'Duk duk duk' suara tambul barongsai ditabuh mengiringi sesi latihan pemain kesenian liong dari perkumpulan barongsai Shen Lung di kawasan Rawa Bunga, Jatinegara, Jakarta Timur, Kamis (25/1/2024). Menjelang Hari Raya Imlek, permintaan penampilan kesenian barongsai meningkat secara signifikan. Sampai saat ini, mereka sudah memiliki 65 jadwal penampilan hingga perayaan Cap Go Meh.
Permintaan penampilan alami kenaikan hingga 100 persen dari tahun sebelumnya yang hanya 34 permintaan. Niki pemilik grup barongsai Shen Lung mengatakan “Udah full book bang sampe bulan depan”, Menurutnya, Hari Raya Imlek tahun ini yang merupakan Tahun Naga Kayu menjadi salah satu faktor banyaknya permintaan penampilan.
Sebelumnya, dalam dua tahun terakhir perkumpulan barongsai Shen Lung jarang terlihat berlatih setiap jelang perayaan Tahun Baru Imlek. Hal tersebut lantaran pandemi yang membuat Imlek terpaksa dirayakan lebih sederhana. Para penari barongsai yang berbasis di Jatinegara, Jakarta Timur ini pun sempat menelan pil pahit akibat sepi orderan lantaran pemerintah juga menerapkan aturan larangan keramaian atau PPKM selama pandemi Covid-19.
Namun, Tahun Baru Cina 2575 Kongzili kali para penari barongsai mendapatkan angin segar setelah meringkuk saat badai covid. “Tahun sebelumnya kita cuma tampil sebanyak 34 penampilan, jauh banget sama tahun ini” tambah Niki.
"Akan ada banyak pertunjukan. Bisa abang lihat sendiri di papan jawal kita, kemungkinan banyak tampil di kantor atau pusat perbelanjaan di Jabodetabek sampai luar pulau Jawa," cerita salah satu penari Liong. Padatnya jadwal pertunjukan membuat kelompok penari harus giat berlatih dan merekrut anggota baru. Seperti sesi latihan pada Kamis (25/1) kemarin yang ditonton oleh banyak pasang mata di sebuah lahan parkir area pertokoan.
Saat ini kelompok Penari Barongsai Shen Lung memiliki 50 personel dengan latar belakang budaya dan agama yang beragam. Walau tarian Barongsai dan Liong Naga erat dengan budaya Cina dan agama Khonghucu, namun para anggota yang kebanyakan justru beragama muslim tetap menunjukkan sikap toleransi. Hal ini karena tempat tinggal mereka yang berdekatan dengan kawasan pecinan.
Permintaan penampilan alami kenaikan hingga 100 persen dari tahun sebelumnya yang hanya 34 permintaan. Niki pemilik grup barongsai Shen Lung mengatakan “Udah full book bang sampe bulan depan”, Menurutnya, Hari Raya Imlek tahun ini yang merupakan Tahun Naga Kayu menjadi salah satu faktor banyaknya permintaan penampilan.
Sebelumnya, dalam dua tahun terakhir perkumpulan barongsai Shen Lung jarang terlihat berlatih setiap jelang perayaan Tahun Baru Imlek. Hal tersebut lantaran pandemi yang membuat Imlek terpaksa dirayakan lebih sederhana. Para penari barongsai yang berbasis di Jatinegara, Jakarta Timur ini pun sempat menelan pil pahit akibat sepi orderan lantaran pemerintah juga menerapkan aturan larangan keramaian atau PPKM selama pandemi Covid-19.
Namun, Tahun Baru Cina 2575 Kongzili kali para penari barongsai mendapatkan angin segar setelah meringkuk saat badai covid. “Tahun sebelumnya kita cuma tampil sebanyak 34 penampilan, jauh banget sama tahun ini” tambah Niki.
"Akan ada banyak pertunjukan. Bisa abang lihat sendiri di papan jawal kita, kemungkinan banyak tampil di kantor atau pusat perbelanjaan di Jabodetabek sampai luar pulau Jawa," cerita salah satu penari Liong. Padatnya jadwal pertunjukan membuat kelompok penari harus giat berlatih dan merekrut anggota baru. Seperti sesi latihan pada Kamis (25/1) kemarin yang ditonton oleh banyak pasang mata di sebuah lahan parkir area pertokoan.
Saat ini kelompok Penari Barongsai Shen Lung memiliki 50 personel dengan latar belakang budaya dan agama yang beragam. Walau tarian Barongsai dan Liong Naga erat dengan budaya Cina dan agama Khonghucu, namun para anggota yang kebanyakan justru beragama muslim tetap menunjukkan sikap toleransi. Hal ini karena tempat tinggal mereka yang berdekatan dengan kawasan pecinan.
Baca juga artikel terkait FOTO-TIRTO atau tulisan lainnya
tirto.id - Olahraga
Fotografer: M. Zaenuddin
