tirto.id - Juru Bicara Kementerian Luar Negeri (Kemlu), Yvonne Mewengkang, menanggapi pemberitaan mengenai munculnya wajah Presiden Prabowo Subianto dalam satu bingkai gambar bersama Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, di negara tersebut.
Yvonne menegaskan bahwa baliho yang bertuliskan Abraham Accords tersebut tidak memiliki kaitan apapun terhadap normalisasi hubungan diplomatik antara Indonesia dengan Israel.
"Pemerintah Indonesia berpedoman pada UUD 1945 yang akan tetap memperjuangkan kemerdekaan Palestina sebagai salah satu tujuan utama dalam bernegara," kata Yvonne dalam keterangan pers tertulis, Selasa (30/9/2025).
Mengutip pernyataan Presiden Prabowo Subianto dalam pidato di Majelis Umum PBB, hubungan bilateral Indonesia-Israel dapat terlaksana dengan syarat penjajahan di atas tanah Palestina dihentikan.
"Kecuali Israel terlebih dahulu mau mengakui negara Palestina yang merdeka dan berdaulat," terangnya.
Kemlu dalam hal ini selalu konsisten bahwa tidak ada wacana maupun pembicaraan bilateral dengan Israel dalam bidang apapun hingga kemerdekaan Palestina dicapai.
"Hal itu seperti yang pernah ditegaskan Menlu RI bahwa visi apa pun terkait Israel harus dimulai dari pengakuan terhadap kemerdekaan dan kedaulatan Palestina," ungkapnya.
Sebelumnya, dikutip dari akun di X dengan nama @AbrahamShield25 menunjukkan baliho bergambarkan Perdana Menteri (PM) Israel, Benjamin Netanyahu, Presiden Uni Emirat Arab (UEA), Mohammed bin Zayed Al-Nahyan, Raja Yordania, Abdullah II, Putra Mahkota Arab Saudi, Mohammad bin Salman (MBS), Presiden Mesir, Abdul Fattah as-Sisi, Presiden Palestina, Mahmoud Abbas, Presiden Amerika Serikat, Donald Trump dan Presiden Indonesia, Prabowo Subianto.
Dalam baliho tersebut dijelaskan bahwa para pemimpin negara yang terpampang dalam gambar sepakat dengan rencana Donald Trump terkait solusi damai Palestina-Israel.
Penulis: Irfan Amin
Editor: Andrian Pratama Taher
Masuk tirto.id


































