Menuju konten utama

Kementerian P2MI Targetkan Kirim 425 Ribu PMI di 2025

Dzulfikar menuturkan, sepanjang 2024, pihaknya telah memberangkatkan 295.439 pekerja migran ke luar negeri.

Kementerian P2MI Targetkan Kirim 425 Ribu PMI di 2025
Tim pengawas ketenagakerjaan sedang memeriksa 32 orang Calon Pekerja Migran Indonesia nonprosedural yang akan berangkat ke Timur Tengah di Bandara Kertajati, Jawa Barat (24/9). (FOTO/istimewa)

tirto.id - Wakil Menteri (Wamen) Pelindungan Pekerja Migran Indonesia, Dzulfikar Ahmad Tawalla, menargetkan sebanyak 425 ribu PMI dapat dikirim untuk bekerja di luar negeri pada 2025. Hal ini berarti meningkat sebanyak 45% dari 2024.

"Pada tahun 2025, menargetkan pengiriman PMI sebanyak 425 ribu orang, yang artinya naik 45% dari tahun 2024," kata Dzulfikar dalam konferensi pers Refleksi Akhir Tahun Capaian 2024 di Gedung Kementerian P2MI, Pancoran, Jakarta Selatan, Selasa (31/12/2024).

Dzulfikar menuturkan, sepanjang 2024, pihaknya telah memberangkatkan 295.439 pekerja migran ke luar negeri. Jumlah ini mengalami penurunan dibanding 2023 sebesar 297.108 pekerja.

“Sepanjang periode Januari hingga 30 Desember 2024, sebanyak 295.439 layanan penempatan pekerja migran Indonesia yang telah direalisasikan,”

Dzulfikar berujar, penurunan penempatan PMI di tahun 2024 terjadi imbas adanya penutupan tenaga kerja asing di Malaysia, khususnya untuk sektor manufaktur, konstruksi, dan perladangan di rentang Maret - Mei.

Penutupan tersebut menyebabkan negara tersebut berada pada urutan ketiga terbanyak yang menjadi negara tujuan penempatan PMI dengan total 50.917 layanan.

Sementara itu, dia menjelaskan Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Jawa Barat, tercatat menjadi penyumbang paling banyak pekerja migran Indonesia (PMI) kemudian diikuti oleh Nusa Tenggara Barat dan Lampung. Ketiga provinsi ini menyumbang lebih dari 70% dari total penempatan pekerja.

“Pertama itu Jawa Timur, 79.001, 26,76%. Jawa Tengah 66.297, 22,45%. Jawa Barat 61.236, 20,73%. Nusa Tenggara Barat 30.342, 10,24%, kemudian Lampung 25.016, 8,48%," ucap Dzulfikar.

Baca juga artikel terkait PEKERJA MIGRAN INDONESIA atau tulisan lainnya dari Rahma Dwi Safitri

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Rahma Dwi Safitri
Penulis: Rahma Dwi Safitri
Editor: Intan Umbari Prihatin