tirto.id - Festival budaya, Grebeg Sudiro kembali digelar di Kota Solo, Jawa Tengah. Festival tahunan yang sudah terselenggara sejak 2009 ini digelar guna menyambut Tahun Baru Imlek.
Kemeriahan selalu tersaji pada festival budaya yang diinisiasi oleh Pokdarwis Kelurahan Sudiroprajan, Kecamatan Jebres, Kota Surakarta.
Bukan tanpa alasan, kampung yang berada tepat di belakang Pasar Gede itu, merupakan daerah Pecinan yang dikenal sebagai kampung Balong.
Seiring berjalannya waktu, Kelurahan Sudiroprajan tak hanya dipadati warga keturunan Tionghoa, namun juga ada warga pribumi yang akhirnya membaur.
Bukti kental toleransi yang terjalin dari masyarakat di wilayah tersebut kini bisa dinikmati oleh masyarakat luas dalam bentuk festival budaya, Grebeg Sudiro.
Menariknya untuk gelaran festival budaya Grebeg Sudiro pada tahun ini, tidak hanya menjadi kegiatan tahunan dari Pemerintah Kota (Pemkot) Surakarta semata. Melainkan pada tahun ini, Grebeg Sudiro masuk dalam kalender Kharisma Event Nusantara (KEN).
Dengan kata lain, Grebeg Sudiro 2024 tercatat dalam kalender wisata di Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf).
Sekretaris Kemenparekraf, Ni Wayan Giri Adnyani, yang turut hadir dalam Karnaval Budaya Grebeg Sudiro 2024 mengapresiasi konsistensi setiap pihak dalam terselenggaranya Grebeb Sudiro.
"Apresiasi dan ucapan selamat kami ucapkan kepada masyarakat Pokdarwis Kelurahan Sudiroprajan, Pemerintah Kota Surakarta dan Provinsi Jawa Tengah, dan seluruh pihak yang telah berkolaborasi dan berinovasi untuk menyelenggarakan Event Grebeg Sudiro yang pada tahun ini menjadi event perdana Kharisma Event Nusantara 2024," ujar Ni Wayan dalam sambutannya di Karnaval Budaya Grebeg Sudiro 2024 di depan Pasar Gede Surakarta, Minggu (4/2/2024) sore.
Selain Grebeg Sudiro, terdapat pula tiga acara lain yang masuk ke dalam kalender Kharisma Event Nusantara, yaitu Solo Menari, Solo Keroncong Festival, dan Internasional Mask Festival.
Dengan kata lain Kota Surakarta menyabet 4 dari 8 KEN yang didapat oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah.
Wakil Wali Kota Solo, Teguh Prakosa pun berharap agar acara Grebeg Sudiro bisa meningkatkan perekonomian di sektor pariwisata. Menurut Teguh, Grebeg Sudiro bisa menjadi contoh menyatunya masyarakat pribumi dengan etnis Tionghoa yang ada di Kota Solo.
"Mari budaya yang sudah adiluhung ini kita jaga sebaik-baiknya termasuk lampion-lampion yang ada ini kita rawat bersama-sama agar tahun demi tahun maka akan mengembang akan melebar kawasannya karena pesertanya juga nambah-nambah terus dan ini menjadikan ekonominya masyarakat kelas menengah bisa lebih meningkat lagi demikian," jelas Teguh.
Pada kesempatan yang sama, Ketua Panitia Grebeg Sudiro 2024, YF Lili mengatakan untuk gelaran tahun ini didahului dengan tradisi Umbul Mantram yang digelar pada 27 Januari lalu.
Umbul Mantram sendiri merupakan kegiatan spiritual dalam bentuk doa bersama sebagai ucapan syukur dari warga Kelurahan Sudiroprajan atas berkah yang didapat dari Tuhan.
Karnaval Budaya Grebeg Sudiro menjadi puncak acara yang diikuti oleh 2.500 pelaku seni dan 50 jenis kesenian baik dari Tionghoa maupun kesenian Jawa.
Usai karnaval, gunungan kue keranjang juga menjadi acara yang ditunggu-tunggu masyarakat.
Kemudian rangkaian acara bakal ditutup dengan Heritage dan Harmoni yang bakal digelar usai karnaval budaya.
Penulis: Febri Nugroho
Editor: Bayu Septianto