dianiaya, pihak kepolisian setempat yang dihubungi Tirto belum memberikan pernyataan ihwal penangkapan.
Aparat dan pemerintah kerap menyebut bahwa 1 Desember sebagai hari ulang tahun Organisasi Papua Merdeka (OPM). Personel TNI dan Polri pun berjaga-jaga di Bumi Cenderawasih. Mereka beralasan agar tidak terjadi peristiwa tindak pidana di sana.
Betapa pentingnya mengantisipasi perayaan 'HUT OPM' dipertegas dengan kehadiran para petinggi aparat Indonesia di Lanud Yohanis Kapiyau Timika, Jumat (29/11/2019) kemarin. Mereka adalah Kapolri Jenderal Idham Azis, Panglima TNI Hadi Tjahjanto, Kepala BIN Budi Gunawan, dan Mendagri Tito Karnavian.
Masalahnya 1 Desember bukanlah hari ulang tahun OPM, meski itu memang sangat terkait erat dengan upaya memerdekakan diri Papua dari Indonesia. Pernyataan ini disampaikan Juru Bicara Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM), Sebby Sambom.
"1 Desember itu hari para tokoh Papua dan pemerintahan Belanda mengumumkan embrio negara. OPM berjuang untuk pengakuan itu," katanya, Selasa (12/11/2019).
Penulis: Adi Briantika
Editor: Widia Primastika